Buka Biannual Conference on Research Result, Diktis Soroti Kompetensi Peneliti PTKI

Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Ditjen Pendidikan Islam menggelar Biannual Conference on Research Result (BCRR). Ajang ini mengangkat tema Enhancing IHE’s Research Innovation, Relevance and Impact in Responding to Industrial Revolution 4.0 (meningkatkan relevansi dan inovasi penelitian tingkat tinggi dan dampaknya dalam industri 4.0).

Ajang kali pertama ini berlangsung di UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 3-5 Desember 2019. Rencananya, BCRR akan menjadi kegiatan rutin dua tahunan bagi para peneliti dan dosen Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI).

Menurut Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Arskal Salim, ada tiga tujuan yang ingin dicapai. Pertama, menjadi ajang akuntabilitas akademik penggunaan dana penelitian yang disalurkan oleh Kementerian Agama, baik melalui Diktis maupun PTKIN.

Kedua, menginventarisasi dan menentukan sejumlah hasil penelitian terbaik yang memiliki kebaharuan (novelty), inovasi, dan kemanfaatan baik dalam pengaruh luas di masyarakat, dasar pijakan kebijakan, maupun ditindaklanjuti oleh dunia Industri dan/atau pengabdian kepada masyarakat.

“Ketiga, mempublikasikan, mendiseminasi, dan mensosialisasikan hasil-hasil penelitian di lingkungan PTKI kepada para pemangku kepentingan,” kata Arskal Salim di Bandung, Selasa (03/12).

Selain itu, menurut Arskal, seorang peneliti harus memiliki kompetensi atau kemampuan seperti, kemampuan membaca, mengakses dan menganalisi bahan atau materi untuk penelitiannya. Peneliti juga harus punya kemampuan menulis, yaitu menuangkan pikirannya dalam tulisan dalam bentuk narasi yang mudah dimengerti dan dicerna masyarakat luas. Kompetensi lainnya adalah kemampuan menalar, misal menalarkan hubungan sebab akibat yang terjadi dalam sebuah penelitian, melihat indikator dan penggunaan konsep dalam riset yang dilakukan.

“Tidak kalah penting, peneliti harus punya kemampuan berdialog dan berkomunikasi guna menyampaikan gagasan dan pikiran juga argument sanggahan terkait hasil risetnya kepada khalayak,” ujarnya.

Terpisah,  Kepala Subdit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Suwendi, ada 64 hasil penelitian terbaik yang diundang untuk presentasi melalui paralel session. Selanjutnya, akan diambil 25 penelitian terbaik untuk melakukan 25 presentasi lagi selama tiga menit di hadapan para ahli, dan di akhir akan diambil 5 terbaik.

“Melalui ajang kegiatan BCRR ini, Kementerian Agama mengapresiasi para peneliti terbaik. Selain itu juga akan diberikan penganugerahan dan penyerahan apresiasi kepada para pengelola jurnal terakreditasi di lingkungan PTKI yang tembus ke Sinta 1 dan Sinta 2,” ucap Suwendi. (Hikmah)

Sumber, Portal Kemenag RI Selasa, 03 Desember 2019 21:53 WIB

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *