Ushuluddin UIN SGD Bandung Inisiasi Satu Pintu

Sistem satu pintu dalam pengelolaan administrasi mulai digulirkan Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung. Rapat digelar untuk membahas dua hal yaitu pelaporan lembar kinerja dosen (LKD) dan remuneurasi.

Pelaporan LKD relatif terkendali kecuali problem pengumpulan dokumen fisik sering terjadi keterlambatan. Dokumen meliputi justifikasi pengajaran, penelitian, pengabdian masyarakat, dan penunjang lain. Semua dokumen ini biasa dikeluarkan oleh tata usaha kecuali penunjang lain diperoleh dari dosen. Sering terjadi kelambatan dalam pengumpulan alat verifikasi bukti fisik dokumen LKD.

Adapun pengelolaan remuneurasi dilakukan simulasi. Ini didasarkan rubrik jenis-jenis kegiatan dan poin. Apa saja aspek yang harus dipenuhi untuk mencapai grade poin maksimal untuk asisten ahli, lektor, lektor kepala, dan profesor.

Terkait hal ini dibutuhkan tinjauan kebijakan distribusi penugasan dosen. Targetnya agar sivitas mencapai poin maksimal di masing-masing grade. 

Para operator dan verifikator segera menyusun proses bisnis pengelolaan dokumen remuneurasi. Proses bisnis ini menjadi acuan pengembangan sistem aplikasi. Seluruh dokumen diarahkan berbasis digital dalam bentuk paperles. 

Sistem satu pintu menghendaki dikembangkannya e-lemari fasilitas paperles. Seluruh e-dokumen diunggah ke e-lemari untuk berbagai kebutuhan mencakup LKD, remuneurasi, dan sasaran kinerja pegawai (SKP). Tentu pemenuhan kebutuhan lainnya pula terutama akreditasi.

Inisiasi sistem satu pintu telah menuntut dibentuknya team gugus tugas (taskforce). Team ini bertugas melakukan progres.

Hadir dalam pembahasan ini lima orang verifikator yakni Apip, Maulana, Imron, Yogi, dan Tias. Dekan, Wahyudin, memimpin rapat. 

Kegiatan ini digelar di ruang obsevasi lantai 2 Fakultas Ushuluddin UIN SGD Bandung, Senin (14/10/2019). (Rls)

Sumber, Warta 15 Oktober 2019

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter