Wujudkan Harmoni, Yuk Kenali 5 Alumni UIN Bandung Inspiratif dalam Merajut Toleransi

Halo, UINSGD Fighters!
Selamat Hari Toleransi Internasional! Toleransi membentuk dasar bagi masyarakat yang seimbang, sebuah nilai yang membimbing kita untuk mengakui, menghormati, dan menghargai perbedaan yang ada di antara kita.

Yuk kita cari tahu 5 alumni UIN Bandung yang giat dalam membangun nilai toleransi!

  1. Irfan Amalee – Pendiri Peace Generation
    Irfan Amalee merupakan alumni Tafsir Hadits, Fakultas Ushuluddin, UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang sukses menjadi sosok milenial yang aktif dalam membangun perdamaian. Pada 2007, Irfan mendirikan sebuah komunitas yang mengajarkan perdamaian kepada anak muda bernama Peace Generation.

Selain itu, Irfan juga mendirikan sebuah lembaga pendidikan berbasis pesantren bernama Peacesantren Welas Asih yang memiliki visi menjadikan anak muda sebagai agen perdamaian dan perubahan layaknya Nabi Muhammad SAW. Irfan telah meraih berbagai prestasi, salah satunya sebagai 500 Muslim Paling Berpengaruh dari Royal Institute for Islamic Studies Amman, Yordania.

  1. Wawan Gunawan – Instruktur Nasional Moderasi Beragama
    Sosok inspiratif kedua ini merupakan alumni Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung bernama Wawan Gunawan. Saat ini, Wawan aktif sebagai Instruktur Nasional Moderasi Beragama di bawah program Kementerian Agama Republik Indonesia.

Sebelum ditunjuk menjadi Instruktur Nasional Moderasi Beragama, Wawan telah lama aktif dalam bidang kajian lintas agama. Salah satu lembaga yang ditekuni oleh Wawan yaitu Jaringan Kerja Antarumat Beragama (Jakatarub) Bandung. Ia memiliki prinsip hidup rukun dengan terus semangat mengampanyekan nilai toleransi dan moderasi.

  1. Rosihan Fahmi – Aktivis Madrasah Rumi & Kepsek MA Manbaul Huda
    Rosihan Fahmi merupakan pegiat filsafat dan tasawuf yang lulus dari jurusan Aqidah dan Filsafat, Fakultas Ushuluddin, UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Gayanya yang nyentrik, banyak orang tidak menyangka bahwa sosok Rosihan yang gaul tersebut ternyata seorang Kepala Sekolah MA Manbaul Huda Bandung.

Dalam saluran Youtube pribadinya, Rosihan sering mendiskusikan peristiwa kehidupan melalui kacamata filsafat dan tasawuf secara ringan. Tidak hanya itu, ia juga turut aktif dalam komunitas Madrasah Rumi, sebuah kumpulan pegiat tasawuf yang didirikan oleh berbagai kalangan alumni UIN Bandung.

  1. Mochamad Ziaul Haq – Founder Halaqah Damai
    Mochamad Ziaul Haq merupakan founder Halaqah Damai, sebuah program media lintas agama yang memiliki prinsip pendekatan Open Integrity. Sesuai dengan minatnya terhadap kajian lintas agama, Ziaul Haq merupakan alumni jurusan Perbandingan Agama, Fakultas Ushuluddin, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Sukses membangun programnya yang banyak membahas isu agama dan turut mengampanyekan nilai toleransi, kini Ziaul Haq juga melebarkan pengalaman karirnya dengan menjadi pengajar di Fakultas Filsafat, Universitas Katolik Parahyangan Bandung.

  1. Arfi Pandu Dinata – Pegiat Toleransi Jakatarub dan Sekodi
    Di antara kelima alumni UIN Sunan Gunung Djati Bandung pegiat toleransi dan moderasi, Arif Pandu Dinata merupakan alumni termuda yang lulus dari Studi Agama-Agama, Fakultas Ushuluddin angkatan 2017. Arif tercatat aktif di Jaringan Kerja Antar Umat Beragama (JAKATARUB) dan Sekolah Damai Indonesia (Sekodi) Bandung.
    Dalam salah satu tulisannya, Arif menggagas istilah “Perbandingan agama bukan pertandingan agama”. Hal itu bermaksud bahwa kajian perbandingan agama justru mesti dilakukan untuk mencari titik fundamental dalam seluruh agama, bukan untuk mengadudombakannya.

Nilai toleransi mestilah dijunjung tinggi oleh setiap manusia. Kelima alumni UIN Bandung di atas sudah memberikan teladan yang baik untuk diikuti oleh kita sebagai generasi selanjutnya. (Anisa Hanifah/Magang)

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *