PESSAN 2024: Jadilah Pemenang dalam Kehidupan Nyata, Bermanfaat dan Jalan Menuju Surga

UINSGD.AC.ID (Kampus I) — Direktur Ma’had Al-Jami’ah UIN Sunan Gunung Djati Bandung, sekaligus Ketua Forum Mudir Ma’had Al-Jami’ah PTKIN se-Indonesia, Drs. KH. Abdul Hadi, M.Ag., meresmikan Puncak Pekan Seni Santri (PESSAN 2024) yang berlangsung di Abdjan Soelaeman, Kamis (9/5/2024).

Dalam sambutannya, Direktur Mahad menyampaikan bahwa program tahunan yang bertajuk eksplorasi kreativitas santri dengan membangun integritas melalui seni Islami ini dapat menjadi salah satu upaya dalam meraih surga Allah SWT. “Santri diharapkan bukan hanya bisa mengaji, tapi juga dapat berkembang melalui seni dengan menjunjung nilai-nilai islami,” tegasnya.

Dengan semangat yang menggelora dan antusiasme yang membara, Pekan Seni Santri (PESSAN) telah membuktikan diri sebagai sebuah wadah yang efektif untuk mengembangkan potensi keagamaan dan bakat kreatif para santri. “Melalui kompetisi-kompetisi ini, diharapkan para peserta tidak hanya menjadi pemenang dalam perlombaan, tetapi juga menjadi pemenang dalam kehidupan keagamaan mereka yang sebenarnya,” ujar Direktur Mahad.

Menurutnya, kehadiran Pekan Seni Santri (PESSAN) sebagai sebuah ajang perlombaan yang berfokus pada pengembangan bakat dan kemampuan para santri, “acara ini tidak hanya menjadi wadah untuk menyalurkan kreativitas, tetapi juga membentuk mereka menjadi sosok yang agamis dan berprestasi,” jelasnya.

Sekretaris Ma’had Al-Jami’ah Dr. H. Aep Saepuloh, M.Si menegaskan bahwa PESSAN 2024 yang diikuti oleh pesantren se-Bandung Timur ini dalam menyajikan rangkaian kompetisi yang menarik, baik secara online maupun offline. Salah satu cabang lomba online yang menjadi perhatian utama adalah lomba vocal religi, “di mana para santri dapat menunjukkan kepiawaian mereka dalam menyampaikan pesan-pesan keagamaan melalui suara mereka yang merdu,” tuturnya

Tidak kalah menariknya, cabang lomba online lainnya adalah khitobah, di mana para peserta diuji dalam kemampuan mereka untuk memberikan ceramah keagamaan yang mencerahkan dan memberi inspirasi bagi pendengarnya. “Melalui kompetisi ini, diharapkan para santri dapat terus termotivasi untuk memperdalam pemahaman agama mereka serta menjadi pemimpin spiritual yang tangguh di masa depan,” tandasnya.

Sementara itu, dalam rangkaian lomba offline, Pekan Seni Santri menampilkan dua mata lomba yang sangat diminati, yaitu MQK (Musabaqah Qira’atil Kutub) dan MTQ (Musabaqah Tilawatil Qur’an). “Kedua lomba ini tidak hanya menantang kemampuan hafalan dan bacaan Qur’an para santri, tetapi juga menguji pemahaman mereka terhadap isi Al-Qur’an serta kemampuan mereka dalam mentransformasikan nilai-nilai agama ke dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya.

 

 

 

 

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *