SAATNYA NGABUBURIT JADI LEBIH BERFAEDAH

(UINSGD.AC.ID)-Dalam rentang waktu yang cukup panjang pada awal abad 20-an banyak sekali tradisi masyarakat Kota Bandung yang beragam dan unik untuk di bahas, mengingat materi ini belum banyak di bahas dalam karya ilmiah.

Tradisi mayarakat Kota Bandung pada saat bulan ramadhan berlangsung begitu banyak kebiasaan-kebiasaan yang membudaya di dalam masyarakat Kota Bandung pada saat bulan ramadhan. Istilah ‘Ngabuburit’ salah satunya sudah terbenam sejak lama dan turun temurun dalam perkembangannya.

Berdasarkan uraian di atas, terdapat beberapa rumusan masalah yang penulis angkat: Pertama, Bagaimana kondisi sosial keagamaan masyarakat Kota Bandung?. Kedua, Bagaimana tradisi puasa Ramadhan di Kota Bandung pada tahun 1990- 2000?.

Metode yang digunakan dalam peneliatian ini adalah metode penelitian sejarah. Adapun metode penelitian ini dilakukan melalui empat tahapan. Yaitu, Euristik (pengumpulan sumber-sumber), Kritik (menganalisis keautentikan kredibilitas sumber), Interpretasi (penafsiran data) dan yang terakhir Historiografi (penulisan sejarah).

Berdasarkan hasil penelitian mengenai kondisi sosial keagamaan di Kota Bandung sama halnya dengan kehidupan perkotaan di kota lain, Kota Bandung memiliki masalah-masalah sosial yang majemuk. Dengan adanya hal itu perlu diupayakan adanya pembangungan fasilitas pendukung yang membuat nyaman kepada masyarakat Kota Bandung sendiri. Kiranya hal tersebut tidak begitu menjadi masalah besar karena jika dilihat dari tempat beribadah pemeritah telah menyediakan dan setiap tahunnya terus bertambah.

Tentu ini tidak menjamin tidak ada masalah, tapi setidaknya karena setiap tahun jumlah tempat ibadah semakin banyak selain yang ada di Bandung meningkat juga mereka masih sadar akan kewajibannya sebagai umat beragama. Beberapa hal yang menarik dari kebiasaan masyarakat Kota Bandung pada bulan Ramadhan adalah menguras kolam ikan.

Seperti diketahui kawasan Selatan Kota Bandung banyak dijumpai beberpa kolam ikan. Seperti di Buahbatu, Cigereleng, Ancol, Leuwipanjang, Tegalega, Pasirkoja dan Jl. Kopo. Ketika itu menguras olam ikan bukan hanya menjadi kebiasaan masyarakat Kota Bandung pada saat bulan ramadhan, namun juga mereka jadikan sebagai sumber mata pencaharian dengan cara menjual ikan-ikan tersebut.

Agar berfaedah ngabuburitnya kita bisa membaca hasil penelitian tentang Tradisi Masyarakat Kota Bandung pada Bulan Ramadhan (1990-2000) karya Muhamad Fajar Nugraha dalam Skripsi Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam (SPI) Fakultas Adab dan Humaniora dapat diunduh pada laman ini

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *