KELAS MENULIS BERBAGI 5 RAHASIA KEBERHASILAN MAHASISWA PUBLIKASI ARTIKEL ILMIAH

(UINSGD.AC.ID)-Hampir 1000 artikel terbit di jurnal ilmiah. Prestasi ini merupakan capaian mahasiswa Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Pada Tahun 2020 Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung membentuk Kelas Menulis. Kelas ini memiliki tugas utama membantu mahasiswa dalam mengembangkan keterampilan menulis artikel ilmiah.

Tulisan ini bermaksud berbagi rahasia keberhasilan mahasiswa dalam publikasi artikel di jurnal ilmiah berdasarkan pengalaman Kelas Menulis. Termasuk publikasi ilmiah mahasiswa di jurnal terakreditasi nasional index Sinta (science and technology index). Adapun beberapa rahasia tersebut di bawah ini.

Pertama, mengenalkan kerapian dalam penulisan karya ilmiah termasuk artikel ilmiah. Mahasiswa ditanamkan agar menghindari kesalahan-kesalahan teknis dalam penulisan, seperti margin, huruf besar dan huruf kecil, dan typo. Khusus pengecekan typo secara otomatis dapat digunakan fasilitas Proofing dengan cara install Kamus Bahasa Indonesia pada Microsoft Word.

Masih terkait dengan kerapian di atas, mahasiswa diarahkan untuk install manajemen referensi, khususnya Mendeley. Perangkat ini bukan saja efektif membantu kerapian, melainkan juga penting digunakan untuk memeriksa validasi kutipan atau rujukan dan daftar pustaka. Mahasiswa Generasi Z (lahir antara Tahun 1996-2012) ternyata rata-rata tidak pernah mengalami kesulitan atau kendala untuk install dan mengoperasikan Mendeley.

Kedua, menyiapkan modul latihan penulisan artikel ilmiah. Modul hendaknya berkesesuaian dengan pedoman penelitian di pendidikan tinggi. Hal ini supaya mahasiswa mengenal prosedur penelitian minimal pelaksanaan penelitian mini (mini research). Modul ini hendaknya pula berkesesuaian dengan struktur penulisan artikel standar seperti model IMRAD (Introduction, Method, Results, and Discussion).

Modul di Kelas Menulis mencakup beberapa tahapan. Tahapan ini merupakan prosedur penulisan yang dibedakan dengan struktur artikel dalam penulisan artikel ilmiah. Prosedur latihan menulis artikel ilmiah tidak selalu harus dimulai dari permulaan menurut struktur artikel ilmiah. Prosedur menulis artikel ilmiah bisa dimulai dari sisi mana pun dalam struktur artikel ilmiah yang terpenting tetap prosedural. Karena struktur artikel ilmiah pada dasarnya saling terkait antara prosedur yang satu dan prosedur yang lain.

Kelas Menulis merancang 11 tahapan dalam modul untuk latihan penulisan artikel ilmiah. Tahap 1 sampai Tahap 6 merupakan pendahuluan artikel ilmiah (meliputi Tahap 1 permasalahan utama, Tahap 2 hasil penelitian terdahulu, Tahap 3 kerangka berpikir, Tahap 4 metode penelitian, Tahap 5 tinjauan pustaka, dan Tahap 6 latar belakang penelitian). Tahap 7 hasil penelitian, Tahap 8 pengujian hipotesis (jika penelitian kuantitatif), dan Tahap 9 pembahasan hasil penelitian. Tahap 10 kesimpulan dan Tahap 11 abstrak.

Secara bertahap, hasil latihan diberikan feedback (umpan balik) melalui review (tinjauan). Mahasiswa mengirim hasil latihan tahap demi tahap melalui email penelaah (reviewer). Pengirim hasil latihan tidak bisa melanjutkan ke tahap berikutnya bila tahap sebelumnya belum dinyatakan clear menurut penelaah. Umpan balik melalui tinjauan ini berperan sangat efektif dalam pengembangan skill dan peningkatan kualitas hasil latihan, sejak tahap pertama (Tahap 1) sampai tahap akhir (Tahap 11).

Ketiga, pelaksanaan Re-See dengan melibatkan ahli bidang ilmu dari kalangan Dosen. Setelah naskah artikel tuntas, Dosen ahli bidang ilmu melakukan re-see, yaitu tinjauan kembali terhadap naskah artikel area mana yang harus dipotong, ditambah, dan ditata ulang. Re-See diarahkan untuk pemenuhan kualitas publikasi ilmiah kemitraan antara Dosen dan Mahasiswa.

Keempat, pelatihan korespondensi berbasis Open Journal System (OJS). Materi ini mencakup langkah-langkah pengiriman (submission) naskah artikel ke jurnal ilmiah berbasis OJS atau ke kegiatan konferensi berbasis Open Conference System (OCS). Termasuk pelatihan cara upload ulang naskah hasil revisi pada basis OCS atau OJS bila editor jurnal memerintahkan untuk revisi naskah. Terkait hal ini, ada baiknya mahasiswa sekaligus dilatih pengelolaan jurnal berbasis OJS.

Kelima, pembudayaan menulis artikel ilmiah. Pelatihan pada dasarnya tidak perlu dilakukan secara berulang-ulang. Karena berbagai tutorial telah diunggah di Youtube. Daripada itu mahasiswa angkatan berikutnya dapat mengakses hasil-hasil publikasi ilmiah mahasiswa angkatan pertama. Hasil-hasil publikasi ini dapat dipelajari oleh seluruh mahasiswa karena telah menerapkan struktur standar.

Terkait dengan pembudayaan ini, members atau alumni Kelas Menulis memiliki kewajiban membagikan keterampilan yang telah dimiliki kepada mahasiswa lain. Hal ini dapat dilakukan melalui peer group (grup sejawat) dengan membentuk klub-klub penulisan artikel ilmiah. Dengan begitu, penulisan artikel ilmiah di lingkungan mahasiswa menjadi membudaya.

Jelas budaya penulisan artikel ilmiah sangat penting untuk menopang prestasi individu, pendidikan tinggi, dan negara. Negara maju salah satunya diukur oleh tingkat publikasi ilmiah akademisi termasuk mahasiswa. Publikasi ilmiah mahasiswa juga memiliki dampak terhadap tingkat keberkerjaan lulusan.

Itulah rahasia keberhasilan publikasi ilmiah mahasiswa pengalaman Kelas Menulis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

 Wahyudin Darmalaksana, Founder Kelas Menulis (Writing Center) Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *