RELO Buka Dialog dengan Mahasiswa UIN

[www.uinsgd.ac.id] The Regional English Language Office (RELO) merupakan bagian dari Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Jakarta, yang bertugas membantu pengembangan bahasa Inggris di Indonesia. Melalui penguasaan bahasa Inggris yang baik diharapkan terbuka peluang kerjasama antara Indonesia dan AS.  Program ini dilaksanakan melalui pengiriman English Fellow (EF) ke berbagai institusi di Indonesia. EF merupakan tenaga pengajar warga negara AS yang bergelar minimal master dalam bidang TEFL/TESL atau linguistik terapan.

Dalam kesempatan itu, pihak UIN SGD Bandung menerima kunjungan RELO Fellows. Wakil Rektor III UIN, Prof. Dr. H. Muhammad Ali Ramdhani, S.TP, MT berkenan menerima Dr. Eran M. Williams, beserta rombongan untuk membuka dialog dengan mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung di Aula Rektorat, Gedung Al-jamiah lantai II, Senin (09/09).

Menurut Dr. Eran, sebagai Regional English Language Officer, kunjungannya bersama rombongan ke UIN Bandung adalah yang pertama kalinya sedangkan ke kota Bandung untuk yang ke tiga kalinya. “Tujuan mengunjungi ke UIN adalah menjaga silaturahmi yang sudah terjalin dan mencari peluang agar bisa mengajar bahasa Inggris di UIN SGD Bandung,” terangnya.

Bagi Asep Sahid, staf Pusat Kerja sama menuturkan “Kunjungan mereka itu tidak sebatas silaturahmi saja, mereka juga menawarkan beasiswa dan pertukaran antar dosen dan mahasiswa,” paparnya.

Di Indonesia mereka tersebar di beberapa perguruan tinggi yang terdapat program studi bahasa Inggris; di Sumatera pada UIN Suska Riau dan Universitas Sriwijaya, di Sulawesi mengajar di Universitas Samratulangi, di Lombok di Ikip Mataram, sementara di Jawa pada Sekolah Bahasa Polri dan Pusdiklat Kementerian Luar Negeri, STKIP Surya Serpong, Universitas Negeri Semarang UNES, dan Universitas Islam Indonesia Yogjakarta. Di Bandung sendiri pernah mengajar di Universitas Pendidikan Indonesia selama tahun 2011-2012.

Mahasiswa UIN bertanya, bagaimana hubungan antara murid dan guru di Amerika Serikat. Salah satu peserta RELO memberikan penjelasan bahwa hubungan antara guru dan murid di Amerika Serikat tidak terlalu formal seperti di Asia. Tetapi murid tetap menghormati guru secara wajar. Yang jelas, baginya Guru di Amerika memiliki kewajiban untuk membimbing murid tetapi tidak memaksa.

Acara dialog lainnya, salah satu diantara peserta RELO menanyakan apa saja makanan tradisional selain bakso dan kelapa muda. Di Bandung sendiri menurut mahasiswa UIN ada makanan tradisional yang namanya peueyeum dieja P-E-U-Y-E-U-M.

RELO mendukung misi Public Affairs Section Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk mempromosikan saling pengertian antara Indonesia dan Amerika melalui, program informasi yang pendidikan dan budaya.

RELO mendukung pengajaran bahasa Inggris dan belajar di Indonesia. Kompetensi bahasa Inggris membawa peluang yang lebih besar dalam bisnis, pendidikan, dan komunikasi, dan hubungan yang lebih erat dengan Amerika Serikat, khususnya melalui program Departemen Luar Negeri pertukaran seperti Fulbright.***[Dudi, Zacky]

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter