Mahasiswa sebagai Generasi Bangsa Masa Depan

Sambutan Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Prof. Dr. H. Deddy Ismatullah, SH, M.Hum

وليخش الدين لو تركوا من خلفهم درية ضعافا خا فوا عليهم فليتقواالله وليقولوا قولا شديدا

Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar (Q.S. An-Nisa: 9)

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Assalaamu’alaikum Wr.Wb

Rasa syukur sepatutnya kita panjatkan kehadirat Illahi Rabii, yang pada saat ini masih memberikan kesempatan kepada kita semua, sehingga kita bisa bertemu dalam kesempatan yang sangat berharaga, Orientasi Pengenalan Akademik (OPAK) Mahasiswa Baru UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Shalawat serta salam semoga Allah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Pertama-tama saya atas nama pribadi dan sebagai Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung mengucapkan selamat kepada saudara-saudara mahasiswa baru yang telah berhasil menyandang status sebagai mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung (Ahlan Wa Sahlan). Setelah saudara menjadi mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung, kegiatan OPAK ini merupakan kegiatan pertama yang saudara tempuh dalam rangka mengenal kampus dan tugas saudara-saudara sebagai mahasiswa.

Sebagai seorang pembelajar dan bagian masyarakat, mahasiswa seyogianya memiliki peran yang kompleks dan menyeluruh sehingga dikelompokkan dalam fungsi agent social of change, agent social control, and iron stock. Dengan fungsi tersebut, tentu saja tidak dapat dipungkiri bagaimana peran besar yang diemban mahasiswa untuk mewujudkan perubahan bangsa. Ide dan pemikiran cerdas seorang mahasiswa mampu merubah paradigma yang berkembang dalam suatu kelompok dan menjadikannya terarah sesuai kepentingan bersama. Sikap kritis mahasiswa sering membuat sebuah perubahan besar dan membuat para pemimpin yang tidak berkompeten menjadi gerah dan cemas.

Idealnya, mahasiswa menjadi panutan dalam masyarakat, berlandaskan dengan pengetahuannya, dengan tingkat pendidikannya, norma-norma yang berlaku di sekitarnya, dan pola berfikirnya. Namun, kenyataan di lapangan berbeda dari yang diharapkan, mahasiswa cenderung hanya mendalami ilmu-ilmu teori di bangku perkuliahan dan sedikit sekali diantaranya yang berkontak dengan masyarakat, walaupun ada sebagian mahasiswa yang mulai melakukan pendekatan dengan masyarakat melalui program-program pengabdian masyarakat. Mahasiswa harus memahami tugas dan fungsinya sebagai orang yang beraktivitas di perguruan tinggi, diharapkan mampu melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni melaksanakan Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat.

Mahasiswa sebagai iron stock berarti mahasiswa seorang calon pemimpin bangsa masa depan, menggantikan generasi yang telah ada dan melanjutkan tongkat estafet pembangunan dan perubahan. Untuk menjadi iron stock, tidak cukup mahasiswa hanya memupuk diri dengan ilmu spesifik saja. Perlu adanya soft skill lain yang harus dimiliki mahasiswa seperti kepemimpinan, kemampuan memposisiskan diri, interaksi lintas generasi dan sensitivitas yang tinggi.

Sebagai generasi penerus, mahasiswa diharapkan mampu menjadi manusia modern, yang mempunyai ciri-ciri antara lain : lebih mudah menerima dan menyesuaikan diri kepada perubahan-perubahan, lebih ahli dalam menyatakan pendapatnya, memiliki rasa tanggungb jawab, lebih berorientasi ke masa depan, lebih mepunyai kesadaran mengenai waktu, organisasi, teknologi, dan ilmu pengetahuan. Dalam kaitan pembentukan manusia modern itulah kita melihat betapa pentingnya peranan perguruan tinggi sebagai jenjang tertinggi dalam sistem pendidikan formal di negara kita yang hendaknya dapat mengahsilkan tenaga-tenaga ahli dan dapat pula mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kaitannya dengan itu, saudara-saudara sebagai mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung, diharapkan memiliki 4 kompetensi, yaitu Hapal Al-Qur’an (Minimal 3 Juz), Menguasai Teknologi Komputer, Menguasai Bahasa (Bahasa Arab dan Inggris), Menguasai bacaan kitab kuning.

Akhirnya, saya ucapkan selamat mengikuti OPAK, semoga kita semua selalu mendapat pertolongan dan lindungan Allah SWT dalam menjalankan semua aktivitas, dan semoga apa yang kita inginkan dikabulkan Allah SWT.

Bandung, 28 Agustus 2012 Rektor, Prof. Dr. H. Deddy Ismatullah, SH, M.Hum

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *