Koperasi Indonesia, Masih Bermasalah

[www.uinsgd.ac.id] Koperasi di Indonesia masih terpinggirkan. Padahal potensinya sangat besar. Karena koperasi adalah sokoguru perekonomian Indonesia, ungkap Syarif Muslim M.A., Ketua Jurusan Muamalah saat menyampaikan sambutan dalam acara Stadium General di Aula Fakultas Syari’ah lantai 4, Rabu (27/02).

Ia mengutif salah satu karya Muslimin Nasution tentang perkoperasian di Indonesia,” Ada 6 problem struktur, salah satunya bahwa konsep koperasi tidak relevan dengan  kondisi yang ada. Padahal sudah ada payung hukum seperti tercantum dalam UUD 1945 ayat 33, namun tidak maksimal dalam penyelenggaraannya,”tegasnya.

Syarif menjelaskan bahwa perekonomian sejak jaman dahulu sudah ada. Namun seolah terpinggirkan. “Oleh karena itu hal ini harus dibahas tuntas, kebetulan ada pakarnya, disini hadir Dr. Muhammad Taufik, M.Sc, mantan Rektor Ikopin yang sekarang menjabat sebagai Staf ahli kementerian Koperasi dan KUKM RI, apalagi sekarang muncul koperasi-koperasi syariah.

Hal serupa disampaikan oleh Dr. Ahmad Hasan Ridwan, M.Ag, Pembantu Dekan I Fakultas Syariah dan Hukum. “Ada problem yang krusial yang menjadi anomali terkait dengan paradigma yang menggurita yang menjadi problem ekonomi kita, yaitu paradigma kapitalisme. Dengan kapitalisme, saling menyedot tapi dengan koperasi saling memajukan. Ekonomi koperasi sangat kontekstual namun tetap jika paradigma yang berkembang neolib jadi susah. Makanya di kita ekonomi koperasi tidak populer,”ujar Hasan

Untuk mengatasi masalah itu, Hasan melihat ada persoalan-persoalan yang harus di atasi, yaitu kemampuan SDM, political will pemerintah dan masyarakat. “Melalui stadium general ini ia berharap mengisi ruang kosong di benak kita tentang paradigma perkoperasian.”

Hasan berharap, bahwa dengan stadium general tersebut menjadi bekal dan wawasan yang bagus bagi mahasiswa untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas di samping untuk networking dan juga sebagai bagian dari outcome. ***[Dudi, Ibn Ghifarie]

 

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter