KEPALA KANWIL DJKN JABAR JADI NARASUMBER TUNGGAL KULIAH UMUM JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH

(UINSGD.AC.ID)-Jurusan Manajemen Keuangan Syariah (MKS) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sunan Gunung Djati Bandung menggelar Kuliah Umum untuk Semester Genap Tahun Akademik 2022-20223 di Aula FEBI, Selasa (9/5/2023).

Sekitar 250 peserta dari kalangan mahasiswa maupun Dosen Jurusan MKS mengikuti Kuliah Umum dengan narasumber tunggal, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jendreal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan (Kanwil DJKN) Provinsi Jawa Barat, Tavianto Noegroho, SH, MH.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Dekan FEBI, Dr. H. Dudang Gojali, M.Ag, Wakil Dekan I, Prof. Dr. Deni Kamaludin Yusup, M.Ag. Wakil Dekan II, Dr. Abdulah Safe’I, M.Ag dan Wakil Dekan III Dr. Muhammad Zaky, M.Si, Dr. Muhamamd Hasanuddin, M.Ag, Ketua Jurusan Ekonomi Syariah, Sub Koordinator Tata Usaha, Dr. Iman Supratman, S.Pd.I., M.Ag.

Dalam laporanya, Ketua Jurusan Manajemen Keuangan Syariah, Dr. H. Dadang Husen Sobana, M.Ag. mengatakan, peserta Kuliah Umum ini merupakan perwakilan, delegasi dari mahasiswa Manajemen Keuangan Syariah dari setiap kelas yang ada, “tidak kurang dari 24 kelas untuk semester genap ini dengan total jumlah mahasiswa sebanyak 1.029 orang, dengan prioritas peserta untuk semester dua atau untuk angkatan tahun pertama,” tegasnya.

Dr. Dadang menuturkan, menghadirkan narasumber Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan (DJKN) Kemenkeu RI, adalah yang pertama dalam sepuluh tahun terakhir, “Sebuah terobosan baru karena biasanya selalu menghadirkan narasumber Kuliah Umum ini dari unsur Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan atau perwakilan dari beberapa Bank Syariah. Out of the box,” tuturnya.

Ide untuk mendatangkan narasumber dari Direktorat Jenderal Kekayaan Negara ini, “didasari karena ingin mengeksplore lebih jauh tentang DJKN di tengah sudah mulai ada alumni MKS yang bekerja di instansi pemerintahan sebagai analis keuangan dan banyaknya mahasiswa yang magang, PPL atau MBKM di kementerian Keuangan dan kementrian lainnya termasuk dalam hal ini di Direktorat Jenderal Kekayaan Negara,” jelasnya.

Dalam sambutannya, Dekan FEBI, Dr. H. Dudang Gojali, M.Ag sangat mengapresiasi atas inisiatif Kajur MKS menghadirkan narasumber dari Kementrian Keuangan ini, hal ini akan semakin memperkaya wawasan, pengetahuan juga informasi terkait keuangan negara dari yang selama ini berkutat pada bank dan Lembaga keuangan Syariah saja.

Mahasiswa MKS khususnya, FEBI pada umumnya, tidak hanya diproyeksikan ingin melahirkan para ekonom, praktisi, entrepreuneur melainkan juga para aktivis, hingga alumni lebih berdaya, mandiri dan bermartabat baik secara ekonomi maupun kehidupannya secara umum,” tandasnya.

Dalam pemaparannya, Tavianto mengatakan, Diraktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) ini adalah salah satu unit eselon I di Kementerian Keuangan yang berperan sebagai Pengelola Kekayaan Negara yang professional dan akuntabel untuk mewujudkan Perekonomian Indonesia yang produktif, kompetitif, inklusif dan berkeadilan serta untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. “Dengan Tugas DJKN terdiri dari beberapa bidang yaitu pengurusaan piutang negara, penilaian aset, pengelolaan kekayaan negara dan pelayanan lelang,” paparnya.

Kepala Kanwil DJKN Jabar ini menegaskan, bahwa perbedaan Keuangan negara dengan Kekayaan Negara adalah, “Kalau Keuangan negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut. Sedangkan kekayaan negara adalah semua bentuk kekayaan hayati dan non hayati berupa benda berwujud maupun tidak berwujud baik bergerak maupun tidak bergerak yang dikuasai dan atau dimiliki oleh Negara,” jelasnya.

Secara sederhana, DJKN ini bertugas bagaimana mengelola Barang Milik Negara (BMN). Seperti Gedung pemerintahan, rumah sakit, sekolah, perguruan tinggi, jalan, jembatan, Pelabuhan, bandar udara, alutsista dan fasilitas umum lainnya.

Salah satu peserta Kuliah Umum dari semester dua, Dewi Ayu Permata Sari mengatakan, “Sangat senang mendapat materi yang keren, dan up to date tentang kekayaan negara. Alhamdulillah, setelah mengikuti Kuliah Umum ini jadi tahu bahwa negara kita ini memang kaya raya, asetnya banyak, dan sangat berniai ekonomis smua, hingga wajar rasanya akan tetap aman dan stabil, walau hutangnya banyak,” pungkasnya.

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *