HPI Siapkan Para Calon Advokat Profesional

[www.uinsgd.ac.id] Sarjana lulusan Jurusan Hukum Pidana Islam (HPI) Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) memiliki peluang besar untuk menjadi tenaga advokat. Prospek ini sangat cerah mengingat UU No 18 Tahun 2003 tentang Profesi Advokat memberi kesempatan yang sama dengan sarjana hukum umum dari Fakultas Hukum.

Untuk mengisi peluang tersebut Jurusan HPI FSH UIN SGD Bandung terus menggodok mahasiswa untuk menjadi calon-calon advokat profesional. “Ya… peluangnya terbuka lebar. Mereka bisa menjadi advokat profesional, sehingga bisa menata hukum yang lebih baik dan melakukan pencerahan kepada para pencari keadilan,” ujar dosen senior FSH M Irsan Nasution, SH, MH usai melatih 84 mahasiswa HPI dalam praktikum keahlian “Simulasi Advokasi dan Bantuan Hukum” di Kampus FSH UIN SGD Bandung Jl AH Nasution 105 Bandung, Senin (9/6).

Menurut Irsan, sarjana syariah mempunyai kelebihan, selain paham tentang hukum umum juga paham hukum Islam. “Kami tinggal melatih mereka melalui praktik, bagaimana peran dan fungsi sebagai advokat di masyarakat atau dalam sebuah persidangan,” kata Irsan, seraya menjelaskan bahwa profesi advokat sangat dibutuhkan, karena di negara hukum konflik interes terus meningkat. Didukung oleh UU No 18/2003 yang memberi peluang sangat lebar. Advokat bisa diangkat dan diberhentikan oleh undang-undang, berarti memberikan otonomi luas kepada organisasi profesi (advokat), tidak lagi oleh Kementerian Kehakiman atau Mahkamah Agung.

Di tempat yang sama, Ketua Jurusan HPI FSH UIN Bandung Dr H Syahrul Anwar, M.Ag mengharapkan para alumninya mampu membawa perubahan signifikan di tengah masyarakat. Karena akan banyak pekerjaan yang mesti digarap oleh alumni HPI, terlebih jika mempunyai jaringan yang luas, mereka bisa membuka lapangan kerja dengan membentuk organisasi advokat. “Peluang utama untuk almuni HPI memang di Pengadilan Agama, tapi ternyata banyak juga yang bekerja di dunia perbankan, baik konvensional maupun bank syariah. Unik memang! Jadi, siapa bilang lulusan HPI hanya menjadi hakim dan jaksa saja, karena menurut  faktanya mereka juga bisa merambah dunia perbankan,” jelas Syahrul.

Boleh jadi fakta inilah yang bisa meningkatkan animo masyarakat untuk menguliahkan anaknya ke Jurusan HPI. Dari tahun ke tahun jumlah mahasiswa terus meningkat, setelah memahami bahwa peluang karir sarjana HPI cukup cerah, terlebih dalam menghadapi berbagai tantangan persaingan yang cukup ketat di masa yang akan datang.

Karenanya, untuk menjebolkan calon aparat penegak hukum ini,  Jurusan HPI siap memikul tanggung jawab akademis dalam menyiapkan output pendidikan yang  andal. Dunia peradilan menjadi tempat yang familiar untuk  mempraktikkan bekal teoritis yang diperoleh di bangku kuliah.

Karenya dalam rangka menyiapkan lulusan yang andal dan profesional, kami terus melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga terkait, baik untuk wahana praktikum  mahasiswa maupun yang bersifat pengayaan keilmuan. “Sejumlah mahasiswa semester akhir kami libatkan dalam Pos Bantuan Hukum di berbagai Pengadilan Agama, terlibat juga di dalamnya para alumni dengan bimbingan para dosen HPI,” ujarnya. [NWA]

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter