UINSGD.AC.ID (Humas) — Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof Rosihon Anwar membuka secara resmi Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji dan Umroh Profesional Angkatan XIX Mandiri Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) bekerja sama dengan Forum Komunikasi Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umroh (FK KBIHU) Jawa Barat di Hotel Shakti selama 8 hari dari tanggal 20-27 Oktober 2024.
Dalam sambutannya, Prof Rosihon menyampaikan harapannya agar program sertifikasi ini dapat berjalan lancar dan memberikan dampak signifikan bagi peningkatan kualitas pembimbing manasik haji dan umroh di Indonesia. “Kita harus memastikan bahwa para pembimbing memiliki kompetensi dan kredibilitas tinggi, mengingat mereka berperan langsung dalam menjaga kelancaran dan kenyamanan ibadah jamaah,” jelas Rektor.
Sertifikasi ini menghadirkan 27 narasumber, yang terdiri dari para akademisi, birokrat, dan praktisi berpengalaman dengan 70% di antaranya merupakan Guru Besar. Materi yang disampaikan mencakup berbagai topik seperti bimbingan teknis, pengelolaan jamaah, serta penanganan situasi-situasi darurat selama pelaksanaan ibadah haji dan umroh. “Peserta akan mengikuti rangkaian sesi pembelajaran intensif yang dirancang untuk membekali mereka dengan pengetahuan praktis dan teoritis yang dibutuhkan di lapangan,” bebernya.
Dalam laporannya, Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK), Prof. Dr. H. Enjang AS, M.Ag., M. Si., menuturkan program sertifikasi ini diikuti oleh 110 peserta dari berbagai kota di Indonesia. Dengan melibatkan 11 Asesor dan 27 narasumber dari berbagai bidang keilmuan yang berpengalaman dalam penyelenggaraan ibadah haji dan umroh.
Tujuannya untuk meningkatkan kualitas para pembimbing manasik haji dan umroh dalam memberikan pelayanan yang sesuai dengan standar syariah dan tuntutan profesionalitas.
Menurutnya sertifikasi ini merupakan wujud nyata komitmen Fakultas Dakwah dan Komunikasi dalam mencetak pembimbing yang handal dan berkompeten. “Sertifikasi ini tidak hanya memberikan pengetahuan teknis mengenai manasik, tetapi juga menekankan pentingnya nilai-nilai kepemimpinan dan pelayanan jamaah. Kami harap para peserta dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan kapasitas mereka,” ujar Dekan FDK.
Ketua Umum SAPUHI (Sarikat Penyelenggara Umrah dan Haji Indonesia), Drs. H. Syam Resfiadi menekankan bahwa sertifikasi ini penting untuk memastikan pembimbing manasik dapat mendampingi jamaah dengan tepat dan aman. “Para pembimbing harus memiliki pemahaman mendalam dan kemampuan mengelola situasi selama ibadah, karena mereka memiliki tanggung jawab besar untuk memandu ribuan jamaah yang sering kali berasal dari latar belakang berbeda,” tuturnya.
Ketua FK KBIHU Jawa Barat, KH. Sunidja, M.Si. turut mengapresiasi kerja sama yang solid dengan Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Ia menegaskan bahwa sertifikasi ini akan mempersiapkan pembimbing manasik yang siap menghadapi tantangan di lapangan, termasuk aspek spiritual dan teknis. “Dengan sinergi ini, kami yakin para peserta dapat mengembangkan kemampuan mereka secara menyeluruh, demi tercapainya ibadah haji dan umroh yang lebih baik bagi jamaah,” ungkapnya.
Salah satu peserta yang berasal dari Kepulauan Riau menyampaikan antusiasnya mengikuti program sertifikasi ini. “Kesempatan ini sangat berharga karena saya dapat belajar langsung dari para ahli yang memiliki pengalaman luas di bidang manasik haji dan umroh. Saya berharap bisa menerapkan ilmu yang didapat untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para jamaah,” ujarnya.
Acara pembukaan ini diakhiri dengan penanggalan tanda peserta kepada 2 orang perwakilan peserta dan doa bersama serta sesi foto antara para asesor, peserta, dan panitia. “Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji dan Umroh XIX ini diharapkan dapat menghasilkan para pembimbing yang kompeten, siap mendampingi jamaah haji dan umroh dengan standar layanan yang tinggi,” pungkas Dekan FDK.
