PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA TINGKAT UNIVERSITAS

(UINSGD.AC.ID)-Bagian Kemahasiswaan dan Alumni UIN Sunan Gunung Djati Bandung menggelar Pelatihan Kewirausahaan Mahasiswa Tingkat Universitas bertajuk Membangkitkan Jiwa Entrepreneur Generasi Z di Era Revolusi Industri 4.0 yang berlangsung di Grand Hotel Preanger sejak Kamis-Jumat (01-02/12/2022)

Pendi Yusup Muhtar Effendi (Penggiat UMKM Indonesia), Helmy Kholiq Nurfahmi (Founder Albatuta Seragam Productions), Dzulfikar Malik (Digital Ads Specialist Peter and Co PT. Arte Kreasi Indonesia) yang dipandu oleh Dr Muhammad Zaky, MSi., Dr Muhammad Hasanuddin, MAg., dan Dr Dadan Suherdiana, MAg.

Pelatihan yang diikuti oleh 95 pengusaha muda di lingkungan UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini dibuka oleh Wakil Rektor III, Prof Dr H Ah Fathonih MAg.

Dalam sambutannya, Prof Ah Fathonih mengajak mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung untuk menjadikan dunia kewirausahaan sebagai pilihan dalam menjalani hidup dan memberikan motivasi kepada para mahasiswa, calon pengusaha muda agar mulai berwirausaha, sehingga terlahir kaum intelektual muslim mandiri dan entrepreneur muslim sejati.

Untuk menjadi orang sukses dalam berbisnis harus memiliki kemauan yang tinggi, sungguh-sungguh, pantang menyerah, terus belajar dari kegagalan. Prof Fathonih meyakinkan semua mahasiswanya agar memiliki peluang yang sama untuk menjadi pengusaha sukses.

“Yang menyebabkan tidak sukses itu malu, manja, gengsi. Hilangkan semuanya, berani memulai dan mencoba jauh lebih penting daripada tidak sama sekali untuk menjadi pengusaha sukses. Rintislah berbisnis sejak dini agar setelah selesai kuliah sudah mantap berwirausaha dengan memiliki penghasilan sendiri, bukan dari orang tua. Untuk itu, dibutuhkan keberanian dalam mengasah bakat dan minatnya, hingga berani menjalankan usahanya. Walapun gagal, bangkit dari kegagalan,” jelasnya.

Adanya pelatihan ini menjadi penting dalam menggali, membina dan meningkatkan keterampilan soft skills maupun hard skills mahasiswa. “Hari ini kita ikut pelatihan dengan membawa produk masing-masing. Mudah-mudahan kedepanya ada Lembaga inkubator bisnis di tingkat Universitas yang bisa memajang hasil karya pengusaha muda yang berusaha untuk menyediakan lapak-lapak, sehingga ikhtiar mewujudkan entrepreneur muslim sejati menjadi kenyataan,” harapannya.

Dalam pemaparannya, Pendi Yusup M. Efendi, menjelaskan tentang pentingnya ruang kekuatan entrepreneurship pada ruang eksistensi, karya, pengakuan dan penghargaan.
Kehadiran mahasiswa sebagai kelas menengah dengan priviledge khusus mulai dari akses pengetahuan, skill, sampai sumberdaya harus menjadi pertimbangan modalitas bagi pengembangan entrepreneurship di kalangan mahasiswa.

“Yang membedakan mahasiswa dengan kelompok sosial lain, pemuda, santri, wanita adalah tingkat literasinya dari segi pengetahuan, keterampilan, jaringan, sampai teknologi. Entrepreneurship di kalangan mahasiswa harus didorong pada model khusus yang melebihi kelompok sosial lainnya.” paparnya.

Menurutnya, entrepreneurship mahasiswa perlu didorong pada jenis bisnis yang memiliki leveraging factor “atau daya ungkit bagi entitas lain seperti UKM. Atau memiliki nilai tambah yang tinggi seperti produk inovatif. Sehingga secara jangka panjang meningkatkan keinovasian di masyarakat,” jelasnya.

Pendi memberikan 8 langkah untuk memulai berwirausaha. pertama, menetapkan dan menyadarkan diri tentang pentingnya melakukan perubahan dengan segera (sense of urgency); kedua, Membentuk super team yang solid dan powerful, yang memiliki pandangan yang sama tentang organisasi; ketiga, Menetapkan dan menentukan visi sebagai arah pada perubahan yang ingin dicapai; keempat, Mengkomunikasikan visi kepada seluruh elemen organisasi;

kelima, Memberdayakan dan melengkapi seluruh sumber daya yang ada untuk mampu bertindak merealisasikan visi; keenam, Merencanakan dan menentukan pencapaian-pencapaian kecil atau milestone yang dapat diformulasikan dalam kumpulan misi dan target capaian; ketujuh, Mengakumulasikan capaian-capaian serta pembenahan-pembenahan kecil yang menghasilkan perubahan yang lebih besar; kedelapan, Melembagakan pendekatan-pendekatan baru sebagai hasil dari proses perubahan menjadi peraturan organisasi.

“Untuk jadi pengusaha diperlukan literasi teknologi, konsistensi dalam melakukan bisnis,” tuturnya

Koordinator Bagian Kemahasiswaan dan Alumni, H Wawan Gunawan, MM menyampaikan pelatihan kewirausahaan ini dilaksankan selama dua hari yang diikuti oleh 95 mahasiswa. Sebelumnya dilakukan pendafataran secara online dari tangal 14-23 November, seleksi 24-25 November dan pengumuman pada tanggal 28 November.

“Kegiatan kewirausahaan setiap tahun dilakukan. Alhamdulillah untuk tahun ini beda dengan tahun 2021, Sebelumnya melibatkan Ormawa intra, tapi hari ini tidak dan hanya melibatkan penguasa muda di UIN bandung yang mewakili seluruh Fakultas dan membawa produknya pada pelatihan kewirausahaan,” paparnya.

Tujuannya, agar terlahir pengusaha muda di kampus, “yang lolos seleksi ini sudah menghasilkan income dari 5-25 juta. Dengan harapan dapat memajukan kampus, meningkatkan pemahaman bisnis digital, strategi bisnis, spirit bisnis Islam,” optimisnya.

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *