Kontingen Pramuka UIN SGD Terpilih Jadi Ketua Forum Dewan Racana PTKIN

[www.uinsgd.ac.id] Kak Opik Taufik, salah satu Kontingen Pramuka UIN SGD Bandung terpilih sebagai Ketua Forum Dewan Racana Perguruan Tinggi Keagaamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia pada acara Perkemahan Wirakarya Perguruan Tinggi Keagamaan (PW PTK) ke XIV se-Indonesia yang ditutup Rektor UIN Sultan Syarif Kasim Riau Munzir Hitami. PW PTK berlangsung dari 3 – 10 Mei 2018 di Pekanbaru dan dibuka Menag Lukman Hakim Saifuddin. 

Munzir Hitami mengatakan, Gerakan Pramuka merupakan wadah strategis untuk melakukan perubahan dan penyiapan masa generasi muda. Menurutnya, PW PTK merupakan “laboratorium kehidupan” sebagai tempat untuk meneliti, mengkaji, dan mendialogkan fenomena sosial, budaya dan politik secara komprehensif. 

Perkemahan Wirakarya juga menjadi sarana mengeja makna, menebarkan wacana, dan mengembangkan semangat kebangsaan. “PW PTK menjadi sarana efektif untuk mengimplementasikan ilmu, pengalaman dan ketrampilan dalam sebuah bhakti karya di masyarakat,” kata Hitami di Pekanbaru, Kamis (10/05).

Mundir Hitami berharap peserta PW PTK dapat memahami budaya Melayu yang kaya akan pantun dan berbagai kearifan lokal. “Budaya Melayu merupakan bagian dari budaya nusantara yang adiluhung dan menjadi kebanggaan anak bangsa,” kata Hitami.

Rektor UIN Suska Riau ini memaparkan kontribusi Kesultanan Siak dengan rajanya Sultan Syarif Kasim II yang sangat besar bagi negeri ini. “Lancang Kuning dan Laksamana Raja di Laut yang melegenda telah menjadi bukti, betapa nenek moyang kita adalah seorang yang ahli di bidang teknologi kebaharian,” ungkap Hitami.

Menurutnya, Sultan Syarif Kasim II telah rela menyerahkan kekuasaan dan segenap kekayaan yang dimilikinya menjadi bagian dari NKRI. “Adik-adik pramuka harus meniru jiwa dan semangat kebangsaan Sultan Syarif Kasim,” tuturnya.

Hitami mengajak mahasiswa untuk menajamkan komitmen kemanusiaan. Karena inti dari etika kehidupan adalah “memanusiakan manusia”. Bangsa yang besar adalah bagsa yang mencintai kemanusiaan.    

Mundir Hitami berharap ilmu pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan yang didapakan di perkemahan dapat diamalkan dengan baik oleh adik-adik pramuka. 

Penutupan PW PTK dimeriahkan berbagai atraksi, di antaranya seni kentongan dengan lakon anoman kobong dari IAIN Purwokerto, Tari Ulat Sagu dari STAIN Papua Barat, dan Tari Piriang dari UIN Imam Bonjol. 

Penutupan dihadiri pejabat sipil dan militer Riau, Rektor/Ketua PTKIN, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama PTKIN se-Indonesia, Pejabat Eselon II, III dan IV Kementerian Agama RI dan perwakilan pramuka Luar Negeri. (RB)

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter