Dua Pembantu Rektor UIN SGD Mundur

Meski pemilihan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati (SGD) berlangsung lancar, suasana pascapemilihan tampak kurang kondusif. Dua pembantu rektor yakni Prof. Dr. H. Endin Nasrudin dan Prof. Dr. H. Muhammad Najib menyatakan diri mundur dari jabatannya sejak Rabu (4/5).

“Akang sudah bulat mundur dari jabatan sebagai Pembantu Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni,” kata Endin Nasrudin ketika dihubungi “PR” melalui telefon selulernya, Rabu (4/5).

Pria yang aktif di berbagai organisasi tersebut mengaku mundur karena kondisi di UIN SGD sudah tidak nyaman lagi. “Setelah proses pemilihan rektor pada Selasa (3/5) lalu, situasi kerja di kantor tidak kondusif lagi,” katanya.

Diberitakan sebelumnya. Ketua Program Studi Magister Hukum UIN SGD Prof. Dr. H. Dedi Ismatullah, M.Hum., terpilih sebagai Rektor UIN SGD periode 2011-2015 dalam pemilihan rektor di Gedung Aljamiah UIN SGD. Dari 51 suara, Dedi memperoleh 22 suara, sedangkan calon lainnya yakni Asep S. Muhtadi (Fakultas Dakwah) 12 suara, Agus Salim (Fakultas Dakwah) 11 suara, Muhammad Najib (Fakultas Syariah) 4 suara, dan masing-masing 1 suara untuk Endin Nasrudin (Fakultas Psikologi) dan Nurul Aen (Fakultas Syariah). Tiga nama peraih suara terbanyak, yakni Dedi Ismatullah, Asep Muhtadi, dan Agus Salim akan diajukan ke Menteri Agama untuk diputuskan siapa yang menjadi rektor.

Endin Nasrudin mengatakan, surat pengunduran dirinya sudah diajukan ke Rektor UIN SGD Prof. Dr. H. Nanat Fatah Natsir. “Akang sekarang sebatas guru besar dan dosen di UIN SGD. Kalau mengajar masih tetap karena sudah menjadi panggilan hati. Sikap mundur dari jabatan bukan semata-mata karena kalah dalam pemilihan Rektor UIN SGD.” katama.

Langkah Endin Nasrudin juga diikuti Pembantu Rektor IV Bidang Perencanaan dan Pengembangan Prof. Dr. H. Muhammad Najib. “Kalau ditanya apakah saya mundur dari jabatan pembantu rektor, saya jawab ya. Surat pengunduran diri sudah saya ajukan ke Pak Nanat Fatah Natsir pada hari ini (kemarin-red.) sekitar pukul 14 jo WIB,” katanya.

Seperti halnya Endin, alasan Najib mundur dari jabatannya juga karena kondisi psikologis dan suasana kerja sudah tidak kondusif. “Lingkungan kerja di UIN SGD sudah tak kondusif, jadi lebih baik saya mundur dari pembantu rektor,” katanya. (A-71)

**Pikiran Rakyat

**Gala Media

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter