Bekerja Menjadi Sarana Beribadah kepada Allah SWT

(UINSGD.AC.ID) Sekretaris Jurusan Sejarah Peradaban Islam (SPI) Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Sunan Gunung Djati Bandung Dr Widiati Isana, M.Ag mengajak semua Aparat Sipil Negara (ASN)/sivitas akademika di lingkungan FAH untuk tetap bersemangat dalam melakukan pekerjaan. Karena, selain untuk melanggengkan kehidupan di dunia, bekerja pun menjadi sarana beribadah kepada Allah SWT. 

Ajakan Dr Widi ini disampaikan saat menjadi Pembina Upacara/Apel Pagi Fakultas Adab dan Humaniora, Senin (23/05/2022). Apel dihadiri Dekan FAH Dr H Setia Gumilar, M.Si; Wakil Dekan I Dr Dadan Rusmana, M.Ag, CHS; Wakil Dekan II Dr H Dedi Supriadi, M.Hum; Ketua/sekretaris jurusan; dan para tenaga kependidikan (PNS/BLU).

Semangat kerja, tutur Dr Widiati, biasanya dimaknai sebagi etos kerja, yang ditunjukkan dengan sikap, watak, kararkter, dan pribadi seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan. Bagi orang Islam, pekerjaan itu merupakan rahmat dari Allah SWT, karena mendapatkan hasil/rizki untuk menghidupi diri dan keluarganya.

“Karenanya, mari kita bekerja sungguh-sungguh, dan bersyukur atas rahmat Allah SWT,” ajak Dr Widi –sapaan akrab Widiati Isana.

Jangan lupa, imbau Dr Widi, pekerjaan pun merupakan amanah yang harus ditunaikan dengan baik. ASNmenerima amanah dari Negara, karena dipercaya memiliki kemampuan untuk melayani masyarakat. Maka, tunaikan amanah ini dengan baik dan ikhlas, agar pekerjaan yang dilakukan bernilai ibadah.

“Mari kita niatkan, bekerja itu tidak sekadar mencari materi untuk penghidupan di dunia, tetapi juga mencari ridla Allah atau untuk penghidupan di akhirat,” jelasnya.

Dr Widi juga menjelaskan, dengan bekerja bisa mengaktualisasikan diri. Bekerja berarti menyibukan diri, otomatis selalu bergerak sehingga menyebabkan fisik dan jiwa menjadi sehat dan kuat. “Jadi, bekerja itu bukan semata-mata mencari uang, tetapi juga pengabdian, seni, pelayanan, kehormatan,  dan menjadi sarana mengaktualisasikan   potensi   diri untuk   mencapai kepuasan” jelasnya lagi.[nanang sungkawa]

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter