125 Mahasiswa MKS Magang di Lembaga Keuangan

[www.uinsgd.ac.id] Program studi Manajemen Keuangan Syariah (MKS) di Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN SGD Bandung memiliki sumbangsih besar bagi kemajuan lembaga keuangan syari’ah di tanah air.  Sebab dari MKS ini terlahir sumber daya manusia yang memiliki integritas, kualitas, dan kompetensi di bidang manajemen keuangan syari’ah.

“Selain dibekali dengan kemampuan teoritis, mahasiswa MKS juga diberi keterampilan manajemen dan pengelolaan keuangan syariah. Nah, selama sebulan mereka diterjunkan untuk mengikuti praktik di lembaga keuangan syari’ah (bank maupun non-bank) agar mereka memiliki pengalaman praktis dalam proses keuangan syari’ah di tempat yang relevan,” jelas Dekan FSH UIN SGD Bandung Prof Dr H Oyo Sunaryo Mukhlas, M.Si dalam acara “Pembekalan Praktik Keuangan Syariah Mahasiswa Program Studi Manajemen Keuangan Syariah FSH UIN SGD Bandung TA 2013-2014,”  di Auditorium FSH Jl AH Nasution No 105 Bandung, Senin (23/6).

Hadir dalam kesempatan itu Direktur BPR Syariah HIK Parahyangan Helmy Hidayat, S.Ip, yang sekaligus memberi pembekalan kepada para mahasiswa; Wakil Rektor III UIN SGD Bandung Prof Dr HM Ali Ramdhani, STP, MT; Wakil Dekan I FSH Dr HA Hasan Ridwan, Wakil Dekan III Drs Ah Fathoni, M.Ag; Ketua Jurusan MKS Dra Dedah Jubaidah, M.Si; dan para pejabat FSH lainnya. Acara dilanjutkan dengan peresmian dan gunting pita pembukaan Pojok Perbankan Syariah kerjasama antara FSH dan BPRS HIK Parahyangan, yang dilakukan oleh Prof Ali mewakili Rektor UIN SGD Bandung.

Dalam kepemimpinan Prof Oyo, FSH terus melakukan penguatan segitiga emas: Hukum, Syariah, dan ekonomi. “Khusus untuk prodi MKS, kami bertanggung jawab mencetak lulusan-lulusan andal dan profesional di bidang keuangan syariah. Karenannya kami terus melakukan penguatan-penguatan dalam hal koneksi akademik, kurikulum, pembelajaran, praktikum, termasuk memperluas jaringan kemitraan,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Helmy Hidayat menyampaikan apresiasi yang setinggi-tinggi kepada FSH UIN Bandung, seraya mengharapkan para lulusannya mampu berkiprah banyak di perbankan syariah. “Saya harap jebolan MKS UIN Bandung menjadi praktisi keuangan/ekonomi untuk ikut memajukan dan mengembangkan perbankan syariah. Mengapa tidak? Mereka akan menjadi manajer, direktur, atau pemimpin  yang amanah,” ujarnya.

Helmy juga tidak ragu-ragu membantu dan membuka peluang bagi lulusan MKS untuk mengabdikan dirinya di bank syariah lain, selain HIK Parahyangan. “Lembaga keuangan syariah terus berkembang,  karenanya lulusan MKS punya peluang yang terbuka lebar di sejumlah perbankan syariah,” kata Wakil Sekretaris Asosiasi Perbankan Syariah Indonesia (Asbisindo) Jawa Barat ini. Menyinggung tentang Pojok Perbankan Syariah, Helmy akan menyiapkan sistem komputerisasi yang terkoneksi dengan BPRS HIK Parahyangan. Di situ, mahasiswa MKS bisa belajar, berdiskusi, atau apa saja yang terkait dengan pengembangan keilmuannya.

Ketua Jurusan MKS, Dra Dedah Jubaidah menjelaskan, praktik keuangan syariah ini bertujuan membekali mahasisa agar memiliki pemahaman dan apresiasi serta pengalaman praktis tentang MKS, dan menyiapkan mahasiswa agar memiliki keterampilan dasar secara realistik dalam keseluruhan aspek yang ada dalam manajemen keuangan syrariah. Peserta praktik untuk tahun ini sebanyak 125 mahasiswa, lamanya praktik sebulan penuh (24 Juni – 25 Juli 2014).

“Lokasi praktik ditentukan berdasar kesepakatan mahasiswa dengan dosen pembimbingnya, di lembaga keuangan syariah –baik bank maupun nonbank misalnya pegadaian, dana pensiun syariah, asuransi syariah, pembiayaan syariah. ”Kegiatan praktik dilakukan dalam bentuk magang (pengamatan dan praktik kerja) yang meliputi kegiatan administrasi, manajerial, pengelolaan dan acounting, dan strategi pemasaran produk-produk keuangan syariah,” jelas Dedah didampingi sekretaris Iwan Setiawan, S.Ag, M.Pd, M.ESy. [NWA]

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter