Perkuat Jejaring, IKA UIN Bandung Gelar Silaturahim Webinar

Ikatan Keluarga Alumni (IKA) UIN Sunan Gunung Djati Bandung menggelar SilaturahimWebinar bertajuk ‘Manghubungkan Jejaring, Menuju Alumniyang Berdaya” melalui telekonferensi aplikasi zoom dan disiarkan secara langsung pada kanal Youtube Humas UIN SGD Bandung, Kamis (16/07).

Silaturahim itu digelar sebagai ikhtiar untuk menciptakan lulusan yang dapat membanggakan almamater, siap berkompetisi serta berkolaborasi untuk berkontribusi nyata bagi bangsa, negara dan agama.

Silaturahim secara daring itu menghadirkan sederet narasumber dari alumni UIN Bandungyang berkiprah di berbagai profesi. Ketua IKA UIN Bandung Dr Reni Marlinawati menegaskan, civitas akademika UIN Sunan Gunung Djati Bandung harus tampil terdepan dalam menyuarakan pentingnya pendidikan bagi masa depan anak-anak Indonesia.

“Banyak lulusan UIN yang jadi tokoh, panutan di masyarakat, mari kita kawal pendidikan dan menjadi garda terdepan pendidikan. Di era Covid-19 ini jangan sampai melemahkan pendidikan anak, khususnya Islam. Untuk itu, perlu kesadaran kolektif bersama dalam mencerdaskan anak bangsa,” ujarnya.

Kehadiran 120 ribu alumni UIN Bandungdi masyarajat, kata dia, mesti menjadi momentum berharga. “Ini kita jadikan untuk saling mencintai, membanggakan almamater, sehingga pembentukan IKA daerah sebagai jejaring yang giat untuk berusaha membangun kecintaan terhadap kampus,” ungkapnya.

Rektor UIN Bandung, Prof Dr H Mahmud menuturkan, terselenggaranya acara silaturahimwebinar ini merupakan salah satu ikhtiar bersama dalam rangka mengangkat harkat martabat kampus tercinta. “Saya berharap dari segi internal, kita memiliki komitmen yang tinggi terhadap almamater, boleh kita bersaing dalam hal kebaikan untuk membagun kebersamaan di lingkungan IKA,” kata Rektor.

Sedangkan, lanjut Prof Mahmud, secara eksternal dengan segala potensi yang dimilikinya masing-masing, alumni UIN Bandungharus berusaha saling melengkapi, membangun kerja sama serta menciptakan suasana yang kondusif dalam memberikan kontribusi positif terhadap negeri tercinta.

Menurutnya, dalam menghadapi adaptasi kebiasaan baru, tentu harus menggunakan dua pendekatan: Pertama, secara lahir (medis) mengikuti aturan-aturan protokol Covid-19, yakni jaga jarak, bermasker, cuci tangan, di rumah aja. Kedua, pendekatan batin (agama) seperti berdoa setiap pagi dan sore, dawam wudhu dan juga jangan mendatangi tempat yang sudah terkena wabah, banyak beristighfar.

“Dalam situasi seperti ini tingkatkan iman dan takwa kita kepada yang maha kuasa. Yakinlah jika dua pendekatan ini kita lakukan kuasa Allah akan kita rasakan. Lulusan UIN harus ikut berkontribusi dan mengkampanyekan dua pendekatan lahir dan batin dalam menyikapi wabah Corona ini,” tegasnya.

Sejumlah alumnidari berbagai profesi yang didaulat menjadi pembicara, antara lain:  Prof Dr Hj Aan Hasanah dari Akademisi; Bupati Cirebon Drs H Imron Rosyadi MAg; Dai Nasional, KH Dr Jujun Junaedi; Wakil Direktur Pps UI, H Abdul Mutaali PhD; Anggota DPR RI Hj Ela Siti Nuryamah; Anggota DPRD Jabar, Edi Rusyandi; Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Barat, Rifki Ali Mubarok, ; Pengamat politik, Dr Ujang Komarudin; Jurnalis Republka, Heri Ruslan; Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat, H Husni Farhani Mubarok; Jabar Digital Service, Rian Andrian;  alumnus penerima beasiswa di Polandia, Nazila Syiam; serta penerima beasiswa di Azerbaijan, Annisa Dina Amalia.

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *