Penyair UIN SGD Launcing Buku Antologi Puisi

[www.uinsgd.ac.id] Kumpulan penyair UIN Bandung meluncurkan sebuah buku antologi puisi berjudul “Masih Ada Puisi” di Auditorium UIN Bandung, Selasa (24/03/15). Peluncuran tersebut merupakan yang kedua kalinya, mengingat pada tahun 2012 buku tersebut launching untuk pertama kali namun belum berbentuk buku fisik seperti saat ini.

“Sebenarnya buku ini sudah pernah launching di tahun 2012, namun saat itu belum berbentuk buku seperti sekarang. Dan alhamdulillah akhirnya dalam waktu 2 minggu kami bisa meluncurkan dalam bentuk buku fisik seperti ini,” ujar kepala penerbitan Eksposisia Publishing, Fajar Fauzan.

Fajar yang saat ini masih berstatus mahasiswa UIN Bandung itu juga memaparkan, buku antologi puisi tersebut terdiri dari 113 puisi karya 23 penyair UIN Bandung yang didominasi oleh para mahasiswa dan alumni jurusan Akidah Filsafat. Dalam penulisannya para penyair mendapat bimbingan langsung dari Bambang Q-Anees selaku penyair senior di UIN Bandung.

Dalam peluncuran buku yang dihadiri oleh sekitar 125 penonton, panitia penyelenggara acara dari Himpunan Mahasiswa (HIMA) Akidah Filsafat yang bekerjasama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan (BEM-J) Jurnalistik, Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Suaka dan lembaga organisasi lainnya menghadirkan pengamat sastra dari Surabaya, Nuruddin dan Budayawan UIN Bandung, Ahmad Gibson.

Menanggapi peluncuran buku antologi puisi karya para penyair UIN Bandung tersebut, keduannya menyampaikan bahwa setiap puisi yang diciptakan harus bersifat realistis. Dalam arti mampu menyelsaikan masalah dan bukan menimbulkan masalah. Pesan tersebut bukan hanya disampaikan kepada para penyair dalam buku “Masih Ada Puisi”, melainkan pada seluruh penonton.

“Kami mengharapkan peluncuran buku ini tidak hanya berakhir sampai di sini saja, tapi harus ada kelanjutannya dengan menerbitkan buku-buku karya puisi lainnya,” ucap Ahmad Gibson sebelum menutup pembicaraan dalam acara seminar bertema ‘Masa Depan Sastrawan’ Indonesia, (24/03).[Intan Resika, Novi Nurliyas/JurnalPos]

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter