PEKUAT SINERGI, UIN BANDUNG GELAR RAPAT KOORDINASI EVALUASI PROGRAM KERJA SAMA TAHUN 2022

(UINSGD.AC.ID)-Bagian Kerja Sama dan Kelembagaan UIN Sunan Gunung Djati Bandung menggelar Rapat Koordinasi Evaluasi Program Kerja Sama tahun 2022 yang dibuka oleh Rektor, Prof Dr H Mahmud MSi CSEE, di Novotel Bandung, sejak Senin-Rabu (28-30/11/2022).

Dengan narasumber, Dr H Erick Juriara Ekananta, MSi (Asisten Pemerintah Daerah dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bandung), membahas tentang peluang kerja sama pemerintah daerah dan perguruan tinggi dalam rangka tridharma kampus; Dr Juri Ardiantoro (Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Jakarta) menyampaikan materi kerja sama menuju world class university yang dipandu oleh Dr Ujang Rohman MAg.

Dalam sambutannya Rektor menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas terselenggaranya rapat koordinasi untuk mengkoordinir program selama satu tahun. Caranya dengan bekerja sama, sama-sama bekerja, ikhlas bekerja, terutama menghadirkan mahasiswa asing di bidang kerja sama. Semua ini dilakukan dalam rangka meningkatkan marwah kampus dan rekognisi internasional.

“Saya berharap, peta jalan kerja sama dapat meningkatkan marwah kampus dan rekognisi internasional. Sesuai malestone pengakuan keahlian untuk dosen, sudah dilakukan, 4 Prodi yang sudah dilakukan assessment AUN-QA,” tegasnya.

Prof Mahmud menegaskan kerja sama bukan hanya MoU dan PKS, tapi harus ditindaklanjuti dengan program nyata dan memberikan kepuasan pada pengguna.

“Kerja sama sudah banyak yang dihasilkan, tapi tetap harus di evaluasi. Bangun team kerja, setelah itu baru jaringan. Kalau ada kemauan untuk membenahi pasti peluang terbuka. Harus bisa membangun dan bekerja agar bisa membuat jaringan yang luas. Problemnya justru mahasiswa asing masih kurang, karena dengan biaya sendiri tidak mau. Untuk itu kita ikhtiar agar diberi beasiswa dalam rangka rekognisi internasional, bukan hanya melihat dari segi sertifikat keahlian global,” jelasnya.

Bekerja dengan ikhlas yang diawali dari pelurusan niat dipandang sangat penting agar UIN Bandung bisa meraih prestasi yang unggul, kompetitif, bermartabat menuju World Class University (WCU).

“Tantangan dan kemajuan perkembangan zaman terus berubah, perguruan tinggi dituntut untuk melakukan program berstandar, mulai dari persoalan agama yang belum digarap, karena umat Islam dianggap belum maju. Artinya harus ada mesin cetak ikhlas, mesin cetak Mukhlisin supaya persoalan agama yang belum digarap bisa memajukan perkembangan Islam,” paparnya.

Wakil Rektor IV Bidang Kerja Sama dan Pengembangan Kelembagaan Prof. Dr. Hj. Ulfiah, M.Si. melaporkan kegiatan yang dilaksanakan selama tiga hari, “Pertemuan ini akan membahas peta jalan kerja sama, terutama di bidang internasional. Dengan menghadirkan narasumber dari Pemda Bandung, UNU Jakarta. Bagaimana dan apa yang sudah kita lakukan, untuk sama-sama melakukan evaluasi agar lebih ditingkatkan. Dengan harapan agar langkah-langkah peningkatan kerja sama lebih baik dari tahun sebelumnya,” ujarnya.

Prof Ulfiah mengajak seluruh civitas akademika untuk setiap program kerja sama yang sudah dilakukan harus di serahkan kepada bidang kerja sama. “Ini menjadi ukuran pemangku kepentingan supaya bisa terkoordinasi dalam rangka meningkatkan kampus, termasuk kehadiran dosen kita yang di luar negeri diharapkan dapat memberikan peluang untuk melakukan kerja sama. Bagaimana fungsi kebutuhan dan ketercapaian lembaga, memberikan manfaat bidang-bidang yang lainnya. Mari sama-sama bekerja dan bekerja sama untuk mewujudkan world class university,” pungkasnya.

RAPAT KOORDINASI EVALUASI PROGRAM KERJA SAMA TAHUN 2022

Bagian Kerja Sama dan Kelembagaan UIN Sunan Gunung Djati Bandung menggelar Rapat Koordinasi Evaluasi Program Kerja Sama tahun 2022 yang dibuka oleh Rektor, Prof Dr H Mahmud MSi CSEE, di Novotel Bandung, sejak Senin-Rabu (28-30/11/2022).

Dengan narasumber, Dr H Erick Juriara Ekananta, MSi (Asisten Pemerintah Daerah dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bandung), membahas tentang peluang kerja sama pemerintah daerah dan perguruan tinggi dalam rangka tridharma kampus; Dr Juri Ardiantoro (Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Jakarta) menyampaikan materi kerja sama menuju world class university yang dipandu oleh Dr Ujang Rohman MAg.

Dalam sambutannya Rektor menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas terselenggaranya rapat koordinasi untuk mengkoordinir program selama satu tahun. Caranya dengan bekerja sama, sama-sama bekerja, ikhlas bekerja, terutama menghadirkan mahasiswa asing di bidang kerja sama. Semua ini dilakukan dalam rangka meningkatkan marwah kampus dan rekognisi internasional.

“Saya berharap, peta jalan kerja sama dapat meningkatkan marwah kampus dan rekognisi internasional. Sesuai malestone pengakuan keahlian untuk dosen, sudah dilakukan, 4 Prodi yang sudah dilakukan assessment AUN-QA,” tegasnya.

Prof Mahmud menegaskan kerja sama bukan hanya MoU dan PKS, tapi harus ditindaklanjuti dengan program nyata dan memberikan kepuasan pada pengguna.

“Kerja sama sudah banyak yang dihasilkan, tapi tetap harus di evaluasi. Bangun team kerja, setelah itu baru jaringan. Kalau ada kemauan untuk membenahi pasti peluang terbuka. Harus bisa membangun dan bekerja agar bisa membuat jaringan yang luas. Problemnya justru mahasiswa asing masih kurang, karena dengan biaya sendiri tidak mau. Untuk itu kita ikhtiar agar diberi beasiswa dalam rangka rekognisi internasional, bukan hanya melihat dari segi sertifikat keahlian global,” jelasnya.

Bekerja dengan ikhlas yang diawali dari pelurusan niat dipandang sangat penting agar UIN Bandung bisa meraih prestasi yang unggul, kompetitif, bermartabat menuju World Class University (WCU).

“Tantangan dan kemajuan perkembangan zaman terus berubah, perguruan tinggi dituntut untuk melakukan program berstandar, mulai dari persoalan agama yang belum digarap, karena umat Islam dianggap belum maju. Artinya harus ada mesin cetak ikhlas, mesin cetak Mukhlisin supaya persoalan agama yang belum digarap bisa memajukan perkembangan Islam,” paparnya.

Wakil Rektor IV Bidang Kerja Sama dan Pengembangan Kelembagaan Prof. Dr. Hj. Ulfiah, M.Si. melaporkan kegiatan yang dilaksanakan selama tiga hari, “Pertemuan ini akan membahas peta jalan kerja sama, terutama di bidang internasional. Dengan menghadirkan narasumber dari Pemda Bandung, UNU Jakarta. Bagaimana dan apa yang sudah kita lakukan, untuk sama-sama melakukan evaluasi agar lebih ditingkatkan. Dengan harapan agar langkah-langkah peningkatan kerja sama lebih baik dari tahun sebelumnya,” ujarnya.

Prof Ulfiah mengajak seluruh civitas akademika untuk setiap program kerja sama yang sudah dilakukan harus di serahkan kepada bidang kerja sama. “Ini menjadi ukuran pemangku kepentingan supaya bisa terkoordinasi dalam rangka meningkatkan kampus, termasuk kehadiran dosen kita yang di luar negeri diharapkan dapat memberikan peluang untuk melakukan kerja sama. Bagaimana fungsi kebutuhan dan ketercapaian lembaga, memberikan manfaat bidang-bidang yang lainnya. Mari sama-sama bekerja dan bekerja sama untuk mewujudkan world class university,” pungkasnya.

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *