Moderasi Beragama Ala Nabi # 4

(UINSGD.AC.ID) — Nabi yang mulia dikenal sebagai sosok penebar kasih sayang kepada siapapun.

Anas r.a.—melalui periwayatan Ahmad—memberikan sebuah kesaksian: Saya mengabdi kepada Rasulullah selama sepuluh tahun. Demi Allah, selama itu pula, beliau tidak pernah merendahkan saya; Tidak pernah meluncur perkataan buruk dari mulut beliau yang mulia kepada saya. Bahkan, beliau tidak pernah menghardik saya karena lalai melakukan apa yang seharusnya saya kerjakan.”

Bunda Aisyah—dalam penuturan riwayat Muslim—memberikan kesaksian lainnya: Tangan Nabi yang mulia tidak pernah digunakan untuk memukul siapapun, tidak pula pada wanita atau pada pelayan, kecuali ketika beliau sedang berperang di jalan Allah.

Sekalipun beliau bertindak keras kepada seseorang, itu karena orang itu telah melanggar larangan Allah. Beliau melakukannya karena Allah.

Yang namanya pelayan pasti tidak lepas dari kesalahan atau kekurangan dalam melaksanakan pekerjaannya. Namun, Nabi biasa menasihati para sahabatnya agar bertoleransi dan memaafkannya.

Lalu, seorang sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, adakah batasannya?” Beliau diam tidak menjawab. Orang itu mengulangi pertanyaannya, tetapi beliau tetap diam. Baru pada kesempatan ketiga, beliau menjawab, “Meskipun harus memaafkanya tujuh puluh kali dalam sehari.” Demikian Abu Dawud meriwayatkan.

Si orang Arab kampung itu sungguh tidak sopan. Bagaimana tidak, ia tiba-tiba menarik jubah Nabi yang mulia dari belakang dengan sangat keras. Saking kerasnya tarikan itu, permukaan bahu beliau membekas lantaran ujung jubah yang tebal tersebut.

Rupanya orang itu terkena hawa dingin yang sangat parah. “Wahai Muhammad, berikan kepadaku sebagian dari harta Allah yang kamu miliki,” katanya.

Nabi yang mulia menoleh padanya sambil tersenyum. Beliau lalu memerintahkan salah seorang sahabatnya untuk memberi orang itu sesuatu. Demikian al-Bukhari meriwayatkan.

Allahumma shalli ‘ala Sayyidina Muhammad wa ‘ala alih wa shahbih ajma’in.

Prof Rosihon Anwar, Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *