Mari Meneladani KH. Anwar Musaddad

Salah satu pelajaran berharga yang bisa kita ambil dari KH. Anwar Musaddad tentang keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sudah menjadi harga mati. “Dalam berbagai literatur, sebelum memproklamirkan DI/TII, Kartosoewirjo mengajak ajengan Anwar Musaddad untuk bergabung, tapi tawaran itu ditolaknya. Karena bagi ajengan Anwar Musaddad keutuhan NKRI, nasionalisme harga mati dan sudah selesai,” tegas Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI, Zainut Tauhid Sa’adi saat melakukan kunjungan silaturahmi ke UIN Sunan Gunung Djati Bandung di gedung O. Djauharuddin AR, Rabu (05/08/2020).

Bagi ajengan Anwar Musaddad mempertahankan tanah air merupakan bagian dari jihad. Berbagai tawaran bergabung dengan DI/TII untuk mendirikan negara Islam selalu ditolaknya karena mengelola negara di dalam negara adalah sesuatu yang mustahil.

“Penolakan ajengan Anwar Musaddad membuat DI/TII terus melancarkan aksi teror kepada ajengan dan keluarganya. Sebab jiwa nasionalisme ajengan Anwar Musaddad sudah terlanjur tebal,” jelasnya.

Sebagai sosok ulama pejuang yang toleran, moderat, dan modern sehingga bisa diterima oleh semua kalangan menegaskan pentingnya ukhuwah wathoniah (persaudaraan bangsa) dalam membangun keutuhan NKRI.

UIN Sunan Gunung Djati Bandung terus berkomitmen dalam pengembangan moderasi Islam di Indonesia. “Sebagai role model moderasi Islam, sudah saatnya kita meneladani ajengan Anwar Musaddad dalam urusan nasionalisme, NKRI,” paparnya. []

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter