Komunitas FAS Bandung: Mengenang Chairil Anwar

[www.uinsgd.ac.id] Forum Alternatif Sastra (FAS) Bandung, menggelar acara Haul to Chairil Anwar (HtCA) di Auditorium Sunan Gunung Djati Bandung, kemarin (28/4).

Acara ini sengaja digelar untuk memperingati wafatnya sastrawan besar Chairil Anwar yang lahir pada 28 April 1949 silam. Rangkaian acara dimeriahkan oleh beberapa kejuaraan tingkat nasional seperti lomba musikalisasi puisi dan penulisan prosa liris.

FAS juga membuka diskusi bedah buku Jam Malam Kota Merah (JMKM) karya Toni Lesmana dan launching buku Masih Ada Puisi (MAP) karya para penyair FAS Bandung.

Penyair asal Bandung Bunyamin Fasya, sekaligus ketua FAS Bandung mengatakan HtCA merupakan acara untuk mengenang tokoh sastra yang telah memberikan sumbangsihnya kepada generasi sastrawan masa kini dan mendatang.“Pada usia ke-63 tahun ini, chairil adalah penyair tanah air terkemuka di Indonesia, dia sebagai pelopor kesusastraan modern,” katanya.

Bunyamin menjelaskan kebanyakan puisi Chairil cenderung melepaskan dari pakem puisi lama yang mampu mewarnai dunia sastra Indonesia sampai sekarang. Oleh karena itu, lanjutnya, sosok Chairil perlu diketahui keberadannya oleh generasi muda sekarang ini.“Dengan diadakannya acara ini, kita bisa mengapresiasi lebih jauh tentang sosok dan karya-karya Chairil. Kita bisa menghormati beliau atas jasa dan semangatnya dalam memandang Indonesia,” katanya kepada Bisnis.

Acara puncak HtCA berlangsung dengan pembagian hadiah dari lomba musikalisasi puisi dan prosa liris dengan juara pertama diraih keduanya oleh SMAN 1 Cibadak Sukabumi.

HtCA ditutup oleh pentas hiburan dari berbagai jenis grup musikalisasi puisi lokal seperti Mapah Layung yang mengkolaborasikan musik modern dan etnik. Ada juga The Article yang memainkan perpaduan antara puisi dan hip-hop dan grup Serimpi yang memadukan harmonisasi akustik. (ajz)

Sumber,  BisnisJabar.com 29 April , 2012

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter