Haji dan Umrah Pembuka Rezeki

Dari Abdullah bin Mas’ud ra, Rasulullah SAW bersabda, “Sertakan umrah kepada haji, karena keduanya bisa menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak.” (HR. An-Nasai no. 2631). Dalam spirit hadits ini para ulama menarik simpulan bahwa ibadah haji dan umroh merupakan salah satu pintu untuk mengetuk rizki.

Rizki adalah anugerah yang Allah berikan kepada mahluknya untuk menjalankankan kehidupannya. Rizki ini tidak hanya berupa sesuatu yang material, seperti; harta, tahta, kolega, dsb. Rizkipun bisa berupa sesuatu yang imaterial, seperti; Badan dengan sehatnya, akal dengan cerdasnya, hati dengan rasanya, mata dengan penglihatannya, telinga dengan pendengarannya, hidung dengan penciumannya, mulut dengan bicaranya, tangan dengan kepalnya, kaki dengan langkahnya, nafas dengan kehidupannya, keluarga dengan kasih sayangnya, waktu dengan kesempatan, dll.

Dalam narasi para ulama, selain berjalan untuk bertamu dan bertemu dengan Allah, dalam ibadah haji dan umrah ditemui juga sejumlah amaliyah yang memiliki efek atas terketuknya pintu-pintu rizki. Diantara amaliyah dimaksud adalah istigfar, silaturahim, sedekah, dan meningkatnya keimanan dan ketaqwaan.

Amaliyah yang kerap kali dilakukan para jemaah haji dan umrah adalah beristifgar atau memohon ampun kepada Allah. Istigfar diyakinkan Allah SWT, sebagai pembuka pintu rizki. Dalam Qur’an surat Nuh ayat 10-12 Allah mengisyaratkan, “Maka aku katakan kepada mereka, beristigfarlah kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat. Dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai”.


Sekaitan dengan ayat ini, Terdapat sebuah atsar dari Hasan Al Bashri rahimahullah yang menunjukkan bagaimana faedah istighfar terhadap rizki. Sesungguhnya seseorang pernah mengadukan kepada Al-Hasan tentang musim paceklik yang mencekik. Lalu Hasan Basri menasehatkan, “Beristigfarlah kepada Allah”. Kemudian orang lain mengadu lagi kepada beliau tentang kemiskinannya. Lalu Hasan Barsi menasehati, “Beristigfarlah kepada Allah”.


Setelah itu ada lagi yang mengadu kepada beliau tentang kekeringan pada lahan perkebunannya. Lalu Hasan Basri menasehati, “Beristigfarlah kepada Allah”. Lalu datang lagi yang mengadu kepada beliau karena sampai waktu itu belum memiliki anak. Lalu Hasan Basri kembali menasehati, “Beristigfarlah kepada Allah”. Setelah itu Syekh Hasan Al-Bashri membacakan surat Nuh ayat 10-12 di atas. (Riwayat ini disebutkan oleh Al-Hafidz Ibnu Hajar di Fath Al-Bari, 11: 98).

Amaliyah lainnya yang bisa ditemui dalam perjalanan ibadah haji dan umrah adalah silaturahim diantara sesama jemaah. Dalam kaitannya dengan rizki, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasul SAW bersabda, ”Siapa yang menginginkan dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung silaturahim.” (HR. Bukhari no. 5985 dan Muslim no. 2557).

Selain silaturahim, amaliyah baik yang kerap kali menyertai perjalanan ibadah haji dan umrah adalah sedekah. Momentum ibadah ini, kerap kali memantik spirit jemaah untuk berbagi. Dalam kaitannya dengan rizki, Allah menegaskan dalam Qur’an surat Saba ayat 39: “Katakanlah: “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya).” Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.”

Berikutnya, dalam perjalanan ibadah haji dan umrah, kualitas keimanan dan ketaqwaan jemaah kerap kali mengalami peningkatan sinifikan. Dalam kaitannya dengan rizki, Dalam Qs. Al-Anfal ayat 4 Allah menegaskan, bagi orang yang beriman Allah menjanjikan derajat yang tinggi, ampunan dan rizki yang mulia. Sementara bagi orang yang bertaqwa, Allah menjanjikan akan memberi rizki dari arah yang tidak di duga-duga (Qs. At-Thalaq;2-3). Meski masih dalam kepungan pandemi, niatkan segera untuk berhaji dan umrah, demi rizki yang menyertai. Semoga.

Dr. H. Aang Ridwan, M.Ag., Pembimbing Haji Plus dan Umroh Khalifah Tour dan Dosen FDK UIN Bandung

Sumber, Pikiran Rakyat, 05 Januari 2021

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *