Dari Turki ke Haramain

Menjadi tamu Allah Swt bukanlah sesuatu yang biasa-biasa saja. Ungkapan rasa syukur senantiasa terlontar baik lisan maupun dari hati yang paling dalam. Karena filosofi mau dan mampu menjadi penting dalam setiap pemberangkatan ibadah haji dan atau umrah. Banyak orang yang mau menunaikan ibadah haji dan atau umrah, namun mereka terkadang memiliki ketidakmampuan baik dari sisi financial ataupun lainnya.

Demikian pula, tidak sedikit orang yang mampu melaksanakannya –misalnya dari sisi keuangan-, namun tetap saja ia tidak mau menerima undangan dari Allah Swt. Mengapa undangan, karena kalimat yang diucapkan saat niat haji dan atau umrah adalah labbaik Allahumma hajjan/umratan, yang bermakna kami menerima panggilan-Mu untuk berhaji dan atau berumrah. Maka pantas jika Allah Swt telah mengingatkan dalam Q.S. Ali Imran : 97. 

Bagi jamaah umrah plus istambul Qiblat Tour yang diberangkatan pada akhir tahun 2014, pemberangkatan ini memiliki nilai yang lebih. Pertama, karena Allah Swt telah memberikan kesempatan bagi jamaah untul mencicipi sajian dalam ibadah umrah. Kedua, Allah Swt memberikan wasilah melalui PT. Qiblat Tour sebagai operator pelaksana ibadah umrah plus yang memberikan fasilitas layanan sesuai dengan apa yang dikeluarkan setiap jamaah. Ketiga, 90% jamaah ini adalah keluarga, artinya setiap anggota keluarga dapat lebih dekat, lebih memahami, dan dapat bersama-sama menghabiskan malam bersama dengan tahajud dan tawaf sunnah di hadapan ka’bah. Keempat, perjalanan ini akan melalui pergantian tahun. 

Istanbul adalah kota yang unik, merupakan kota terbesar di Turki. Kota ini memiliki sejarah yang luar biasa, dari Byzantium, Konstantinopel sampai Istanbul adalah nama-nama yang melekat pada kota tersebut. Maka pantas, jika Rasul pernah bersabda tentang keunggulan kota konstantinopel. Barang siapa yang menaklukannya maka pemimpin dan pasukannya adalah yang terbaik, dan disematkan kepada Muhammad al-Fatih.

Dari kota Istanbul itu, kita dapat melihat bagaimana tingkat peradaban pada zamannya. Dari mulai istana topkapi, blue mosque dan lainnya. Ada hal lain yang menarik, bagaimana mereka memiliki identitas turki-nya, enggan untuk menuliskan penunjuk arah –misalnya- dengan Bahasa Inggris. Dan sikap keberagamaan yang sangat kental dari masyarakat turki menjadi khas.

Menjelang pergantian tahun,tidak ada yang berubah dari nuansa dan aktivitas di kota madinah. Setiap jamaah bergegas untuk menjalankan ibadah shalat fardu di masjid nabawi, dan siap menunggu untuk memanjatkan doa di raudhoh. Kemudian, pada waktu senggang jamaah sudah disibukkan dengan ziarah dalam dan luar masjid.

Salah satunya shalat sunnat d masjid quba,yang pahalanya sama dengan ibadah umrah. Akhir tahun ini,alhamdulilllah beberapa rombongan dan PT Qiblat Tour berangkat untuk menjalankan ibadah umrah,dan satu rombongan umrah plus turki. Daya magnet dua kota haram,senantiasa menarik umat muslim di seluruh dunia untuk mendatanginya. Meskipun ada godaan pergantian tahun baru. Pergantian detik,jam,hari,bulan dan tahun adalah sesuatu yang pasti terjadi. maka dalam al quran disebutkan perputaran langit dan bumi sebagai keniscayaan. Secara hakiki,pergantian tersebut menjadi “lumrah” adanya, hanya tergantung kita memaknai dan mengisi setiap tahunnya dengan amalan shaleh.

Pilihan untuk mengunjungi dua tanah haram menjadi penting, karena bertepatan dengan liburan sekolah. Maka di masjid nabawi dan masjid haram,banyak ditemukan rombongan jamaah umrah keluarga yang membawa anak-anaknya. Tentu pilihan kepada travel yang memberikan rasa nyaman menjadi hal tersendiri. Karena fasilitas yang didapatkan setiap jamaah akan berbanding lurus dengan apa yang telah dikeluarkan. Artinya, bagi para calon jamaah umrah maupun umrah plus, untuk tidak tergoda dengan hal-hal tidak jelas. Sebaiknya ditanyakan secara jelas dan detail tentang fasilitas dan layanan yang akan diberikan. Sebab, fasilitas itu akan mendorong pada peningkatan kualitas ibadah.

Manusia tentu dihadapkan pada pilihan. Jika ada pilihan untuk menghabiskan waktu libur dan pergantian tahun,dengan pilihan untuk menghabiskan siang dan malam berada dalam nuansa khidmat dan khusyu beribadah, tentu pilihan kedua yang menjadi utama. Mudah mudahan,pergantian tahun tidak selalu dimaknai dengan hura hura,namun mampu memberikan dampak positif bagi setiap umat. Khususnya yang melewatinya di tanah haram. Amin.

Menjelang pergantian tahun,tidak ada yang berubah dari nuansa dan aktivitas di kota madinah. Setiap jamaah bergegas untuk menjalankan ibadah shalat fardu di masjid nabawi,dan siap menunggu untuk memanjatkan doa di raudhoh. Kemudian, pada waktu senggang jamaah sudah disibukkan dengan ziarah dalam dan luar masjid. Salah satunya shalat sunnat d masjid quba,yang pahalanya sama dengan ibadah umrah.

Akhir tahun ini,alhamdulilllah beberapa rombongan dan PT Qiblat Tour berangkat untuk menjalankan ibdah umrah, dan satu rombongan umrah plus turki. Daya magnet dua kota haram, senantiasa menarik umat muslim di seluruh dunia untuk mendatanginya. Meskipun ada godaan pergantian tahun baru.

Melewatkan pergantian tahun di tanah haram. pergantian detik, jam, hari, bulan dan tahun adalah sesuatu yang pasti terjadi. Maka dalam al-quran disebutkan perputaran langit dan bumi sebagai keniscayaan. Secara hakiki, pergantian tersebut menjadi “lumrah” adanya, hanya tergantung kita memaknai dan mengisi setiap tahunnya dengan amalan shaleh.[]

Dindin Jamaluddin, Pembimbing Haji Plus dan Umrah Qiblat Tour dan Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN SGD Bandung.

Sumber, Pikiran Rakyat 13 Januari 2015.

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter