Prodi Ekonomi Syariah Gelar Studium Generale: Saatnya Mendorong Start-up Berbasis Islam

UINSGD.AC.ID (Humas) — Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sunan Gunung Djati Bandung menggelar Studium Generale yang berlangsung di Aula Lt.2 Gedung FEBI, Jumat (4/10/2024).

Acara yang dihadiri oleh seluruh mahasiswa baru (semester 1) dan perwakilan mahasiswa semester 3, 5, dan 7 prodi Ekonomi Syariah ini mengusung tema Peran Start-up dalam Mendorong Inovasi Ekonomi Syariah di Era Digital.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko AdMedika, sekaligus praktisi di bidang start-up dan bisnis digital, Danang Rizki Ginanjar, ST, MBA menjadi narasumber utama yang dibuka oleh Wakil Dekan I FEBI Dr. Iwan Setiawan, M.Ag, dan dihadiri Ketua Program Studi Ekonomi Syariah Dr. Evi Sopiah, M.Ag, Sekretaris Program Studi Ekonomi Syariah Anisa Ilmia, ME.

Dalam sambutan pembukaannya, Wakil Dekan I FEBI, Dr. Iwan Setiawan, M.Ag menegaskan untuk mewujudkan mahasiswa FEBI sebagai pemikir, penggerak, dan pelaku ekonomi di masa depan maka kemampuan adaptif perlu diasah sejak dini. “Kita harus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman dan dinamika juga persaingan. Era digitalisasi merupakan waktu yang tepat untuk mengembangkan dan mengakselerasi perekonomian syariah salah satunya melalui start-up. Semoga ilmu yang didapatkan melalui stadium generale ini dapat mendukung praktik mahasiswa di masa depan,” tandasnya.

Dr. Evi menjelaskan “Sebagaimana kita ketahui, start-up menghasilkan beragam inovasi dan menggerakan banyak sektor termasuk sektor ekonomi Syariah. Dengan memanfaatkan kemajuan tekonologi dan informasi, start-up menghadirkan kemudahan berupa produk dan layanan. Mahasiswa Ekonomi Syariah yang diproyeksikan akan menjadi praktisi bisnis Syariah akan sangat membutuhkan ilmu ini, dimana wirausaha akan terdorong untuk terus berkembang,” paparnya.

Dalam sesi penyampaian materi stadium generale, Danang menekankan bahwa peran start-up dalam inovasi ekonomi syariah ini tentu harus mengedepankan prinsip ekonomi syariah itu sendiri yakni etika, transparansi, keadilan, dan berpegang pada Al-Qur’an dan hadits. “Peran start-up, prinsip ekonomi syariah, dan transformasi digital bisa berjalan bersama-sama. Dengan memilih dan menggunakan teknologi yang tepat, beragam inovasi dalam ekonomi syariah bisa diwujudkan. Salah satunya melalui Islamic Fintech Solution dan Digital Payment System,” jelasnya.

Danang menyampaikan bahwa meskipun banyak tantangan yang dihadapi start-up ini terutama dari sisi regulasi dan akses ke pendanaan, namun ada juga kesempatan yang mengiringinya yakni potensi pasar yang terus berkembang dan dengan memanfaatkan teknologi.(NRA)

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *