Sinergi Membangun Desa, LP2M Kunjungi DPM Desa Jabar

(UINSGD.AC.ID)-Lembaga Penelitian Dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Sunan Gunung Djati Bandung melakukan kunjungan ke Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Barat, Jumat (16/6/2023).

Dr. Aep Kusnawan, M.Ag., Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat menyampaikan silaturahmi ini diterima langsung oleh Tri Budi (Sekretaris, Gerei Desa, DPM Desa, Jawa Barat) dan A. Hadi, DPM Desa Jawa Barat.

Secara demografis, Jawa Barat memiliki 5312 Desa. Paling tidak ada tujuh hal yang dapat disinergisitaskan antara LP2M dengan DPM Desa Provinsi Jawa Barat di antaranya:

  1. Bidang kepenulisan buku dengan tema “Merubah Wajah Jawa Barat” (Desa yang tertinggal) dengan menggunakan bahasa yang populer.
  2. Adanya Bunga Rampai yang menggambarkan perubahan desa from zero to hero.
  3. Artikel repository DPM Desa dengan bersumber dari produk penelitian dan pengabdian yang sudah atau akan dikeluarkan oleh UIN Bandung.
  4. Menyoal KKN, penempatan lokasi dapat disinkronkan dengan prioritas pembangunan di Jawa Barat. “Berdasarkan data, terdapat 100 desa yang menjadi konsentrasi pemerintah provinsi. Dalam hal teknis di lapangan, terdapat peluang yang dapat disenergiskan dengan bidang yang ada di dinas DPM Desa,” tegasnya.
  5. KKN 3 T, dapat dikolaborasikan dengan DPM Desa dengan menitikberatkan pada kategori desa pinggiran, desa perbatasan (kategori miskin). Jawa Barat x Jateng dan Jawa Barat x Banten.
  6. Daftar kepakaran dari UIN dengan pembangunan 100 desa prioritas.
  7. Produk akhir KKN bisa menjadi karya tulis untuk repository.

Tri Budi, menuturkan empat potensi yang perlu dikembangkan terkait DPM Desa:
1) Bina Desa: Layanan Desa, pembinaan aparatur desa, aset desa, evaluasi strata desa (sangat tertinggal, tertinggal, berkembang, maju dan mandiri).
2) Potensi Desa
3) Pemberdayaan: Entitas orang dan kelembagaan
4) Pembangunan Desa: Wilayah

Dengan kekuatan yang dimiliki,
1) Desa yang harus difasilitasi: Miskin dan banyak masalah
2) Desa yang dikembangkan potensi
3) Desa mandatori pusat. “Desa yang menjadi prioritas pembangunan nasional,” pungkasnya.

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *