9 Tips Menjaga Mental Health Saat Menulis Tugas Akhir Skripsi

(UINSGD.AC.ID)-Kesehatan mental tidak boleh terganggu saat pengerjaan skripsi. Jika dilakukan penelitian terhadap mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi, maka boleh jadi di antaranya ada yang mengalami gangguan kesehatan mental.

Secara sederhana, kesehatan mental merupakan kondisi dimana individu terbebas dari segala bentuk gejala-gejala gangguan mental. Orang bisa terganggu kesehatan mentalnya akibat adanya tekanan yang menimbulkan kecemasan. Kecemasan yang akut dapat berakibat fatal yang mengganggu kesehatan mental.

Berdasarkan penelusuran di media sosial Twitter, ada “cuitan-cuitan” yang menyatakan skripsi merupakan “hantu” yang menyeramkan dan bahkan secara ekstrim disebut horror. Pernyataan ini dipahami ternyata penyelesaian tugas skripsi bagi sebagian mahasiswa telah mendatangkan efek tekanan yang cukup hebat. Dari tekanan tersebut pada akhirnya berakibat timbulnya kecemasan. Kecemasan semacam inilah yang bila berlangsung secara akut maka potensial dapat mengganggu kesehatan mental.

Seorang individu yang sehat secara mental otomatis dia dapat secara optimal menjalankan hari-harinya. Seperti hari-hari menuntaskan tugas skripsi. Khususnya saat ia menyesuaikan diri dalam menghadapi masalah-masalah yang ditemuinya ketika pengerjaan skripsi dengan kemampuan pengelolaan hal-hal semisal kecemasan.

Dewasa ini memang ada banyak faktor yang dapat mengganggu kesehatan mental seseorang. Di antaranya aktivitas kehidupan dunia maya yang terus berlangsung selama 24 jam per hari. Hal ini merupakan suatu kenyataan dimana aktivitas dunia sangat sibuk sekarang ini. Karena begitu sibuknya sehingga dunia memberikan tekanan-tekanan tertentu yang cukup berat.

Di saat yang sama kondisi dunia baru saja reda dari kecemasan menghadapi tekanan Covid-19. Suatu laporan penelitian menyebutkan dimana generasi milenial yang lahir antara 1981-1996 terlebih Gen Z yang lahir antara 1997-2012 merupakan kelompok yang paling peduli memerhatikan kesehatan mental. Disebut-sebut sebagai generasi paling suka healing. Antara lain disebabkan oleh kenyataan dunia yang penuh dengan kecemasan.

Sekecil apapun gangguan yang dihadapi tetap dibutuhkan solusi untuk mengatasinya. Termasuk di dalam pengerjaan tugas skripsi sehingga tidak menimbulkan gejala-gejala yang menganggu kesehatan mental. Beberapa tips agar tetap terpelihara kesehatan mental pada saat mengerjakan skripsi di bawah ini:

1. Jangan Lupa Bahagia

Tuhan mencipta manusia untuk bahagia. Bahagia adalah potensi dasar yang diberikan Tuhan kepada seluruh manusia sejak azali di alam primordial. Bahagia itu melekat di dalam diri setiap orang. Oleh karena itu, setiap orang tidak boleh tidak bahagia. Setiap orang tidak ada alasan untuk tidak bahagia dalam situasi dan kondisi apapun. Di dalam kondisi sesedih sekali pun mesti tetap bahagia.

Skripsi merupakan masterpiece (hasil karya) untuk meraih gelar impian yaitu sarjana. Buatlah skripsi sebagai karya paling monumental di ujung dari masa-masa kuliah yang telah dilalui. Perlu dicatat bahwa syarat menulis skripsi itu harus bahagia. Jadikanlah skripsi sebagai persembahan wujud kebahagiaan.

2. Belajar Mencinta secara Detail
Jangan ingin mencakup keseluruhan. Keseluruhan atau universalitas akan terdiri atas unit-unit fakultatif yang bersifat mikro. Setiap calon lulusan dari universitas mempunyai konsentrasi pada lingkup bidang ilmu tertentu yang spesifik dari program studi. Carilah “celah” di dalam lingkup bidang ilmu itu dan mungkin “celah” terkecil (unitas) dari suatu keseluruhan.

Bukan tidak boleh berbicara hal makro (yang kompleks) tetapi jangan diabaikan hal mikro (yang spesifik). Padahal, di dalam hal mikro pun pasti masih ada lagi satuan-satuan terkecil. Satuan-satuan terkecil inilah yang kerap terabaikan atau tidak menjadi sorotan. Menulis skripsi perhatikanlah margin, tanda baca seperti titik dan koma, huruf besar, huruf kecil, typo, dan lain-lain. Hindari kesalahan-kesalahan teknis dalam penulisan skripsi, meskipun kesalahan kecil.

Selebihnya, beranjaklah dari sebuah “titik” atau “ceruk” di dalam “celah” (gap) untuk bergeser ke “tema” kemudian “topik” yang lebih besar lagi. Apabila memulai dari hal yang kompleks (makro), maka berusahalah terhubung dengan hal yang spesifik (mikro). Sebaliknya, bila memulai dari hal mikro –yang konkrit yang serba detail, maka berusahalah terhubung dengan hal makro –yang abstrak yang serba teoritis.

Skripsi merupakan bagian-bagian atau unit-unit dari hal terkecil secara detail. Hal detail itu sesungguhnya indah bila tersusun secara apik dan rapi. Sesuatu bisa jadi mula-mula terserak secara acak serta tak beraturan dalam himpunan yang teramat makro, lalu diperhatikan detail-detailnya secara spesifik, dan disusun secara apik (tertata) serta rapi hingga terciptalah keindahan. Tak pelak lagi kerapian adalah keindahan.

Cintailah kerapian dan keindahan dengan cara belajar mencinta secara detail. Halnya Sang Kekasih pasti sangat perhatian terhadap hal yang detail. Pengerjaan skripsi adalah kemampuan mengurai hal-hal detail dari sebuah ilmu yang ujung dan kedalamannya tak berbatas.

3. Tetap Sederhana
Menulis skripsi adalah berbicara pada pembaca. Tujuannya agar sasaran pembaca memahami dan mengerti pesan yang ingin disampaikan oleh penulis. Karena itu, gunakanlah bahasa secara sederhana. Yaitu, bahasa yang dapat dipahami oleh pembaca. Pada saat menulis skripsi cobalah berganti peran sebagai pembaca yang baik. Caranya, kalimat-kalimat yang ditulis coba dengarkan dengan seksama. Apabila maksud tulisan masih terasa sulit dipahami, terasa ambigu, atau gagasan yang belum tuntas dalam sebuah kalimat, maka ubahlah kalimat-kalimat itu dengan menggunakan bahasa secara sederhana.

4. Buatlah todo list
To do list adalah daftar tugas-tugas yang harus dikerjakan pada suatu rentang waktu. Coba berhitung mundur dari tanggal “perayaan” wisuda. Selebihnya adalah ujian skripsi, persetujuan pembimbing, revisi atau perbaikan, penulisan skripsi, pelaksanaan penelitan, seminar proposal, penulisan proposal, dan meyiapkan topik penelitian skripsi.

Topik penelitian skripsi ambil dari sesuatu yang dipedulikan tetapi disarakan menurut peta jalan program studi. Buatlah daftar pertanyaan menyangkut topik penelitian atau masalah-masalah penelitian. Telusuri hasil-hasil penelitian terdahulu terkait topik tersebut pada bigdata semisal platform Google Scholar. Apabila di dalam daftar pertanyaan tentang topik itu ada masalah atau tema yang belum dijawab secara memuaskan menurut hasil-hasil penelitian terdahulu, maka di situlah mungkin “celah” penelitian untuk memulai penulisan skripsi dengan pernyataan visi penelitian yang kuat.

Selebihnya, pastikan berjalan lancar hal-hal seperti penelusuran referensi, penulisan proposal, bimbingan, seminar proposal, dan seterusnya. Buatlah to do list untuk memastikan berjalan lancar seluruhnya.

5. Komunikasi secara Bijak
Di dunia kampus mahasiswa akan berkomunikasi dengan teman sebaya, senior, dan junior. Komunikasi akan berlangsung pula dengan sejawat internal program studi dan eksternal program studi, bahkan lintas fakultas dan lintas kampus.


Juga mahasiswa akan berkomunikasi dengan orang-orang di kelembagaan kampus. Di antaranya komunikasi dengan dosen matakuliah, dosen pembimbing akademik, pemangku program studi, dan pemangku unit-unit lain, seperti laboratorium, perpustakaan, dan layanan writing center.

Selalu pastikan tidak ada hambatan-hambatan dalam melakukan saluran komunikasi. Berbagai sarana seperti email dapat digunakan untuk mengatasi hambatan saluran komunikasi di dunia akademik. Sejauh ini fakultas pasti terus melakukan upaya agar terhubung dengan mahasiswa secara profesional terutama untuk meningkatkan kapasitas dan prestasi mahasiswa agar terus berkembang. Termasuk komunikasi bimbingan skripsi supaya tidak mengalami hambatan.

Semua pihak bisa menjadi teman komunikasi. Akan tetapi, berkomunikasilah secara berkelanjutan dengan dosen pembimbing untuk mendapat arahan, pembimbingan, pendampingan, dan bantuan peningkatan kualitas penulisan skripsi. Komunikasi bersama dosen pembimbing secara bijak merupakan jalan terbaik.

6. Haluan Tempat Bersandar


Penulisan skripsi yang baik dan benar adalah yang sesuai dengan pedoman penulisan skripsi yang telah ditetapkan oleh pendidikan tinggi. Setiap pendidikan tinggi pasti menyediakan pedoman penulisan skripsi. Jangan terpaku pada hal lain selain dari pedoman. Bukalah buku pedoman, perhatikan ketentuan-ketentuan, simak susunan penulisan, dan pahami tiap-tiap bagian.

Penulisan skripsi adalah “pertarungan” untuk mempertahankan hal yang ditulisakan di dalam skripsi. Apa itu kerangka berpikir, hasil penelitian terdahulu, permasalahan utama penelitian, hipotesis bila penelitian kuantitatif, tinjauan pustaka, metodologi penelitian, hasil penelitian, pembahasan, dan simpulan. Pertahankanlah dengan bersandar pada pedoman, tulislah menurut acuan pedoman, dan jadikan pedoman sebagai haluan dalam penulisan skripsi. Pedoman penulisan skripsi adalah haluan tempat bersandar.

7. Jangan Memulai dari Permulaan
Penulisan skripsi adalah sekaligus belajar sistematika. Alur cerita di dalam skripsi diukur dari sisi sistematis atau tidak sistematis. Namun, sesuatu yang sistematis tidak selalu dimulai dari permulaan.

Apabila memulai penulisan dari latar belakang penelitian biasanya cenderung melebar ke wilayah yang terlampau luas dalam arti tidak fokus. Mulailah dari rumusan masalah yang menjadi permasalahan utama penelitian dari sebuah “celah” yang menjadi perhatian peneliti. Apa tujuannya dan apa manfaatnya secara teoritis dan secara praktis. Lalu, telusuri hasil penelitian terdahulu, rancang kerangka berpikir, lakukan tinjaun pustaka, bagaimana metodologi penelitiannya, apa hasilnya menurut metode yang digunakan, bagaimana pembahasannya didasarakan tinjauan pustaka, apa implikasinya secara “mikro” di dalam bidang keilmuan program studi dan secara “makro” bagi keilmuan lain, dan apakah simpulan telah menjawab rumusan masalah secara tepat. Terakhir baru susunlah semua itu secara sistematis dengan alur cerita yang kuat.

8. Coba Self-Healing
Self-Healing adalah proses penyembuhan diri secara sendiri. Penulisan pada dasarnya memiliki kedekatan dengan spiritualitas. Spritualitas adalah pencerahan diri dalam mencapai makna hidup.

Hal-hal yang dapat menjadi sarana pencerahan dalam penulisan adalah mencintai kerapian, mengatur kalimat, mengendalikan paragraf, menghubungkan konsep-konsep kunci dalam menyusun kerangka berpikir, pelatihan logika, menemukan “celah” dari tumpukan topik, menghasilkan data bersih dari sebuah metode sesuai kaidah-kaidahnya, dan menerapkan tinjauan pustaka pada saat membahas hasil penelitian.

Termasuk usaha healing dalam penulisan skripsi adalah memastikan validitas kutipan dari sebuah rujukan, swa-sunting (self-editing), paraphrase, dan lain-lain. Pastikan setelah usai dan tuntas penulisan skrispi terpancar kecerahan.

9. Berilah Nilai Aktivitas
Semua yang dikerjakan dalam penulisan skripsi seluruhnya bermakna. Hatta menulis satu paragraph pun tentu merupakan aktivitas yang bermakna.

Hari-hari akan penuh dengan makna pada saat penulisan skripsi. Setiap nafas, gerak, energi, dan waktu dalam penulisan skripsi semuanya merupakan nilai.

Apapun yang dipikirkan dalam rangka penulisan skripsi bukanlah pekerjaan buang-buang waktu. Akan tetapi, pasti ia memiliki makna. Karena itu, berilah nilai pada setiap aktivitas. Buatlah to do list sejak proposal sampai ujian skripsi dalam satu tarikan nafas. Gunakan berbagai sarana perangkat lunak yang memudahkan pekerjaan, seperi Mendeley, plagiarism checker, aplikasi untuk memperbaiki typo secara otomatis, dan lain sebagainya. Pasti dihasilkan masterpiece yang monumental. Sebuah persembahan sesuai kapasitas kesarjanaan di bidang ilmu tertentu.

Jangan cemas karena kecemasan tidaklah memiliki makna. Jangan cepat lelah, kelola waktu secara baik, kerjakan secara maksimal, tetap bahagia, dan selalu memohon kemudahan kepada Allah Swt.


Hargai waktu, usaha (effort), dan proses. Kata pepatah “proses tidak pernah menghianati hasil” karenanya yakinlah! Harapan terbesarnya adalah jangan sampai terganggu kesahatan mental dalam pengerjaan skrpsi. Keep up your spirits!

Wahyudin Darmalaksana, Kelas Menulis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *