UIN Bandung Optimalkan Pelayanan Intern

Untuk menerapkan layanan satu pintu yang terintegrasi terhadap mahasiswa, alumni, stakeholder, dosen dan karyawan, Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (PTIPD) UIN Sunan Gunung Djati Bandung gelar Coaching Clinic Sistem Administrasi Layanan Akademik (Salam) di gedung Lenture Hall lantai III Kampus I, Jl. A.H Nasution No. 105 Cibiru, Kota Bandung, dari tanggal 10-12 Januari 2019.

Acara “Coaching Clinic Salam” dibuka oleh Drs. H. Akhmad Lutfi, MM (Kepala Biro Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan) (AUPK), didampingi Dr. H. Jaenuddin, M.Ag (Kepala Biro Administrasi Akademik Kemahasiswaan dan Kerjasama) (A2KK) dan Undang Syarifuddin M.Kom (Kepala PTIPD).

Dihadiri 66 operator terdiri dari utusan Fakultas Ushuluddin, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Fakultas Syariah dan Hukum, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Fakultas Adab dan Humaniora, Fakultas Psikologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Pasacarjana dan Bagian Akademik.

Drs. H. Akhmad Lutfi, MM menjelaskan penerapan pelayanan satu pintu sebagai bentuk pelayanan yang semakin efisien dengan menggunakan IT, “Dengan adanya pelayanan satu pintu yang terintergasi dan memanfaatkan IT ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja di lingkungan UIN SGD Bandung,” tegasnya pada Jumat (11/1/19).

Dirinya menuturkan melalui sistem berbasis teknologi ini, untuk mewujudkan pelayanan satu atap dan membangun citra positif kampus, “Melalui aplikasi ini, mudah-mudahan posisi rangking webometricsnya terus meningkat,” jelasnya.

Hasil pantauan Webometrics www.webometrics.info, yaitu suatu sistem yang memberikan penilaian terhadap seluruh universitas terbaik di dunia. Melalui website universitas yang berbasis di Spanyol dengan melakukan pemeringkatan pada bulan Januari dan Juli.

UIN SGD Bandung menduduki peringkat Perguruan Tinggi ke-5583 di dunia dan ke-83 di Indonesia dengan skor 902 untuk presence, 6617 untuk impact, 2940 untuk opennes, dan 6008 untuk kategori excellence.

Dr. H. Jaenuddin, M.Ag menuturkan, “Sistem administrasi layanan satu atap ini bukan hanya mengedepankan layanan aplikasi akademik saja. Akan tetapi mengintegrasikan semua aplikasi yang telah ada untuk terus dipakai dan berjalan di lingkungan UIN SGD Bandung,” tuturnya.

Mulai dari Sistem Informasi Pelatihan Bahasa, Sistem Informasi Uang Kuliah Tunggal, Sistem Informasi Wisuda, Sistem Informasi Pegawai, Sistem Informasi Beasiswa PPA, Sistem Informasi Bidikmisi sampai Sistem Informasi Akademik. “Semuanya harus terintergasi. Jika terpisah-pisah dan berjalan sendiri-sendiri akan terjadi pengulangan data dan terus berubah-rubah,” papar Dr. H Jaenuddin, Kepala Biro A2KK.

Syarifuddin, M.Kom menegaskan pentingnya Coaching Clinic Salam, “Ujung tombak dari aplikasi Salam itu berada pada operator di jurusan, fakultas, pascasarjana dan akademik. Mudah-mudahan dengan adanya pelatihan bagi 66 operator dalam memberikan layanan satu atap akan segera terwujudkan,” harapnya.

“Selama tiga hari dari pagi sampai sore, 66 operator ini melakukan peraktik pada aplikasi Salam yang sampaikan oleh Cecep Nurul Alam, M.T., Ketua PTIPD sebelum saya dan Nur Lukman, ST. M.Kom., dosen Teknik Informatika. Oleh karena itu, komitmen dari operator sangat penting untuk menerapkan layanan satu pintu yang terintergasi,” pungkasnya. (San)

Sumber, Beredukasi, Senin 14 Januari 2019

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *