Pembinaan ASN oleh Wakil Menteri Agama: UIN Bandung Siap Sukseskan Visi Asta Cita Presiden

UINSGD.AC.ID (Humas) — Wakil Menteri Agama, Dr. KH Romo R. Muhammad Syafi’i, SH., M.Hum., memberikan apresiasi terhadap prestasi gemilang yang diraih oleh UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Romo sapaan akrabnya mengajak kampus untuk terus merawat, memelihara, bahkan meningkatkan pencapaian tersebut. Hal ini disampaikan dalam acara Pembinaan Pegawai yang berlangsung di Gedung O. Djauharuddin AR, Kamis (6/2/2025).

UIN Sunan Gunung Djati Bandung merupakan salah satu Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), yang berada di bawah naungan Kementerian Agama RI, dengan fokus pada pendidikan tinggi keagamaan Islam yang berwawasan universal.

“UIN Sunan Gunung Djati Bandung merupakan PTKIN dengan akreditasi Unggul dan masuk dalam jajaran perguruan tinggi top nasional,” tegas Wakil Menteri Agama.

Sebanyak 60% program studi di UIN Sunan Gunung Djati Bandung berhasil meraih predikat A/Unggul. “Ini menunjukkan bahwa UIN Sunan Gunung Djati Bandung telah memenuhi standar kualitas pendidikan yang tinggi, baik dari segi kurikulum, fasilitas, maupun kualitas dosen dan tenaga pendidik,” ujarnya.

UIN Sunan Gunung Djati memiliki paradigma Wahyu Memandu Ilmu, yaitu perilaku ilmiah dan sosial civitas akademika dengan berbasis pada akhlak karimah.

Pada kesempatan ini, “saya ingin menjalin silaturahmi dengan para pimpinan dan civitas akademika UIN Sunan Gunung Djati Bandung untuk menyamakan visi dalam bersama-sama mengabdi untuk memajukan masyarakat Indonesia, khususnya di bidang pendidikan keagamaan, sebagai salah satu fungsi utama Kementerian Agama RI,” jelasnya.

Kita patut bersyukur saat ini Indonesia memiliki pemimpin seperti Presiden Prabowo Subianto. “Dalam kesempatan ini, saya juga ingin menyampaikan, apresiasi atas dukungan dari semua pihak, termasuk dari pejabat dan civitas akademika di lingkungan UIN Sunan Gunung Djati, yang telah mendukung program Presiden Prabowo Subianto, yang saat ini berdasarkan Survey kinerja Pemerintahan Prabowo memiliki tingkat kepuasan sangat tinggi, yaitu 80,9%,” bebernya.

Kita patut berbangga dan menyampaikan apresiasi atas pencapaian kinerja Kementerian Agama RI dalam Survey 100 hari Pemerintahan Prabowo Subianto, di mana Kementerian Agama RI, memperoleh tingkat kepuasan tertinggi dari masyarakat dibandingkan dengan Kementerian/ Lembaga lain menurut lembaga survey Kompas. “Melalui indikator keberhasilan di bidang penurunan Biaya Haji dan Sertifikasi Program Profesi Guru (PPG) yang ditargetkan selesai selama dua tahun, telah mendapat respon sangat positif dari masyarakat,” ujarnya.

Penghargaan atas capaian kinerja tersebut menjadi penyemangat untuk terus meningkatkan kiprah dan kinerja kita sebagai Pelayan Masyarakat di bidang kehidupan agama dan pendidikan keagamaan. “Hal ini membuktikan bahwa pelayanan keagamaan dan pendidikan keagamaan merupakan pelayanan strategis yang berperan besar dan menjadi salah satu barometer kesuksesan Pemerintahan di bidang pembangunan,” jelasnya.

Tentunya ini sesuai dengan visi Asta Cita pemerintahan kabinet Merah-Putih, di antaranya mengamanatkan untuk “Memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam dan budaya, serta peningkatan toleransi antarumat beragama untuk mencapai masyarakat adil dan makmur”.

Tidak kalah penting, adalah program Prioritas Presiden dalam Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi. “Sebagai Wakil Menteri Agama, saya saat ini diberikan tugas oleh Presiden RI dan Menteri Agama untuk “bersih-bersih” di Kementerian Agama RI. Ke depan, Kementerian Agama harus menjadi pionir sebagai Kementerian yang paling bersih. Tidak perlu ada lagi kasus-kasus korupsi, penyalahgunaan wewenang, dan gratifikasi yang melibatkan oknum pejabat atau pegawai Kementerian Agama RI,” tuturnya.

Di bidang pendidikan, pada tahun ini Kementerian Agama RI akan fokus pada target Sertifikasi bagi 269 ribu Guru melalui Pendidikan Profesi Guru (PPG), sebagai salah satu program nyata dari wujud Asta Cita dan Program Prioritas Pemerintah, yaitu Penguatan Pendidikan, Sains, Teknologi, dan Digitalisasi.

“Peran PTKIN, termasuk di dalamnya UIN Bandung dengan 86 Profesor sangat besar dalam mendukung kesuksesan program PPG, yaitu sebagai lembaga penyelenggara PPG, sehingga dituntut profesionalisme dan keseriusan dalam pencapaian target terselesaikannya PPG untuk semua guru madrasah dalam dua tahun,” ujarnya.

Di tahun ini Kementerian Agama akan fokus menyiapkan persiapan berupa naskah akademik dan kegiatan lain yang relevan untuk meningkatkan peran Pendidikan Keagamaan:

Pertama, Peningkatan status Direktorat Pendidikan Tinggi Islam (Diktis) menjadi Eselon I Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Keagamaan, yang bertujuan untuk lebih meningkatkan pelayanan, infrastruktur pendidikan tinggi, dan anggaran pengembangan pendidikan tinggi yang lebih berkualitas.

Kedua, Peningkatan status Direktorat Madrasah menjadi Eselon I Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Keagamaan.

Ketiga, Peningkatan status Direktorat Pesantren menjadi Eselon I Direktorat Jenderal Pesantren, yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan dan kemandirian pesantren, terutama agar anggaran untuk Ditjen Pesantren dapat lebih meningkat.

Kementerian Agama mendorong agar UIN membuka Fakultas “Industri Halal” dalam upaya mendukung target pemerintah dalam sertifikasi produk halal bagi masyarakat yang lebih baik. Selain itu, akan menyiapkan peraturan mengenai pembukaan Prodi “Manajemen Pesantren”.

“Dalam kesempatan ini, saya juga ingin menekankan mengenai pentingnya penghematan anggaran sesuai dengan rencana efisiensi anggaran berdasarkan Instruksi Presiden dan Surat dari Menteri Keuangan yang mengatur mengenai berbagai kegiatan yang harus dilakukan efisiensi,” tandasnya.

Seluruh satker Kementerian Agama RI, baik di tingkat Pusat dan daerah termasuk di dalamnya PTKIN UIN Sunan Gunung Djati Bandung, perlu untuk melakukan berbagai efisiensi. Terdapat 16 kegiatan yang dilakukan efisiensi, terutama yang terbesar adalah efisiensi anggaran ATK sebesar 90%, Perjalanan Dinas sebesar 53.9%, percetakan dan sovenir 75.9%, sewa gedung, kendaraan, dan peralatan sebesar 73.3%, dan beberapa item kegiatan lainnya.

Kementerian Agama RI telah membahas di DPR untuk mekanisme persetujuan anggaran akibat efisiensi tersebut.

Kementerian Agama akan menyusun Petunjuk Teknis Pelaksanaan penggunaan anggaran hasil efisiensi tersebut. Dalam waktu yang dekat akan dikeluarkan Surat Edaran dari Pimpinan Kementerian Agama RI atau dari Kesekjenan terkait hal tersebut.

“Saya selaku Wakil Menteri Agama RI akan memberikan sejumlah arahan terkait pelaksanaan efisiensi anggaran untuk diterapkan oleh para Pejabat dan Pegawai di lingkungan Kementerian Agama baik di tingkat pusat maupun di daerah,” ucapnya.

Ini termasuk bagi pejabat di PTKIN, di antaranya:
Pertama, Tidak diperkenankan melakukan Perjalanan Dinas Luar Negeri, kecuali untuk keperluan Penyelenggaraan Ibadah Haji.

Kedua, Perjalanan Dinas Dalam Negeri wajib menggunakan tiket penerbangan golongan ekonomi (Economy Class).

Ketiga, Jumlah maksimal personil yang menyertai Perjalanan Dinas Dalam Negeri adalah Menteri Agama maksimal 5 orang; Wakil Menteri Agama maksimal 4 orang; Eselon I maksimal 2 orang; Eselon II dilarang membawa pendamping.

Keempat, Penjemputan dan pengantaran kunjungan pimpinan (Menteri dan Wakil Menteri) maksimal 2 mobil rangkaian.

Kelima, Penggunaan listrik dan air digunakan hanya di jam kerja dimulai pukul 07.30 sampai 16.00 waktu setempat (tidak ada lembur)

Keenam, Melakukan penghematan penggunaan Listrik dan air juga berlaku di rumah dinas pejabat Kementrian Agama RI.

Ketujuh, Meminimalisasi pertemuan yang bersifat tatap muka dan memaksimalkan rapat daring.

Kedelapan, Bijak dalam penggunaan sarana-prasarana kantor dengan mengedepankan prinsip penghematan.

“Saya sudah bersurat ke Sekjen Kemenag terkait arahan tersebut untuk dibuatkan Surat Edaran pelaksanaannya dan mudah-mudahan Menteri Agama RI pun mendukung hal tersebut,” tuturnya.

Sebagai informasi, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Republik Indonesia Gibran Rakabuming Raka mengusung visi “Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045”.

Visi tersebut akan diwujudkan dengan 8 Misi yang disebut Asta Cita. Berikut 8 misi yang disebut Asta Cita

1. Memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia (HAM);
2. Memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru;
3. Meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur;
4. Memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas;
5. Melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri;
6. Membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.
7. Memperkuat reformasi politik, hukum, dan birokrasi, serta memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi dan narkoba;
8. Memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya, serta peningkatan toleransi antarumat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur;

Dalam sambutannya, Rektor Prof Rosihon Anwar menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran Wamenag dalam rangka pembinaan ASN.

“Saya menghaturkan selamat datang, wilujeng sumping di kampus I UIN Bandung, ini kampus pertama, kampus perjuangan, saya kuliah dan dibesarkan di sini, sangat padat. Untuk kampus 2 berada di samping Polda sangat luas 29 hektar berdekatan dengan Al-Jabar, mohon dukungan dari semua untuk menjadikan wisata edu di kampus dan wisata religi di Al-Jabar. Ada Pascasarjana, Fakultas Ushuluddin, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Pusat Halal tasyakur binikmah punya gedung yang sudah terakreditasi utama, di Indonesia hanya 2 kampus UIN Bandung dan Brawijaya. Sedangkan kampus 3 khusus Mahad, Tahfidz Qur’an, Rumah Moderasi Beragama, setiap wisuda diumumkan tahfidz 30 juz,” tandasnya.

Dengan segala potensi SDM yang dimiliki 800 dosen, 400 tenaga kependidikan, 86 Guru Besar, 35 Ribu mahasiswa, capaian publikasi terbaik versi Webometrics, Sinta, Scimago, “UIN Bandung siap untuk mensukseskan program pemerintah Asta Cita, terutama no 1, 4, 8, Program Prioritas Kemenag. Ini semuanya dilakukan untuk mewujudkan UIN Bandung sebagai kampus rahmatan lil alamin, memberikan kemaslahatan untuk umat, berkontribusi positif terhadap segala kemajuan bangsa dan negara,” bebernya.

Turut hadir dalam pembinaan ASN ini Staf Khusus Menteri Agama RI Nona Gayatri Nasution, S.Si., Tenaga Ahli Menteri Agama RI Junisab Akbar, Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat Drs. H. Ajam Mustajam, M.Si., Ketua Senat Universitas Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si., Para Wakil Rektor, Para Kepala Biro, Direktur Pascasarjana, Para Dekan dan Tamu Undangan

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *