Pasca KKN Sisdamas UIN SGD

Terbitlah 604 Dokumen Identitas Hukum dan 26 Produk

Rektor UIN SGD Bandung Prof. Dr. H. Mahmud M.Si., didampingi Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PkM), Dr. H. Ramdani Wahyu Sururie, M.Ag, mengapresiasi atas capaian Kuliah Kerja Nyata Berbasis Pengabdian kepada Masyarakat (KKN Sisdamas) 2019.

Sebanyak 5203 mahasiswa yang berasal dari 48 Program Studi (Prodi S1), telah selesai melaksanakan KKN Sisdamas di 127 Desa, dan 25 Kecamatan dengan supervisi dosen pembimbing lapangan (DPL) yang tersebar di Kabupaten Sumedang, Kabupaten Bandung, Kabupaten Pangandaran, Kota Banjar, Kabupaten Tasik, Kabupaten CIanjur, Kabupaten Bekasi, Negara Malaysia dan Thailand dari tanggal 29 Juli sampai 31 Agustus 2019.

Rektor menegaskan hasil laporan di lapangan ditemukan bahwa KKN Sisdamas 2019 telah berhasil membantu terbitnya 604 dokumen identitas hukum dengan rincian; Kartu Identitas Anak (KIA) sebanyak 514 dokumen, Akta Lahir 31 dokumen, Kartu Keluarga 9 dan Akta Nikah melalui Isbat nikah sebanyak 50  dokumen.

“Dokumen identitas hukum itu diterbitkan melalui bantuan mahasiswa KKN di Desa Panundaan, Desa Tenjolaya, Desa Sukawening dan Desa Pasir Jambu Kabupaten Bandung,” tegasnya, saat dihubungi di ruang kerjanya, Kampus I, Jl. A.H. Nasution No 105 Cipadung Cibiru Kota Bandung, Selasa (03/09/2019).

Sedangkan untuk di Kabupaten Sumedang, program unggulan digitalisasi desa telah berhasil memfasilitasi input data dalam Sitem Informasi Desa (SID) di 83 Desa antara 90 data terpiput sampai dengan ribuan data pada masing-masing Desa. Ini capaian yang menggembirakan bahwa UIN SGD Bandung telah berpartisipasi dalam pembangunan di masyarakat melalui kretifitas mahasiswanya. 

“Data yang dinput ini akan sangat berguna bagi perencanaan pembangunan di Kabupaten Sumedang sekalipun tantangan input data pada masing-masing desa sangat variatif sehingga menghasilkan data yang terinput berbeda pada setiap desa,” paparnya.

Menurutnya, yang tak kalah menariknya, sejumlah kegiatan dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat juga dilakukan  oleh mahasiswa dan juga dosen pembimbing lapangan dalam berbagai bentuk seperti workshop, seminar dan pelatihan dengan tajuk kewirausahaan, kepemimpinan, pengelolaan sampah, managemen madrasah diniyah, taman bacaan dan lain-lain.

Kegiatan mahasiswa dalam menghidupkan aktifitas keagamaan juga memperoleh apresiasi dari masyarakat. “Saya bahagia sekali bahwa kehadiran UIN SGD Bandung dengan sentuhan tangan mahasiswa melalaui KKN Sisdamas telah berhasil menepis anggapan bahwa perguruan tinggi itu seperti manara gading,” tandasnya.

Kepala PkM, Dr. Ramdani menuturkan untuk produk olahan hasil KKN Sisdamas 2019. Paling tidak ada 26 produk yang dihasilkan oleh mahasiswa secara mandiri maupun bersama-sama dengan masyarakat. Mulai dari Tammiri (Tampomas Minyak Kemiri) berupa minyak rambut penumbuh dan pencegah uban berbahan buah kemiri, Sapodilla Mask (masker wajah berbahan buah sawo), minyak bakar bisokler, penerangan jalan umum tenaga surya sampai pada sejumlah makanan seperti pisang kriuk truna,  kripik babeh, manisan pepaya, bolu wortel, donat jagung, stik wortel, keripik kulit singkong, keripik pucuk daun jambu, keripik pare, abon pepaya, abon lele, nuget sawo, lumpis sidamas, bolu kopi dll.

Untuk bolu kopi yang dibuat oleh peserta KKN Sisdamas bersama warga di Desa Tribakti Kabupaten Bandung
dari bahan kopi yang dibimbing Heri Hidayat, dosen Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) ini merupakan hasil pemberian pupuk organik yang dibuat oleh mahasiwa KKN Sisdamas tahun sebelumnya dan telah mendapat sertifikat internasional sebagai kopi yang layak diproduksi secara masal. 

“Atas capaian ini, pupuk organik yang dibuat mahasiswa KKN dari bahan magot dan telah berhasil menumbuhkan kopi yang layak import tersebut akan diajukan untuk memperoleh paten,” pungkasnya.

Sumber, Bandung Berita 3 September 2019

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *