MELALUI KARYA TULIS ILMIAH, MAHASISWA ILMU HADIS TANGKAL RADIKALISME

(UINSGD.AC.ID)-Pada mulanya Muhammad Daffa senang menulis dan beberapa kali menerbitkan artikel ilmiah pada jurnal nasional. Hal itu membuatnya ingin mencoba menulis karya-karya ilmiah lainnya. Kemudian ikut serta dalam lomba Karya Tulis Ilmiah Hadits pada perhelatan Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) XVIII Jabar, yang berlangsung tanggal 7 hingga 13 Mei 2023 di Pusdai Jabar, Kota Bandung.

“Selain itu saya juga mendapat motivasi dari orang tua dan dosen agar ikut dalam pembuatan karya ilmiah,” kata pemuda kelahiran Bandung tanggal 27 Desember 2001 dikutip dari laman Kanwil Jabar, Selasa (16/5/2023).

Daffa adalah putra pasangan Ogi Sugiat dan Dyah Purnamasari, warga Jl. Antawangi Nomor 9 Kota Bandung. Saat ini tercatat sebagi mahasiswa Ilmu Hadis, Fakultas Ushuluddin, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Untuk menjajal kemampuannya, Daffa juga sempat ikut lomba menulis esai beberapa waktu lalu, meski belum mendapatkan trofi juara. Sejak SMP cukup sering membuat karya tulis dalam bentuk puisi dan artikel yang bersifat populer. Saat SMA sempat menulis pada blog dan membuat karya buku bersama teman-teman seangkatan.

Hal yang disukai Daffa sebenarnya menulis artikel ilmiah. Karena bagi dia, tulisan jenis ini lebih terstruktur dan dapat berdampak ilmiah. Meskipun dalam waktu-waktu luang cukup sering juga dia menulis artikel bebas atau puisi.

“Cukup banyak yang membimbing dalam bidang tulis-menulis. Selain orang tua, sewaktu SMA dibimbing Ustaz Miftah Fauzi Rakhmat. Ketika kuliah yang sering membimbing adalah Dekan Fakultas Ushuluddin Dr. Wahyudin Darmalaksana, selain dari pembimbing skripsi dan dosen-dosen,” tutur alumnus SMA Plus Muthahhari ini.

Tema moderasi beragama

Di samping membaca banyak jenis buku, secara spesifik dia lebih menyukai buku filsafat, agama atau humaniora. Karena tema yang disajikannya cenderung dapat ditemukan dalam kehidupan bermasyarakat. “Buku lain yang saya sukai juga adalah buku novel seperti Sherlock Holmes tentang detektif atau juga genre lainnya,” katanya.

Terkait tema yang diusung dalam lomba itu tentang moderasi beragama, Daffa pun mengajukan judul “Implementasi Model Wawasan Kebangsaan dalam Hadis Sebagai Penanggulangan Ekstremisme dan Radikalisme di Jawa Bara

Inti dari tulisan ini, lanjutnya, mencoba memberikan perspektif dalam meninjau model wawasan kebangsaan dalam penanggulangan ekstremisme dan radikalisme di Jawa Barat. Berdasarkan hadis dan temuan kasus, terdapat tahapan implementasi yang sesuai dengan cara bernegara dan beragama.

Tahapan ini dapat dimulai dengan penguatan kapasitas, penguatan budaya toleransi masyarakat, peningkatan peran masyarakat, dan adanya apresiasi positif. Hal ini bertujuan sebagai komitmen serta pemenuhan hak dan kewajiban warga negara sekaligus umat beragama.

“Karenanya tahap implementasi sebagai cara pendidikan tentang hak serta kewajiban warga negara diperlukan sebagai model wawasan kebangsaan,” ujarnya,

Meskipun gemar menulis, Daffa mengaku tidak secara khusus ingin menjadi penulis. Ia bercita-cita ingin menjadi peneliti atau ilmuan. Karena menjadi peneliti atau ilmuan membutuhkan juga kemampuan dan perlu terbiasa untuk menulis.

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *