FAH Gelar Workshop Kearsipan Tenaga Kependidikan

[www.uinsgd.ac.id] Upaya meningkatkan kualitas manajemen pelayanan prima terhadap alumni, mahasiswa dan dosen maka Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN SGD Bandung menggelar Workshop Kearsipan Tenaga Kependidikan dengan menghadirkan narasumber: Heri Setiawan, M.Hum dan Dadang Sutisna, M.Si di Aula FAH lantai IV, Selasa (15/05).

Dekan FAH, Dr. Setia Gumilar, S.Ag., M.Si menjelaskan workshop ini merupakan langkah awal pembinaan sumber daya tenaga kependidikan berkualitas untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang pengelolaan arsip di lingkungan Fakultas Adab dan Humaniora, “yang mempunyai sistem kearsipan secara terintegerasi, terorganisir, tertata dengan rapi, sehingga dapat meningkatkan kualitas mutu manajemen pelayanan prima terhadap alumni, mahasiswa,” tegasnya.

Jika kita merujuk pada Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan, “Pengelolaan arsip merupakan bagian penting dalam suatu instansi yang termasuk didalamnya memuat soal pedoman, standar kearsipan yang terdiri atas naskah dinas, klasifikasi arsip, jadwal retensi arsip, pengelolaan arsip dinamis maupun pengelolaan arsip statis,” paparnya.

Dekan FAH berharap kearsipan bukan hanya mengamankan dan menata arsip, tetapi memberikan pandangan untuk menentukan kebijakan kedepan. “Dalam kontek Fakultas Adab dan Humaniora, keberadaan arsiparis merupakan keahlian yang tidak semua orang mampu mengerjakannya, tetapi perlu ada ketekunan dan pelatihan tersendiri guna mencetak seorang arsiparis yang baik. Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini bisa menyiapkan arsipasi yang baik dan handal. Juga dapat meningkatkan akreditasi jurusan” sambungnya.

Ketua Pelaksana, Dr. Dedi Supriadi, M.Hum menambahkan pengelolaan arsip di Perguruan Tinggi sangatlah penting “karena dari arsip yang tercipta, tertata dengan baik, rapi, misalnya dalam urusan surat menyurat baik yang masuk atau pun yang keluar itu tergambar seluruh kegiatan yang terjadi di Perguruan Tinggi,” terangnya.

Melalui dokumen yang tersusun dengan rapi, baik dan sistematis itu “Dapat memberikan sistem informasi yang akurat, tepat sebagai indikator Perguruan Tinggi dalam meningkatan kualitas mutu manajemen pelayanan. Dengan demikian, dari kondisi arsip itulah kita bisa mengetahui modal dasar dalam manajemen kelembagaan baik arsip statis maupun arsip yang dinamis,” jelasnya. 

Heri merinci soal arsip, “Ada yang dikategorikan pertama, arsip dinamis yang terdiri atas arsip aktif dan arsip inaktif, kedua, arsip statis. Intinya arsip itu bagaimana cara kita dalam menciptakan arsip berdasarkan analisis fungsinya, menyimpan, menata, memelihara, dan melakukan proses penyusutan arsip,” paparnya.

“Oleh karena itu, proses klasifikasi arsip sangatlah penting untuk dilakukan,” pungkasnya. [Humas Al-Jamiah]

 

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *