Keistimewaan Bulan Rajab

Ilustrasi Rajab/ Foto: NU Online

UINSGD.AC.ID (Humas) — Pada awa tahun 2025, terdapat momen istimewa di mana 1 Januari bertepatan dengan 1 Rajab 1446 Hijriah. Menurut kalender Hijriah Indonesia terbitan Kementerian Agama RI, bulan Rajab 1446 H/2025 M akan jatuh pada Rabu, 1 Januari 2025. Kebetulan ini memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk memulai tahun baru Masehi dengan semangat spiritual yang diperkuat oleh keutamaan bulan Rajab.

Bulan ini, salah satu dari empat bulan haram dalam kalender Islam, adalah waktu yang penuh berkah dan menjadi kesempatan untuk meningkatkan kualitas ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Di antara bulan-bulan hijriah yang sangat dimuliakan dalam Islam adalah bulan Rajab, yaitu bulan ke-7 dengan perhitungan kalender bulan (qamariah).

Pertama, Bulan Rajab terletak antara bulan Jumadil Akhir dan bulan Sya’ban. Bulan Rajab sebagaimana bulan Muharram termasuk bulan haram. Allah mendedikasikan bulan ini sebagai bulan agung dan mulia, agar umat Islam bisa mengambil manfaat dan kemuliaan yang ada di dalamnya, sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur’an: Artinya, “Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram.” (QS. At-Taubah[9]:36).

Bulan Rajab juga menjadi momen untuk mempersiapkan diri menyambut bulan suci Ramadan yang hanya beberapa bulan ke depan. Selain itu, Rajab dikenal sebagai bulan yang penuh peristiwa penting dalam sejarah Islam. Salah satunya adalah Isra’ Mi’raj, peristiwa perjalanan Rasulullah SAW yang melahirkan kewajiban shalat lima waktu bagi umat Islam. Meskipun tanggalnya masih diperdebatkan, banyak ulama menyebutkan bahwa Isra’ Mi’raj terjadi pada malam 27 Rajab.

Kedua, Peristwa Penting. Pada bulan Rajab, ada beberapa peristiwa penting yang terjadi dalam sejarah umat Islam. Hal ini tentu bukanlah kebetulan semata, akan tetapi menunjukkan bahwa Rajab adalah salah satu bulan yang mulia. Di antaranya adalah:

Sayyidah Aminah binti Wahb mulai mengandung janin yang kelak diberi nama Muhammad pada bulan Rajab. Setelah mengandung selama sembilan bulan, pada bulan Rabi’ul Awwal Sayyidah Aminah melahirkan makhluk yang paling mulia, baginda nabi agung Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Kelahirannya adalah rahmat yang Allah hadiahkan kepada alam semesta.

Pada 27 Rajab, terjadi peristiwa Isra’ dan Mi’raj, salah satu mukjizat terbesar yang Allah anugerahkan kepada baginda Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Mengenai mukjizat agung ini, penting untuk digarisbawahi bahwa maksud dan tujuan Isra’ dan Mi’raj bukan berarti Allah di atas lalu Rasulullah diperintah untuk naik ke atas untuk sowan bertemu dan menghadap Allah.

Pada hari kesepuluh bulan Rajab tahun 9 H, terjadi perang Tabuk. Perang Tabuk terjadi pada bulan Rajab. Pertempuran ini menjadi yang terakhir diikuti oleh Nabi Muhammad SAW. Tabuk sendiri adalah sebutan untuk tempat yang terletak antara Wadil Qura dan Syam. Perang Tabuk juga disebut Ghazwah Al-Usrah yang bermakna Perang Kesulitan.

Pada bulan Rajab tahun 9 H, An-Najasyi, Raja al-Habasyah tutup usia dalam keadaan muslim.
Imam Syafi’i wafat pada bulan Rajab tahun 204 H dalam usia 54 tahun. Beliau dimakamkan di Mesir.
Pada bulan Rajab tahun 101 H, Khalifah ‘Umar bin ‘Abdil ‘Aziz meninggal dalam usia 39 tahun.
Pada tanggal 27 Rajab 583 H, Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi berhasil membebaskan Baitul Maqdis, Palestina. Ketika ingin membebaskan Palestina, Sultan Shalahuddin al Ayyubi tidak langsung menyiapkan tentara dan peralatan perang.

Pada 16 Rajab 1344 H bertepatan dengan 31 Januari 1926, para ulama Indonesia berkumpul di Surabaya menyepakati lahirnya jam’iyah Nahdlatul Ulama, sebuah organisasi sosial dan keagamaan yang salah satu tujuan utamanya adalah memperjuangkan aqidah Ahlussunnah wal Jama’ah dan sistem bermazhab dalam beragama.

Ketiga, Kutamaan di bulan Rajab, umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan amal ibadah. Beberapa amalan sunnah yang sering dilakukan adalah:

  • Puasa Sunnah Rajab; Puasa di bulan Rajab memiliki keutamaan besar. Salah satu hadis menyebutkan bahwa Rasulullah SAW menganjurkan puasa di bulan-bulan haram, termasuk Rajab. Berpuasa selama satu hari di bulan haram lebih utama dibandingkan puasa selama 30 hari di bulan lain. Puasa ini dapat dilakukan pada hari-hari tertentu, seperti Senin dan Kamis, atau puasa ayyamul bidh (tanggal 13, 14, dan 15 bulan Hijriah).
  • Memperbanyak Istighfar dan Dzikir; Istighfar merupakan salah satu amalan yang dianjurkan untuk membersihkan diri dari dosa. Salah satu dzikir yang bisa diamalkan selama bulan Rajab adalah: “Astaghfirullah wa atubu ilaih.” (Aku memohon ampun kepada Allah dan bertobat kepada-Nya).
  • Rasulullah SAW juga menganjurkan umat Islam untuk membaca doa khusus di bulan Rajab: Doa di Bulan Rajab: “Allahumma barik lana fi Rajab wa Sya’ban wa ballighna Ramadan.” (Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, serta sampaikanlah kami ke bulan Ramadan).
  • Shalat Malam dan Qiyamul Lail; Meningkatkan ibadah malam seperti tahajud, witir, dan membaca Al-Qur’an sangat dianjurkan di bulan ini. Waktu yang sunyi di malam hari memberikan ketenangan hati untuk lebih khusyuk dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT.
  • Bersedekah; Sedekah di bulan Rajab akan mendapatkan pahala yang dilipatgandakan. Memanfaatkan momen ini untuk membantu sesama, seperti memberi makan fakir miskin atau mendukung kegiatan sosial, adalah cara untuk menghidupkan semangat berbagi.

Hikmah 1 Januari 2025 yang bertepatan dengan 1 Rajab 1446 H; Bertepatan dengan 1 Januari yang biasanya identik dengan perayaan tahun baru Masehi, 1 Rajab memberikan sudut pandang spiritual yang lebih mendalam. Tahun baru ini dapat menjadi momentum untuk memulai hidup dengan penuh keberkahan. Umat Islam bisa memanfaatkan momen ini untuk melakukan refleksi, memperbaiki niat, dan merencanakan amal ibadah yang lebih baik sepanjang tahun.

Menghidupkan malam pertama Rajab dengan ibadah juga dianjurkan. Malam ini dianggap mustajab untuk berdoa. Rasulullah SAW bersabda, “Ada lima malam di mana doa tidak akan tertolak: malam Jumat, malam pertama bulan Rajab, malam Nisfu Sya’ban, malam Idul Fitri, dan malam Idul Adha.” (HR. Baihaqi).

Bertepatan dengan 1 Januari 2025 yang jatuh pada 1 Rajab 1446 Hijriah, umat Islam memiliki kesempatan emas untuk mengawali tahun baru dengan meningkatkan kualitas ibadah dan amal kebaikan. Memanfaatkan keutamaan bulan Rajab dengan melaksanakan amalan sunnah yang dianjurkan dapat menjadi langkah awal yang baik dalam perjalanan spiritual sepanjang tahun. Dengan doa yang tulus dan usaha yang sungguh-sungguh, semoga tahun ini membawa keberkahan dan kesuksesan, baik di dunia maupun di akhirat.

A. Rusdiana, Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *