Deklarasi Moderasi Beragama Cigugur Menandai Penutupan KKN MB IV se-Indonesia. Ini Isinya

UINSGD.AC.ID (Humas) — Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof. Dr. H. Rosihon Anwar, M.Ag. menutup secara resmi KKN Moderasi Beragama IV se-Indonesia yang berlangsung di Gedung Kuningan Islamic Center (KIC), Jumat (23/8/24).

Acara yang dihadiri oleh Kasubtim PkM Dr. Amirudin Kuba, M.Ag, Pejabat yang mewakili PJ Bupati Kuningan, Camat Cigugur, Lurah dan Kuwu dari Kelurahan dan Desa di Kecamatan Cigugur, para DPL KKN MB, Para Kapus PkM dan para pendamping mahasiswa dari berbagai PTK se-Indonesia, serta 287 peserta KKN MB yang berasal dari seluruh Indonesia.

Jalannya acara penutupan KKN MB Moderasi Beragama dipandu oleh MC: Wahyuni Sawitri dari UIN Sulthan Thaha Jambi; Qori: Akbar Setyo Teguh Wicaksono dari Univ Al-Ihya Kuningan, Laporan Panitia: Dr. H. Setia Gumilar, M.Si Ketua LP2M UIN Bandung; Penyampaian Kesan dan Pesan dari Peserta oleh Arfian Mahasiswa IAIN Pare-Pare dan dari Tokoh Masyarakat oleh Yono Rahmansyah, S.STP selaku Camat Cigugur; Ucapan Selamat Jalan dari PJ Bupati oleh Dr. Udin Khoerudin, M.Pd; Sambutan dari Kemenag RI oleh Dr. Amirudin Kuba, M.Ag selaku Kasubtim PkM, serta Sambutan dan Penutupan oleh Rektor UIN Bandung Prof Dr. H. Rosihon Anwar, M.Ag.

Dalam penutuan itu dibacakan Deklarasi Moderasi Beragama Cigugur yang dipimpin oleh Fauzan salah seorang peserta berasal dari IAIN Madura. Ia membacakan Deklarasi yang diikuti oleh seluruh peserta hadir sambil berdiri. Deklarasi yang dibacakan berisi kebulatan tekad untuk menmperkokoh, mengimplementasikan serta menebar Moderasi Beragama sebagaimana telah mereka dapatkan pengalaman nyatanya selama hamper 40 hari di Cigugur.

Adapun isi lengkap Deklarasi yang dibacakan tersebut yaitu:

“Kami Peserta KKN Moderasi Beragama IV Perguruan Tinggi Keagamaan se-Indonesia, bertekad:

1. Memperkokoh keberagamaan dan mengukuhkan nilai moderasi beragama sebagai ciri insan beradab.

2. Mengimplementasikan nilai-nilai moderasi beragama dalam kehidupan nyata di tengah masyarakat, sehingga menjadi rahmatan lil alamin.

3. Menebar “RUKUN”: Raket, Uplek, Kompak, Unik, Ngahiji antar umat beragama di lingkungan masing-masing”. Cigugur, 23 Agustus 2024

Mengomentari deklarasi itu, Rektor UIN Bandung, Prof. Dr. H. Rosihon Anwar, M.Ag menyatakan bahwa “Deklarasi Moderasi Beragama Cigugur merupakan sesuatu yang penting, dinyatakan oleh orang-orang penting, di saat yang penting dan di tempat yang penting. Betapa tidak deklarasi bisa bermakna tekad yang kuat untuk Beragama secara Moderat, dinyatakan oleh para mahasiswa terbaik dari kampusnya masing-masing se-Indonesia yang juga mereka merupakan calon tokoh pewaris negeri di masa yang akan datang, setelah mereka mendapatkan pengalaman nyata tentang kehidupan yang mengamalkan moderasi, di Cigugur tepatnya. Sebab itu, deklarasi ini menjadi semacam ‘simpulan’ dari perjalanan KKN MB selama hamper 40 hari di Cigugur,” ungkapnya.

Dr. H. Setia Gumilar, M.Si., Ketua Panitia Lokal menyampaikan terimakasihnya kepada berbagai pihak.“Kami menyampaikan terima kasih kepada Kemenag RI atas kepercayaan yang diberikan ke UIN Bandung, untuk mengemban Amanah sebagai tuan rumah. Demikian juga kepada Pemda Kuningan yang telah memberi izin dan memfasilitasi kegiatan, terkhusus kepada Camat Cigugur dan Para Lurah dan Kuwu, serta para warga Kecamatan Cigugur, yang telah berperan aktif dan sangat baik dalam menyukseskan kegiatan KKN MB IV se-Indonesia. Begitu pula kepada para pimpinan, pendamping dan para mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi Keagamaan se-Indonesia yang telah terlibat di dalamnya,” papar Ketua LP2M UIN SGD Bandung.

Dr. H. Aep Kusnawan, M.Ag., Koordinator Teknis Pelaksana menjelaskan bahwa KKN yang sudah dilaksanakan ini bertempat di Kecamatan Cigugur, meliputi tiga Kelurahan: Cigugur, Cisantana dan Sukamulya, serta tiga Desa: Babakanmulya, Cipari dan Cileuleuy.

Pesertanya berjumlah 287 mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi Keagamaan se-Indonesia. Adapun PTK yang terlibat yaitu: UIN Sunan Gunung Djati Bandung, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Sultan Alauddin Makassar, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, UIN Ar-Raniry Banda Aceh, UIN Walisongo Semarang, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UIN Sunan Ampel Surabaya, UIN Sumatera Utara Medan, UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi UIN Sultan Syarif Kasim Riau, UIN Raden Intan Lampung, UIN Raden Fatah Palembang, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang UIN Mataram. UIN Imam Bonjol Padang, UIN Antasari Banjarmasin, UIN SATU Tulungagung, UIN Prof. KH. SaiZu Purwokerto, UIN Raden Mas Said Surakarta, UINSI Samarinda, UIN KH. Achmad Siddiq Jember, UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu, UIN Datokarama Palu, UIN Batusangkar, UIN Bukittinggi, UIN Pekalongan, UIN Padangsidimpuan, UIN Salatiga, UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon.

Selain itu, para mahasiswa dari IAIN Metro, IAIN Kendari, IAIN Kerinci, IAIN Langsa, IAIN Malikussaleh Lhokseumawe, IAIN Manado, IAIN Palangkaraya, IAIN Palopo, IAIN Ponorogo, IAIN Pontianak, IAIN Ambon, IAIN Sultan Amai Gorontalo IAIN Ternate, IAIN Al Fatah Jayapura, IAIN Curup, IAIN Kediri, IAIN Kudus, IAIN Madura, IAIN Parepare, IAIN SA Siddik Bangkabelitung, IAIN Bone, IAIN Gajah Putih Takengon dan IAIN Sorong.

Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat LP2M UIN Bandung, menuturkan “ada juga para mahasiswa dari STAIN Bengkalis, STAIN Majene, STAIN Teungku D Meulaboh, STAIN Mandailing Natal, STAIN Abdurrahman Kepri. Demikian juga peserta dari UHN Denpasar Bali, IAHN Gde Pudja Mataram, dan mahasiswa dari Universitas Islam Al-Ihya Cigugur Kuningan,” pungkasnya. (AK)

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *