UINSGD.AC.ID (Kampus I) — Upaya penguatan kapabilitas Satuan Pengawasan Internal (SPI) UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI melakukan Entry Meeting di Gedung O. Djauharuddin AR, Selasa (14/5/2024).
Dalam sambutannya, Rektor Prof Rosihon Anwar, M.Ag didampingi oleh Wakil Rektor II, Prof Tedi Priatna, M.Ag., Kepala SPI, Dr. Setia Mulyawan, SE, MM, QIA, CRMP, menegaskan ini menjadi salah satu rangkaian dari program Itjen tentang penguatan kapabilitas SPI dalam mewujudkan good university governance.
“Ini sudah menjadi komitmen bersama dengan terus berpijak pada regulasi yang ada. Tentunya menjadi ikhtiar lebih baik, maju, semakin ngapung ka jomantara, rahmatan lil alamin, terbang tinggi untuk memberikan manfaat sebanyak-banyaknya. Bagi saya ini sangat senang, dalam pengelolaan baik, transfaran, kredibilitas, akuntabel. Dengan harapan semakin menjadi penguatan good university governance, menuju kampus unggul rahmatan lil alamin. Kita bersyukur dapat pendampingan dari Irjen sampai 23 Mei,” tegasnya.
Pendampingan dari Itjen ini berlangsung selama 12 hari sejak tanggal 12-23 Mei 2024 di kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Penguatan SPI menjadi salah satu Program Prioritas Pengawasan Internal (P3I) Tahun 2024 yang digawangi Inspektorat Wilayah II pada Itjen Kemenag.
Tahun 2024, penguatan SPI diterapkan pada lima belas kampus di PTKN. Salah satunya UIN Sunan Gunung Djati Bandung. “Penguatan SPI merupakan bagian dari Pembangunan tata kelola kampus untuk mewujudkan good governance university. SPI Kuat, PTKN Hebat, Kementerian Agama jadi lebih baik, sesuai pesan Irjen Faisal. Sebelumnya, UIN Bandung menjadi pilot project pendidikan antikorupsi bersama KPK,” tandasnya.
Menurutnya, upaya membangun sistem pendidikan dan tata kelola kelembagaan yang akuntabel, transparan, dan dapat dipertanggung jawabkan merupakan komitmen bersama di UIN Bandung.
Tentunya, perlu ditindaklanjuti dengan pengembangan program dan infrastruktur yang mendukung ekosistem penguatan integritas dan pengawasan melekat serta melibatkan pihak-pihak banyak pihak. “Kita terus berupaya melakukan hal tersebut untuk menciptakan UIN Bandung sebagai lembaga yang kredibel dan berintegritas,” ujarnya.
Dalam pemaparanya, Pengendali Teknis, Niniek Purwati didampingi oleh Ketua Tim, Musaba’, Anggota Alfa Yunita dan M. Imam Syafi’I menuturkan Kapabilitas SPI saat ini “Peran SPI belum optimal. Hasil Evaluasi Itjen Tahun 2019 sampai dengan 2022 menunjukkan dari 5 level Internal Audit Capability Model (IACM), semua SPI di 26 PTKN berada di level 1. SPI harus terus menguatkan kapabilitasnya untuk dapat memberikan penilaian independen dan objektif atas efektivitas operasi dari proses tata kelola organisasi guna memberi nilai tambah bagi organisasi,” jelasnya.
Harapan SPI kedepan: Pertama, SPI harus mampu memberi keyakinan yang memadai terhadap pencapaian visi misi Rektor. “Kedua, SPI harus mampu menjadi early warning system yang semacam “mata telinga” Rektor,” paparnya.
Ketiga, SPI harus menjadi garda terdepan dalam mendorong implementasi tatakelola yang baik, pengelolaan risiko dan menjaga penerapan Sistem Pengendalian Internal secara memadai. Keempat, SPI menjadi center of excellent dalam Pembangunan Integritas di Kampus. Kelima, SPI menjadi “mitra strategis” terpercaya Inspektorat Jenderal Kementerian Agama.
Kepala Satuan Pengawasan Internal, Dr. Setia Mulyawan, SE., MM menyambut ikhtiar bersama ini. “Kita bersyukur dan berterima kasih kepada Itjen Kemenag yang sudah mengikutsertakan UIN Bandung dalam program penguatan kapabilitas SPI tahun 2024 ini. Program ini menjadi sangat penting dan sangat relevan bagi UIN Bandung khususnya dalam mendukung misi Pak Rektor menciptakan Good University Governance. SPI UIN Bandung siap mengikuti seluruh tahapan dalam pelaksanaan program ini. Saya yakin Pak Rektor dan seluruh civitas akademika akan memberikan dukungan penuh terhadap program ini,” pungkasnya.
