(UINSGD.AC.ID) — Konten-konten keagamaan di media massa saatnya diproduksi lebih mencerahkan agar generasi Z Indonesia memiliki pemahaman agama yang tepat. Staf Khusus Menteri Agama (Stafsus Menag) Bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo menilai, peran ini bisa dilakukan secara masif oleh media-media di lingkungan perguruan tinggi keagamaan Islam (PTKI) karena mampu menciptakan konten lebih berkualitas sekaligus daya sebar yang luas.
“Generasi Z ini merupakan calon-calon pemimpin masa depan Indonesia. Mereka sangat digital native, terbuka dengan prinsip keberagaman dan berperspektif sangat global. Namun generasi ini umumnya masih lemah dalam hal verifikasi terhadap informasi yang mereka serap. Celah inilah harus dijembatani para akademisi Islam untuk memberikan informasi yang benar lewat media,” ujar Wibowo saat Workshop Penguatan Sindikasi Media yang digelar di Bandar Lampung, Kamis-Sabtu (28-30/9/2023).
Wibowo berharap, potensi besar generasi Z ini harus dikelola dengan optimal karena akan berdampak terhadap masa depan bangsa. Untuk itu, sejak dini mereka tidak dibiarkan berselancar mencari informasi yang tanpa arah. Peran media di lingkungan PTKI yang melakukan sindikasi sangat efektif dalam membangun kehidupan beragama yang toleran dan moderat.
Wibowo optimistis, jika sindikasi media ini bisa berjalan baik, maka isu-isu negatif yang membahayakan kerukunan umat beragama bisa diredam. Media sindikasi juga strategis dalam membendung isu-isu ekstremisme berbalut ajaran Islam yang masih marak saat ini.
“Ini yang menjadi tantangan bersama untuk menunjukkan bahwa ajaran Islam itu sangatlah ramah dan menjunjung tinggi perdamaian, keadilan dan kemanusiaan. Kita harus memenangkan isu seperti ini,” tandasnya.
Direktur Pendidikan Tinggi Islam Kementerian Agama Ahmad Zainul Hamdi mengatakan, sindikasi media bisa menjadi kekuatan besar dalam merebut wacana publik. Atas dasar ini, dirinya mendorong PTKI agar serius mengelola media jaringan ini agar wajah Islam yang lebih ramah benar-benar terwujud.
“Ini merupakan kerja-kerja strategis untuk mendesakkan Islam rahmatan lilalamin, toleransi dan lain sebagainya. Jangan sampai kita bergerak hanya karena ada instruksi dan sekadar program. Ini adalah tugas dan religious calling,” terangnya