MENYIKAPI DIGITAL DISRUPTION, FEBI UIN BANDUNG GELAR SEMINAR BISNIS DIGITAL

(UINSGD.AC.ID)-Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sunan Gunung Djati Bandung menggelar Seminar Bisnis Digital bertajuk “Tren, Peluang dan Tantangan Bisnis Digital di Indonesia” di Hotel Shakti, Rabu (26/10/2022)

Social Media Analyst, Firda Bilqis Azizah Hasbullah, dan Digital Ads Specialis, Dzulfikar Malik tampil menjadi narasumber yang dipandu oleh Nabiela Rizki Alifa, dosen FEBI.

Seminar yang diikuti oleh 50 orang mahasiswa dari empat jurusan di lingkungan FEBI ini dibuka oleh Dekan, Dr H Dudang Gojali, M.Ag.

Dalam sambutannya, Dr Dudang sangat mengapresiasi seminar ini dan telah menghadirkan pemateri yang sesuai bidangnya agar mahasiswa tahu bagaimana bisnis digital dan keterampilan apa yang dibutuhkan saat ini agar dapat mempersiapkan diri dari sekarang.

Teknologi yang berkembang lebih cepat daripada kemampuan manusia mempelajari itu, Dekan menyampaikan jika tidak dibarengi dengan literasi digital maka mahasiswa hanya akan menjadi penonton. Tanpa punya pengetahuan tentang bisnis digital maka akan tersapu oleh arus angin yang telah diikuti oleh banyak orang saat ini.

“Saya harap mahasiswa FEBI siap menyongsong masa depan bisnis digital ini. Jadilah mahasiswa pembelajar agar menjadi mahasiswa yang dapat menyongsong Indonesia Emas, Indonesia Maju, Indonesia Tangguh, dan Indonesia Tumbuh,” tegasnya.

Wakil Dekan III sekaligus Ketua Pelaksana Seminar, Dr Muhammad Zaky, menyampaikan “Saat ini kita memasuki era perkembangan teknologi yang sangat cepat. Ini menyebabkan fenomena digital disruption. Disrupsi ini membawa kita pada dua era di mana pertama apa yang kita pelajari di masa lalu sudah tidak relevan. Kemudian kedua kita memasuki era age of accelaration, dimana teknologi berkembang lebih cepat daripada cara kita belajar teknologi tersebut. Ini memunculkan gap antara teoritis dengan keadaan di lapangan. Maka seminar bisnis digital ini sebagai upaya membekali pengetahuan mahasiswa terkait bisnis digital,” jelasnya.

Pemateri pertama, Firda Bilqis sebagai data analis berbagi pengalaman selama menjadi Data Analys. Pemaparannya terkait “Pemanfaatan Data pada Bisnis Digital”, menjelaskan bagaimana pentingnya data dalam era digital saat ini. Kekuatan data yang terekam karena aktifitas media sosial, e-commerce, dan e-business manusia menjadi bagian tidak terpisahkan dalam data analitik pada sebuah perusahaan.

Firda Bilqis yang merupakan Alumni Matematika Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) ini mengatakan beberapa manfaat data analitik, pertama membantu pengambilan keputusan: menggali dan mengindetifikasi masalah; kedua, melihat kondisi lapangan faktual: melihat tren, melihat kepuasan, dan kebutuhan pelanggan; ketiga, mengeksplor dan efisiensi strategi: menekan biaya operasional; dan keempat meningkatkan potensi bisnis: riset pasar dan masa depan.

Baginya, tren bisnis digital di masa mendatang terdapat dalam lima bidang, pertama apps di mana ada kesehatan, kebugaran, pendidikan, dan pelatihan jarak jauh; kedua, bisnis sirkular di mana ada daur ulang, ramah lingkungan, cruelty free, zero waste, tren go-green dan sustainability; ketiga, logistic berkaitan dengan pesan antar, belanja online; keempat, kolaborasi manusia da robot, ada robot pengantar makanan, sistem pesan di McD; dan kelima Data di mana ada penyimpanan, keamanan, manajemen dan eksploitasi.
“People lie, numbers don’t. Own your data. Be serious. If you fail to plan, you plan to fail. And Keen to see opportunities,” ujarnya.

Pemateri kedua oleh Digital Ads Specialist, Dzulfikar Malik. Pemateri yang juga merupakan alumni Sarjana Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB) ini lebih fokus membahas Advertising in Digital Industry.
Melalui pemaparannya, Dzulfikar menyampaikan bahwa 89,15 persen penggunaan internet untuk media sosial, dengan pengguna aktif sosial media di Indonesia di tahun 2022 mencapai 191 juta orang. Kemudian penggunaan internet untuk chating online 73,86 persen, Belanja Online 21.26 persen, dan game online 14,23 persen.

Dzulfikar Malik yang saat ini merupakan Digital Ads Specialist memberikan beberapa tips hal-hal yang harus dipersiapkan di era bisnis digital dan masifnya penggunaan internet dikehidupan agar tau harus mulai dari mana dan bagaimana.

“Pertama, Mindset, kita harus memiliki grow mindset jangan fix mindset. Kita harus percaya bahwa segala sesuatu bisa dipelajari, kemudian kita harus mencari tantangan-tantangan baru, kegagalan adalah peluang untuk tumbuh, dan fokus pada proses untuk mendapatkan hasil; kedua, skill; ketiga, digital ecosystem,” paparnya.

Digital ecosystem merupakan sekelompok sumber daya teknologi informasi yang saling berhubungan yang dapat berfungsi sebagai satu kesatuan. Berkaitan dengan Bisnis Digital maka ekosistem digital yang dibutuhkan adalah people, strategy, channels, and technology.

Pria yang akrab disapa Dzul ini menjelaskan terkait digital advertising khususnya digital ads. Menurutnya ada beberapa manfaat yang didapatkan dari digital advertising seperti global reach, lower cost, personalization, trackable. Ada tiga variabel dalam digital ads, yaitu time, target audience, dan budget. “Semakin spesifik target audience, semakin mahal budgetnya,” tandasnya.

Seminar bisnis digital ini dihadiri oleh Wakil Dekan I, Dr Deni Kamaludin Yusup, MAg, Wakil Dekan II, Dr Abdullah Safei, M.Ag, dosen, tenag tendik dan mahasiswa di lingkungan FEBI.

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *