(UINSGD.AC.ID) Senat Mahasiswa (SEMA) Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung akan menggelar Kongres Mahasiswa Fakultas (KMF), Rabu (20/04/2022). KMF ini dihadiri oleh perwakilan mahasiswa yang tergabung dalam Dewan Mahasiswa (DEMA) dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Bahasa dan Sastra Arab, Sastra Inggris, dan Sejarah Peradaban Islam.
“Kami bertugas menyusun kebijakan, sebagai acuan bagi tatalaksana organisasi kemahasiswaan di lingkungan FAH. Semua aspirasi yang diserap dari mahasiswa akan dibahas dalam kongres, kemudian disahkan menjadi kebijakan yang berlaku bagi keluarga besar mahasiswa fakultas (KBMF),” ujar Ketua SEMA FAH, Reyhan.
SEMA mengemban kedaulatan, bertugas untuk melahirkan kebijakan dari sejumlah aspirasi mahasiswa. “Kebijakan itu lahir bukan dari gagasan atau intervensi suatu pihak atau golongan, melainkan representasi dari seluruh mahasiswa,” tegas Reyhan, mahasiswa Jurusan Sejarah Peradaban Islam Semester 8 ini.
Karenanya, SEMA harus mampu menyelesaikan semua perbedaan persepsi, penafsiran dan pendapat mengenai sesuatu, dengan menempuh jalan musyawarah. Lalu melakukan pengarahan, koordinasi dan evaluasi pada pelaksanaan kegiatan ko-kurikuler maupun ekstra kurikuler.
Sebagai lembaga konsultatif, lanjut Reyhan, SEMA juga menjadi wadah untuk penampung aspirasi mahasiswa ketika ada kejanggalan baik kejanggalan dari DEMA atas amanah mahasiswa yang diembannya, kegiatan kuliah yang tidak mendukung, atau kebijakan lembaga yang mengarah ketidakadilan kehidupan kampus.
Kemudian, melakukan kontrol dan keseimbangan (check and balances) sehingga menghindarkan penumpukan kekuasaan yang berdampak pada absolutisme. “Intinya SEMA harus menciptakan kehidupan demokratis, menjaga perdamaian, dan suasana yang tenang di lingkungan FAH, hingga proses akademik dan kemahasiswaan berjalan dengan baik dan lancar,” ujarnya.[nanang sungkawa]
