UINSGD.AC.ID (Humas) — Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof. Dr. H. Dudang Gojali, M.Ag bersama Wakil Dekan I, Dr. Iwan Setiawan, M.Pd, M.E.Sy dan Wakil Dekan II, Dr. Muhammad Zaky, M.Si menyambut kehadiran perwakilan FEBI Universitas Islam Darussalam (UID) Ciamis yang berlangsung di Ruang Rapat Pimpinan Lantai 2 Gedung FEBI UIN Bandung, Kampus II, Rabu, (17/7/2024).
Agenda ini mencakup benchmarking dari FEBI UID ke FEBI UIN Bandung serta penandatanganan MoU antara keduanya yang dibuka dengan sambutan dari Ahmad Agung, S.Ag, M.Pd.I, Dekan FEBI UID Ciamis yang membawa serta 5 peserta rombongan lainnya termasuk Wakil Dekan dan Staf Tata Usaha.
“Kami mengucapkan banyak terimakasih atas kesediaannya menerima kami untuk belajar dalam rangka meningkatkan kualitas. Tujuan kami ialah untuk bersilaturahim dan mencari pengalaman agar bisa menjadi pembelajaran agar kami dapat mengembangkan universitas dan fakultas. Harapannya melalui kerjasama yang nantinya terjalin dapat sama-sama mendorong kita untuk meningkatkan kualitas sekaligus mendapatkan penilaian akreditas yang unggul,” ujar Ahmad.
UID baru saja berubah nama dari institut menjadi universitas, karenanya pimpinan FEBI UID ditugaskan untuk menimba ilmu mengenai tata kelola untuk persiapan akreditasi agar menghasilkan program studi yang unggul.
“Bagi kami Universitas Islam Darussalam adalah saudara, tentu kami sambut dengan tangan terbuka. Ketika bicara mengenai pengelolaan, maka ada standardisasi tertentu. Cara memecahkannya adalah dengan berbagi, bersama-sama mengurai tantangan dan masalah yang ada. Hal ini karena bagaimanapun akreditasi diukur oleh lembaga-lembaga profesional, namun bagi FEBI yang lebih esensial ialah tanggungjawab kepada anak didik. Agar mahasiswa nantinya dapat menyelesaikan problematika yang ada di masyarakat utamanya masyarakat muslim,” jelas Prof. Dudang.
Ia menekankan pentingnya menumbuhkan keyakinan pada mahasiswa bahwa ilmu ekonomi, bisnis, dan manajemen juga adalah bisa menjadi bekal untuk di akhirat dengan menghadirkan kebermanfaatan bagi masyarakat.
“Akses masyarakat muslim pada sumber daya ekonomi masih terbatas karena latar belakang ilmu yang kalah kuat, tapi hari ini di seluruh PTKIN, FEBI menjadi fakultas dengan minat yang tinggi. Artinya sudah muncul kesadaran akan pentingnya ilmu ini,” lanjut Prof. Dudang.
Tidak sampai di sana, acara dilanjutkan dengan penandatanganan MoU, penyerahan cinderamata, dan dilanjutkan dengan diskusi. Dimana FEBI UIN Sunan Gunung Djati Bandung memberikan ruang dan kesmepatan seluas-luasnya untuk berkolaborasi bersama dalam berbagai lini seperti pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.(NRA)