UINSGD.AC.ID (Humas) — Program Studi (Prodi) Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Sunan Gunung Djati Bandung berusaha memberikan solusi terhadap permasalahan limbah minyak di bumi Nusantara.
Ketua Prodi PMI, Rohmanur Aziz menyampaikan, “Caranya dengan UCOllect box yakni teknologi pengolahan minyak jelantah di UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang mana ini menjadi kampus pertama di Indonesia yang menghadirkan UCOllect di lingkungan kampus,” tegasnya, Sabtu (20/12/2024).
Berdasarkan data Traction Energy Asia (2023) dalam satu tahun, Indonesia mampu menghasilkan used cooking oil (UCO) atau limbah minyak jelantah sampai 1,2 juta kiloliter.
“Ini merupakan potensi sekaligus tantangan bagi masyarakat Indonesia. Pasalnya, jika minyak jelantah dibuang sembarangan yang akan berdampak negatif bagi lingkungan,” beber Ronaz sapaan akrabnya.
Seperti adanya penyumbatan drainase, pencemaran tanah, juga pencemaran air (Citarumharum.Jabarprov, 2021). Tingkat kesadaran warga Indonesia mengenai bahaya minyak jelantah masih perlu ditingkatkan.
Pada tahun 2019 berdasarkan Data United States Department of Agriculture (USDA), negara yang paling tinggi mengonsumsi minyak goreng adalah Indonesia.
Namun sangat disayangkan masyarakat Indonesia masih membuang limbah minyak jelantah secara sembarangan. Padahal dengan potensi tersebut, hasil minyak jelantah bisa diolah menjadi energi terbarukan diantaranya yakni substitusi bahan baku biofuel.
Untuk menyukseskan trobosan serta inovasi terbaru ini perlu adanya strategi pembangunan secara partisipatif oleh semua masyarakat UIN Sunan Gunung Djati.
“UCOllect box merupakan teknologi mesin untuk mengolah limbah jelantah menjadi rupiah, yang dirancang oleh strat up noovoleum memiliki visi untuk membersihkan lingkungan salah satunya minyak jelantah di Indonesia,” ujarnya.
Dengan menginstal aplikasi UCOllect yang tersedia di smartphone, kemudian mengunjungi box UCOllect terdekat dengan menyetorkan minyak jelantah maka pulang membawa rupiah.
Atas inovasi ini, Rektor UIN Sunan Gunung Djati, Prof Rosihon Anwar menuturkan “Saya ucapkan terima kasih kepada Prodi Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) yang sudah menginisiasi inovasi program Green Campus melalui pengelolaan masalah minyak jelantah untuk bahan bio avtur. Ini luar biasa, semoga inovasi-inovasi lain lahir dari prodi-prodi lainnya.”
“Inovasi ini merupakan solusi kongkrit untuk menyelesaikan permasalahan limbah minyak jelantah. Namun keberhasilan inovasi ini kembali lagi pada bentuk partisipatif masyarakat dalam berkontribusi mengatasi tantangan,” tuturnya.
Setelah mengetahui peran pihak-pihak yang terlibat dan upayanya dalam menyelesaikan masalah, diperlukan strategi perubahan lain yang perlu diperhatikan secara partisipatif oleh semua stakeholder adalah berkerja sama dalam menghadirkan sosialisasi dan edukasi masyarakat, peningkatan akses fasilitas titik UCOllect Box, kolaborasi multi stakeholder, Insentif dan program yang berkelanjutan serta monitoring dan evaluasi.
“Semoga dengan hadirnya UCOllect Box by Noovoleum di UIN Sunan Gunung Djati menjadi motivasi bagi kita semua dalam mewujudkan masyarakat yang sadar akan bahayanya limbah minyak jelantah dan berkomitmen menciptakan kehidupan sehat dan perubahan sosial yang berkelanjutan,” pungkasnya.