Dr Dadan: FAH Ujung Tombak Mengawal Visi Misi UIN SGD

(UINSGD.AC.ID) Wakil Dekan I Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Sunan Gunung Djati Bandung Dr Dadan Rusmana, M.Ag, CHS, mengingatkan kembali bahwa FAH sebagai unit pelaksana akademik, bagian dari penyelenggara pendidikan tinggi UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Maka, FAH memiliki tanggung jawab melakukan pengawalan arah kebijakan dalam mewujudkan budaya akademik yang mengacu pada visi UIN SGD, agar menjadi universitas yang unggul dan kompetitif, serta menyiapkan peserta didik yang kokoh imannya, luas ilmunya, mulia akhlaknya, dan unggul amalnya.

Amanat ini disampaian Dr Dadan, saat menjadi Pembina Upacara Apel Pagi FAH, Senin  (14/02/2022). Apel dihadiri Dekan FAH Dr H Setia Gumilar, M.Si; Wakil Dekan II Dr H Dedi Supriadi, M.Hum; Ketua/sekretaris jurusan; dan para tenaga kependidikan (PNS/BLU).

“Kita menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari proses pencapaian visi, misi, dan tujuan UIN SGD, bahkan  menjadi ujung tombak pelaksana akademik, yang bertanggung jawab dalam mengimplementasikan visi dan mewujudkan paradigma penjaminan mutu universitas,” jelasnya.

Karenanya, lanjut Dr Dadan, dalam memanaj fakultas, pimpinan selalu memperhatikan segi kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan yang dimiliki. Bahkan, terus melakukan evaluasi menyeluruh guna melakukan terobosan-terobosan dalam upaya penguatan dan peningkatan berbagai unsur yang masih dipandang sebagai kendala bagi pencapaian visi misi FAH,” jelasnya lagi.

Yang jelas, kehadiran FAH tidak hanya dilandasi semangat untuk sekadar eksis, tetapi juga didukung dengan 5M (Men, Material, Method, Management and Money, dan Machine). Juga, mengintegrasikan antara teori dan tantangan yang terjadi di masyarakat. Sehingga FAH menjadi pusat pengembangan sumber daya manusia yang menghasilkan lulusan yang bermutu dan berdaya saing tinggi dalam Kajian Adab dan Humaniora berbasis Khazanah Lokal Islam di Asean pada 2025.

Tentang 5M, itu menjadi istilah yang merujuk pada faktor utama yang dibutuhkan dalam suatu organisasi kefakultasan, agar dapat menjalankan manajemen secara maksimal. “FAH memiliki sumber daya manusia yang andal dan profesional (men), dan punya fasilitas/alat penunjang yang cukup memadai untuk kegiatan akademik (Machines),” ujar Dr Dadan.

FAH juga memiliki modal untuk pembiayaan seluruh kegiatan akademik (Money). Lalu prosedur kerja merujuk pada metode, sebagai panduan pelaksanaan kegiatan fakultas (Method). “Dan kita punya bahan baku, peserta didik, sebagai unsur utama yang diolah agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan profesional, mampu mengembangkan, menyebarluaskan dan menerapkan keadaban dan humaniora di masyarakat (Materials),” pungkasnya.[nanang sungkawa]

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *