Kendati dalam suasana pandemi, Rektor UIN Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung, Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si., melakukan Pelepasan Kuliah Kerja Nyata Dari Rumah (KKN DR) Masa Covid-19, Sabtu (25/7/2020). Pelepasan KKN DR dilakukan melalui telekonferensi aplikasi zoom dan disiarkan secara langsung pada kanal Youtube Humas UIN SGD Bandung.
Rektor mengajak seluruh civitas akademika UIN SGD untuk terus bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat yang telah diberikan. Meski dalam suasana wabah corona, masih bisa melakukan kegiatan.
“Hari ini LP2M melakukan kegiatan pelepasan KKN DR tahun 2020 di masa Covid-19. Kegiatan ini merujuk pada SKB 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran tahun akademik 2020/2021. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri dalam Negeri membuat komitmen bersama terkait dengan persoalan proses pembelajaran dalam situasi covid,” katanya.
Ia mengungkapkan, kesehatan dan keselamatan pendidik, tendik, siswa serta lainnya menjadi prioritas utama. Olah karena itu kuliah dilaksanakan dengan moda daring.
“Karena tidak ada yang menjamin wabah bisa hilang dari lingkungan kita, maka KKN yang juga karena sudah memasuki masanya berdasarkan kalender akademik, tidak mungkin bisa dihilangkan atau kita mundurkan. Sebab, resikonya ketika dimundurkan mahasiswa terlambat menyelesaikan studi. Padahal, kalau terlambat studi tentu akan merepotkan mahasiswa, orang tua mahasiswa, termasuk lembaga terkait akreditasi. Jadi banyak pihak yang kita selamatkan dengan adanya kegiatan KKN DR Sisdamas (Berbasis Pemberdayaan Masyarakat),” jelasnya.
Menurutnya, melalui KKN DR Sisdamas ini diharapkan dapat melahirkan terobosan baru tentang KKN yang berbasis pada kampung halaman.
“Muncul inspirasi buat saya, supaya kontrolnya bukan hanya dosen pembimbing, tapi masyarakat sekitar, tetangganya. Dan antum sebagai mahasiswanya bisa dirasakan untuk masyarakat atau tetangganya. Dugaan saya akan lebih kreatif, lebih inovatif, sebab ada cerita kalau kita kepepet kadang-kadang kreativitas itu muncul. Kalau tidak kepepet, enjoy, tidak kreatif. Mudah-mudahan hasil KKN ini memberikan manfaat dan dirasakan oleh masyarakat,” jelasnya.
Dikatakannya, upaya menghadapi adaptasi kebiasaan baru, harus menggunakan dua pendekatan. Pertama, secara lahir (medis) mengikuti aturan-aturan protokol Covid-19, yakni jaga jarak, bermasker, cuci tangan, dan di rumah aja.
Kedua, pendekatan batin (agama) seperti berdoa setiap pagi dan sore, dawam wudhu, jangan mendatangi tempat yang sudah terkena wabah, banyak beristighfar, dan berdoa.
“Dalam mendukung program Jabar Juara Lahir Batin, di tengah situasi seperti ini mari tingkatkan iman dan takwa kita kepada yang maha kuasa. Yakinlah jika dua pendekatan lahir batin ini kita lakukan kuasa Allah akan kita rasakan. Mahasiswa yang menjalankan KKN DR UIN harus ikut berkontribusi dan mengkampanyekan dua pendekatan lahir dan batin dalam menyikapi wabah Corona ini,” tegas Rektor.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), Dr. Husnul Qodim, S.Ag., M.A, menjelaskan, KKN DR Sisdamas berlangsung dari tanggal 25 Juli sampai 31 Agustus 2020 yang diikuti 5.502 mahasiswa.
Terdiri dari Fakultas Ushuluddin (FU) 571 orang, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) 1.130, Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) 762, Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) 851, Fakultas Adab dan Humaniora ((FAH) 548, Fakultas Psikologi (FPsi) 166, Fakultas Sians dan Teknologi (FST) 542, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) 446, dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) 486 orang.
Untuk KKN tahun ini, lanjutnya, memakai model KKN DR Sisdamas. KKN yang diselenggarakan dalam semangat kampus merdeka, diwujudkan dengan pemberdayaan masyarakat melalui refleksi sosial, perencanaan, dan pelaksanaan program sesuai kompetensi peserta KKN serta dengan memanfaatkan berbagai media sosial.
“Berhubung koordinasi KKN DR Sisdamas menggunakan media online, maka pihak kampus memberikan bantuan paket kuota kepada para peserta dengan menggandeng 5 provider. Pada dasarnya, KKN DR Sisdamas ini bersifat individu agar bisa berkarya dan mengabdi secara mandiri di rumah. Hal ini menjadi kesempatan yang baik untuk mengamalkan segala ilmu, pengetahuan yang sudah didapatkan. Jadikan motivasi, berbagai ilmu dan belajar bersama di tengah masyarakat karena sebaik-baiknya manusia itu bermanfaat bagi dirinya, lingkungan sekitar,” ujarnya.
Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) LP2M UIN SGD Bandung, Dr. H. Aep Kusnawan, M. Ag. menjelaskan, selama KKN DR, para peserta KKN DR Sisdamas yang terdiri dari 5502 itu dibagi ke pada 378 kelompok, dibimbing oleh 126 dosen pembimbing serta dikoordinir oleh 5 orang koordinator dosen pembimbing dan Tim Ahli.
“Peserta KKN DR dimonitor oleh jajaran Rektorat, Dekanat, Jurusan/Prodi, serta koordinasi kelembagaan, yaitu Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) dan Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data ( PTIPD),” pungkasnya. (des)
Sumber, Didikpos 26 Juli 2020