Labolatorium Terpadu UIN Bandung dan Komunitas Kefir Indonesia (KKI) bekerja sama dengan DT Peduli mengirim kefir kolostrum untuk 30 tenaga medis Kota Bandung yang sedang menjalani karantina di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Kota Bandung karena positif terpapar Covid-19.
Upaya ini sebagai bentuk dukungan lembaga dan sumber daya yang ada di Kota Bandung agar para tenaga medis yang terpapar segera pulih dan dapat kembali menjalankan tugas vital pada masa pandemi Covid-19 ini.
Ketua Laboratorium Terpadu UIN Sunan Gunung Djati Bandung Tri Cahyanto menerangkan, kefir kolostrum dipilih karena diyakini mampu meningkatkan imunitas tubuh untuk mengatasi virus SARS-CoV-2, penyebab Covid-19.
“Di samping itu kefir kolostrum juga memiliki kemampuan mengatasi inflamasi yang sering menyertai infeksi. Hal ini karena kefir kolostrum memiliki kandungan probiotik kefir juga laktoferin dan imunoglobulin siap pakai yang berfungsi dalam peningkatan imunitas tubuh,” ungkap Neneng Windayani, salah satu periset kefir di Laboratorium Terpadu UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Sabtu (4/7/2020).
Ketua Umum KKI Andang Kasriadi membeberkan hasil pemberian asupan kefir kolostrum terhadap pasien Covid-19 di berbagai daerah di Indonesia yang dilakukan oleh penggiat KKI. Hasilnya menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. “Lebih cepat negatif hasil swab-nya, lebih cepat sembuh,” ucapnya.
Oleh karena itu, Andang mengimbau pemerintah daerah, khususnya Kota Bandung dan Jawa Barat, agar memanfaatkan kolostrum dari setiap peternakan sapi untuk dijadikan kefir kolostrum sebagai asupan nutrisi terutama untuk pasien Covid-19.
Direktur Program DT Peduli Muhammad Ihsan memberikan dukungan penuh pada upaya ini. Dukungan tersebut sebagai realisasi kepedulian umat yang diamanahkan ke DT Peduli untuk tenaga medis.
“Sejak pandemi terjadi, DT Peduli memberikan perhatian khusus terhadap tenaga medis yang bekerja menangani Covid-19. Di antaranya dengan menghimpun donasi masyarakat untuk penyediaan APD dan menyalurkannya kepada senjumlah rumah sakit di seluruh Indonesia,” jelasnya.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Bandung Yorisa Sativa menyambut gembira dan mengucapkan terima kasih kepada DT Peduli, Lab Terpadu UIN Sunan Gunung Djati Bandung, dan KKI. Dia berharap, para tenaga medis yang dikarantina segera pulih dan kembali beraktivitas seperti biasa.
Sejumlah kemajuan menggembirakan telah dialami pasien Covid-19 di RSKIA Bandung. “Di antaranya, 6 orang menunjukkan hasil swab negatif pada hari ketiga pemanfaatan kefir kolostrum, sedangkan tujuh orang pasien lainnya swab negatif pada hari kelima dan kesepuluh,” ucap Ari Mustofa, salah satu petugas pelaksana di lokasi karantina RSKIA.
Ari menyebutkan, 13 pasien yang telah dinyatakan swab negatif kemudian dialihkan ke rumah singgah yang berlokasi di daerah Dago Kota Bandung.
Beberapa waktu lalu, Tim Riset Kefir UIN Bandung dan KKI Pusat juga telah mengirimkan sejumlah kefir susu baik untuk pasien maupun tenaga medis yang merawat pasien Covid-19. Di antaranya ke RSUD Sumedang, pusat isolasi mandiri di BPSDM Jabar, RSGM Unpad, serta beberapa rumah sakit lainnya di Jawa Barat yang merawat pasien Covid-19.
Hingga saat ini, tercatat sudah 115 orang pasien Covid-19 hasil swab negatif dan atau dinyatakan sembuh pascamemanfaatkan kefir kolostrum/kefir susu yang disalurkan UIN Sunan Gunung Djati Bandung/KKI.
Sumber, Warta Ekonomi Minggu, 05 Juli 2020 00:13 WIB