Syarat Ikuti KKM Tematik 2014

[www.uinsgd.ac.id] Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Tematik tahun akademik 2014 akan segera dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Jawa Barat. Pelaksanaannya serentak dilaksanakan bersama 53 perguruan tinggi dalam negeri dan luar negeri. “Perencanaan dan pelaksanaan KKM tematik dimulai pada bulan Juni, Juli, sampai Agustus,” kata Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UIN SGD Bandung, Syukriadi Sambas, Senin (12/4).

KKM Tematik tahun ini terbuka untuk seluruh mahasiswa-mahasiswi angkatan 2011. Menurut Syukriadi, syarat kualifikasi untuk mahasiswa yang ingin mengikuti KKM Tematik harus memiliki semangat mengabdi, kemampuan basis kompetensi, dan kemampuan pendidikan melek aksara, meliputi melek aksara fungsional dan melek aksara arab atau al- Quran.

“Penyaringan mahasiswa untuk KKM Tematik dilaksanakan oleh setiap fakultas dan disaring lagi oleh LP2M untuk mendapatkan mahasiswa yang mampu melaksanakan tugas pengabdian KKM tematik,” lanjutnya.

Penetapan kouta KKM tematik, kata Syukriadi, tergantung dari jumlah keseluruhan mahasiswa yang terdapat di setiap perguruang tinggi. UIN SGD Bandung termasuk lima besar perguruan tinggi di Jawa Barat bersama empat perguruan lain seperti IPB, ITB, UNPAD, dan UPI yang mempunyai jumlah mahasiswa terbanyak di antara perguruan tinggi lain.

“Pada tahun ini UIN SGD Bandung sendiri mendapatkan kouta KKM Tematik sebanyak 200 mahasiswa,” ujar Syukriadi.

Sementara itu, tema yang diangkat pada KKM Temaik 2014 ini yakni “Pendidikan dan Kebudayaan”. Tema tersebut sesuai dengan yang diberikan Pemerintah Daerah Jawa Barat. Kemudian dikerucutkan kepada macam-macam kegiatan seperti dalam hal pendidikan, kegitannya berupa pemberantatasan buta aksara. Di bidang budaya meliputi pendataan masyarakat buta aksara dan pemberantasan buta aksara al Qur’an. Dan sosialisasi etika Sunda kepada masyarakat.

Syukriadi menuturkan, untuk lokasi KKM Tematik masih berada di daerah kabupaten Bandung. Sebab 400 masyarakatnya masih mengalami buata aksara, baik buta aksara fungsional maupun buta aksara arab. [Fatia Ruhbaniyah, Adi Permana/Suaka]

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter