[www.uinsgd.ac.id] Beribadah bukan sekadar hapal bacaan dan terampil segi kaifiatnya, melainkan juga harus faham tentang hakikat dari sebuah ibadah. Jadi, selain melaksanakannya dengan baik dan benar, juga ibadah dilakukan secara kontinyu atas kesadaran tujuan hidupnya semata-mata untuk beribadah kepada Allah SWT.
Demikian ditegaskan Dekan Fakultas Syariah dan Hukm (FSH) UIN SGD Bandung, Dr H Ah Fasthoni. M.Ag saat membuka acara Pembekalan Praktikum Ibadah dan Bastsul Kutub, pada mahasiswa semester II dan IV, di Auditorium Anwar Musaddad Kampus UIN Bandung, Rabu (14/02/2018).
Banyak upaya yang dilakukan Dekan untuk menguatkan mental dan meningkatkan spirit perkualiahan mahasiswa, di antaranya dengan memperbanyak praktik dan melatih keterampilan. “Termasuk dalam praktik ibadah, kita membekali mahasiswa agar ibadahnya baik dan benar, bahkan harus bisa mengajarkannya kepada orang lain di lingkuangna masyarakatnya,” ujar Dekan.
Karenanya, ia berharap, proses pembimbingan ibadah oleh para dosen bisa membentuk kebiasaan yang mendarah daging bagi para mahasiswa. Mereka bisa melaksanakan ibadah dalam kehidupan sehari-hari sekaligus memahami hakikatnya, yang tiada lain adalah segala bentuk perbuatan seorang mukmin, yang dilakukan dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Dekan I FSH Dr HA Hasan Ridwan, M.Ag mengharapkan mahasiswa mampu menggali ajaran Islam dari sumber pokoknya (Al Qur’an, Hadits, Fiqh dan Ushul Fiqh). Untuk itu, sejak semester IV mahasiswa wajib mengikuti praktikum bahtsul kutub. Ini sebagai implementasi Kurikulum berbasis KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia), sehingga mereka harus dibekali dengan berbagai kemampuan dan keterampilan agar bisa berkarya kreatif di masyarakat.
Tujuan praktikum bahtsul kutub agar mahasiswa memahami teks berbahasa Arab sesuai bidang ilmunya masing-masing; memiliki kemampuan menerjemahkan kitab-kitab yang berbahasa Arab, terutama yang dijadikan rujukan dalam bidang keahlian mereka. Selain itu, mahasiswa dapat memahami sistematika, kandungan dan hubungan antarkitab-kitab yang dipelajarinya.
Menurut Ketua Laboratorium FSH Enceng Arif Faizal, M.Ag, praktik ibadah diikuti oleh 1091 mahasiswa semester II, dengan pembimbing sebanyak 55 dosen, dan praktik bahtsul kutub berjumlah 928, dibimbing oleh 44 dosen. Pembekalan praktikum ibadah menghadirkan narasumber Prof Dr H Idzam Fautanu, M.Ag dan Bahtsul Kutub Prof Dr H Moh Najib, M.Ag.
Frekuensi praktikum sebanyak 12 kali pertemuan, sekali pertemuan selama 120 menit. Kitab rujukan antara lain: Subul al Salam, Bidayah al-Mujtahid, al-Fiqh ‘ala Madzahib al-Arba’ah, al-Ahkma al-Shulthoniyah, al ‘Uqubat, Fiqh al-Sunnah, dan al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu. “Kedua praktikum ini termasuk kegiatan co-curiculair yang mengikat, sehingga menjadi syarat bagi mahasiswa untuk mengikuti sidang komprehensif dan munaqosah,” kata Enceng, didampingi staf Laboratorium Yus Yulian, S.Sos dan Heris Suhendar, MH.(Nanang Sungkawa)