Prinsip Rahmatan Lil Alamin harus Tercermin dalam SDM dan Kurikulum

UINSGD.AC.ID (Humas) — Konsorsium Wahyu Memandu Ilmu (WMI) UIN Sunan Gunung Djati Bandung menggelar Focus Group Discussion (FGD) ke-2 bertajuk “Tafsir Rahmatan Lil ‘Alamin dalam Surat Al-Anbiya Ayat 107″.

Acara ini berlangsung di Aula Lantai 1 Gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), UIN Bandung, Rabu (26/6/2024).

Dengan menghadirkan narasumber ahli di bidang tafsir, Ketua Harian Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Jawa Barat, Prof. Dr. H. Badruzzaman, M. Yunus, MA.

FGD kedua ini merupakan kelanjutan dari FGD pertama yang diadakan sehari sebelumnya di gedung rektorat UIN Bandung. Prof. Supiana, selaku Ketua WMI, membuka acara dengan ucapan selamat datang dan terima kasih kepada jajaran Dekanat FISIP, narasumber, peserta, tamu undangan, serta panitia yang telah berpartisipasi aktif dalam mensukseskan acara ini.

Sebagai tuan rumah, Dekan FISIP, Prof. Ali Nurdin, MA, Dekan FISIP, yang menyampaikan terima kasih kepada para tamu undangan, khususnya perwakilan dari tiap fakultas dan jajaran direksi Pascasarjana. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya perubahan visi WMI menjadi rahmatan lil’alamin dan perlunya sosialisasi visi baru ini.

Dalam pemaparannya, Prof. Badruzzaman menyampaikan beberapa poin penting terkait konsep rahmatan lil’alamin yang bersumber dari Surat Al-Anbiya Ayat 107. Menurutnya, ayat ini merupakan dasar keumuman dari Rasulullah yang membedakan risalah Nabi Muhammad SAW dengan nabi-nabi sebelumnya. “Ajaran Islam mencakup seluruh aspek kehidupan dan segala makhluk, bukan hanya manusia,” jelasnya.

Ajaran Islam mengandung unsur rahmat yang melekat pada diri Rasulullah SAW dan syariat Islam. “Dalam lingkungan perguruan tinggi, prinsip rahmatan lil’alamin harus tercermin dalam SDM dan kurikulum,” paparnya.

FGD ini merupakan bagian dari upaya WMI untuk berkeliling ke setiap fakultas di UIN Bandung guna meneguhkan identitas keilmuan sebagai PTKIN yang membedakan dengan PTN lain. “Dengan mengusung visi baru rahmatan lil’alamin, WMI berharap dapat memandu paradigma keilmuan UIN Bandung yang integratif dan komprehensif,” pungkasnya.

WhatsApp
Facebook
Telegram
Print
Twitter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *