“Unggul dan Kompetitif dalam Menghadapi Tantangan Revolusi Industri 4.0.” adalah tema wisuda UIN SGD Bandung yang ke-80. Tema ini ingin memberi pesan mendalam kepada para wisudawan bahwa tantangan Revolusi Industri 4.0. itu sangat dahsyat. Tidak main-main. Salah merespon pasti akan tertinggal atau bahkan terlindas. Itu sebabnya, para wisudawan harus mempersiapkan diri agar unggul dan kompetitif. Unggul dalam membaca zaman dan peluang, kompotitif dengan para “pesaing” dari lulusan Perguruan Tinggi lain.
Pak Rektor, dalam sambutannya, memberikan bekal bagaimana agar menjadi lulusan yang unggul dan kompetitif. “Saudara-saudara”, demikian pak Rektor menegskan, “harus menjadi mutiara-mutiara yang akan menjadi pionir-pinor bangsa.” Kata Pak Rektor, unggul-kompetitif ini juga ditandai dengan penguasaan Teknologi Informasi. Kompetensi ini saya kira sangat dibutuhkan dalam menghadapi revolusi Industri 4.0. Pak Rektor meminta para wisudawan kembali ke masyarakat untuk menjadi solusi bagi persoalan-persoalan yang ada.
Meski para wisudawan harus berpikir dan bersikap lintas geografis, Pak Rektor meminta mereka harus menjadi pengawal kebangsaan dan NKRI.
Bersikap dan berjiwa moderat adalah pesan lain yang disampaikan Pak Rektor. Saya kira moderasi adalah nilai lain yang harus dimiliki para wisudawan dalam menghadapi tantangan Revolusi Industri 4.0.
Tapi jangan lupa, nilai-nilai lokal atau kearifan lokal jangan sampai dilupakan. Betapapun, nilai dan kearifan lokal itu merupakan warisan leluhur yang sangat berharga. Backdrop wisuda ke-80 ini sejatinya memberi pesan perlunya kearifan lokal. Dua tugu berwarna kuning sejatinya ingin memesankan tugu kujang, simbol budaya Sunda. Musik instrumen Sunda saat pembacaan nama-nama wisudawan adalah pesan lain perlunya mengadopsi nilai-nilai kearifan Sunda.
Ya, nilai-nilai budaya Sunda seperti “silih-asuh”, “silih-asah”, “silih-asih”, dan “silih-wangi” adalah nilai kearifan yang dapat menjaga identitas dan entitas diri di tengah gempuran efek dan pengaruh Revolusi Industri 4.0.”
Tiga lagu yang dibawakan para mahasiswa anggota PSM UIN Bandung punya pesan sendiri bagi para wisudawan. Pertama, lagu “Simfoni yang Indah” yang dinyanyikan oleh Rivaldi Abdillah. Lagu ini dipopulerkan oleh penyanyi kaliber Once. “Berkilauan bintang malam…Semilir angin pun sejuk…Seakan hidup mendatang…Dapat kutempuh denganmu”, ini salah satu lirik sairnya. Ya, wisudawan harus menjadi bintang dalam kegelapan masalah bangsa…..menjadi solusi. Ia harus menjadi seperti semilir angin yang mendinginkan suasana panas. Masa depan harus digenggam. Ya, ia harus menjadi simfoni yang indah bagi bangsa. Ia harus bermanfaat bagi bangsa….
Kedua, lagu “Bahasa Kalbu”. Lagu yang dipopulerkan oleh penyanyi kondang Raisa ini dinyanyikan dengan apik oleh ananda Ratih Alia. Salah satu lirik syairnya berbunyi “Percayalah…Hanya diriku paling mengerti…Kegelisahan jiwamu, kasih…Dan arti kata kecewamu.” Lirik ini memang konteksnya kekasih. Tapi nggak mengapa saya tafsirkan lain. Wisudawan harus percaya (atau PD) bahwa dirinya paling mengerti dalam membaca masalah. Ia mengerti kegelisahan bangsa. Ia harus pandai membaca bahasa kalbu bangsa.
Ketiga, lagu “Takdir” yang pernah dipopulerkan oleh penyanyi sohor Opick. Lagu ini dibawakan dengan baik oleh anada Rivaldi Abdillah dan Najma Tasya. Ya, wisudawan harus bisa mengkondisikan takdir baiknya. Ia harus kuat dan kokoh dalam terpaan dan ujian hidup, seperti dikatakan oleh salah satu lirik lagu ini “Dihempas gelombang, dilemparkan angin.”
Semoga tata-nilai, pengetahuan, dan ketarampilan yang diperoleh selama kuliah di UIN Bandung mengantarkan para wisudawan menjadi warga negara yang bermanfaat bagi bangsa. UIN Bandung trains the students to become functional citizens.
Civitas Akademika UIN Bandung mengucapkan selamat kepada para wisudawan yang telah menyelesaikan studinya di UIN Bandung. Selamat menempuh jenjang baru. Doa kami selalu menyertai langkah-langkah kalian. Jemputlah masa depan kalian yang indah…
Akhirnya, saya sebagai ketua panitia ingin menghaturkan ucapan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada semua pihak atas kelancaran dan keberlangsungan wisuda yang ke-80 ini. Terutama kepada Bapak Ketua Senat, Pak Rektor, Para Warek, Para Karo, Para Dekan, Para Wadek, anggota senat, team akademik, humas, bagian umum, team kesehatan, team BBS, dan semuanya. Jazakumullah
Prof. Dr. H. Rosihon Anwar, M.Ag., Wakil Rektor I UIN SGD Bandung.