[www.uinsgd.ac.id] Posisi mahasiswa dalam konteks Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) mapun Pemilihan Umum (Pemilu) bukan hanya menjadi lumbung suara, melainkan juga harus berpartisipasi aktif dan kritis terhadap proses pilkada/pemilu. Karena, mahasiswa adalah agen yang mewakili masyarakat untuk mengontrol dan mengawasi berbagai pelaksanaan pesta demokrasi, agar melahirkan para pemimpin yang sesuai dengan harapan masyarakat.
Demikian kira-kira kesimpulan hasil seminar Pilkada Damai: Mahasiswa sebagai Generasi Bangsa Siap Menyukseskan Pilkada Bersih dan Damai tanpa Money Politics dan Politisasi SARA”, yang digagas Perkumpulan SATU UNTUK NEGERI, bekerja sama dengan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Bandung dan Jurusan Ilmu Hukum Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN SGD Bandung, di Auditorium Anwar Musaddad Kampus UIN Bandung, Selasa (20/02/2018).
Seminar dibuka oleh Wakil Dekan III FSH Dr H Dudang Gojali, M.Ag, dihadiri Ketua Lembaga Bantuan dan Konsultasi Hukum (LBKH) FSH E Hasbi Nazaruddin, SH, MH; Muspika Kecamatan Cibiru; Ikatan Alumni IH FSH; para dosen dan ratusan peserta dari kalangan mahasiswa. “Mahasiswa menjadi penyambung lidah masyarakat yang dipandang masih idealis dan netral. Kami berharap para mahasiswa tidak apatis, terhadap proses politik dalam pemilu/pilkada. Mari kita pastikan, pilkada serentak 2018 (terutama Jawa Barat maupun kota/kabupaten) berjalan sesuai dengan aturan,” kata Ketua Panwas Kota Bandung, Farhatun Fauziyah, S.Ag.
Mahasiswa juga diharapkan berperan aktif memberikan kesadaran kepada masyarakat akan pentingnya memilih pemimpin. Sebagai “pilar” penegak demokrasi yang dipandang masih idealis, mahasiswa lebih mudah dalam memberikan pemahaman demokrasi kepada masyarakat. “Dan, jangan ragu, kalau menemukan pelanggaran yang dilakukan penyelenggara pemilu, cepat laporkan ke Panwaslu!” pinta Farhatun, yang didampingi anggota komisioner Zaki Moh Zamzam, S.Psi, M.MPd dan Fereddy, SE.
Harapan yang sama disampaikan oleh Wadek III Dr Dudang Gojali dan Ketua Jurusan IH FSH UIN SGD Bandung Dr H Utang Rosidin, M.Ag. Keduanya mengharapkan, pascaseminar mahasiswa memiliki pengetahuan dan pemahaman berbagai aspek terkait pelaksanaan pemilu dan pilkada. Bahkan, mahasiswa harus menjadi duta masyarakat dalam menyukseskan pesta demokrasi yang masih rentan money politics dan isu SARA.
Ketua tim Perkumpulan SATU UNTUK NEGERI Anto Wahyudi menjelaskan, kegiatan seminar di Kampus UIN SGD Bandung ini adalah roadshow pertama di tahun 2018 ini. Kampus UIN Bandung menjadi pilihan utama dalam menjalankan visi misi “Mewujudkan Bangsa yang Sehat Daya (Sejahtea, Sehat, Pintar, dan Berbudaya) terutama dalam momentum pilkada serempak di Jawa Barat.
“Kami ingin menggalang relawan dari kalangan tenaga pengajar dan mahasiswa, dalam rangka mewujudkan masyarakat mandiri, terbuka, sadar hukum dan lingkungan, cerdas, bermoral, dan memiliki etos kerja yang tinggi, serta berdisiplin berdasarkan UUD 1945 dan Pancasila,” kata Anto, seraya mengajak mahasiswa dan seluruh masyarakat Jawa Barat untuk menyukseskan Pilkada damai, demi melahirkan para pemimpin yang mampu mensejahterakan masyarakatnya.(Nanang Sungkawa)