[www.uinsgd.ac.id] Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung bagaikan gadis cantik yang tidak pernah bersolek dan tonggal di sebuah tempat terpencil, sehingga kemolekannya tidak banyak diketahui publik. Padahal, UIN SGD Bandung memiliki berbagai potensi dengan kualitas yang sangat luar biasa, tetapi tidak memiliki jejaring komunukasi yang bagus sehingga kiprahnya nyaris tak terdengar, baik di tingkat regional maupun nasional.
“Saya berani bertaruh kualitas SDM alumni UIN sangat hebat dan tidak kalah dengan dengan perguruan tinggi lain, terutama dalam pendidikan Islam. Persoalanny bukan kualitas, melainkan ada komunikasi yang tersumbat sehingga UIN tidak bicar ,” ungkap Ketua Pengurus Pusat Ikatan Keluarga Alumni (PP IKA) Universitas Islam Sunan Gunung Djatii Bandung, Reni Marlinawati dalam Rapat Harian pertamanya di Aula O. Djauhariddin, Kampus UIN SGD Bandung, Jalan A.H. Nasution 105, Bandung, Kamis (11/1/2018).
Oleh karena itu, IKA mempunyai tugas yang sangat berat, yakni membuka kran jejaring komunikasi untuk menampilkan potensi dan kualitas alumni agar memiliki kemanfaatan, bukan hanya untuk kepentingan alumni melainkan untuk kemajuan UIN SGD Bandung.
“Akreditasi perguruan tinggi itu banyak ditentukan oleh IKA. Oleh karena itu kami mencoba untuk memobilisasi IKA UIN untuk mengoptimalkan semua potensi. Inilah bahasan rapat hari ini,” kata Reni.
Menurutnya, rapat harian membahas ini membahas rencana program kerja bidang, pendataan alumni, pembagian bidang, dan silaturahmi para pengurus.
“Tiga rencana program ini yang akan kami bahas hari ini. sebagai awal dari rapat kerja yang akan kami lakukan akhir bulan ini.” ujar Reni. (Nana)